Chapter 60

2.9K 65 0
                                    

Pada saat mereka memasuki pekarangan pabrik tua yang luas itu, mereka sudah disambut oleh puluhan penjaga yang bersiaga memantaunya dan anak buahnya.

Damien menyeringai saat melewati para penjaga tersebut karena ia tahu Pierce dan White sangat ketakutan sampai mereka harus mengerahkan banyak sekali anak buah mereka untuk menjaga di luar. Kini ia penasaran ada berapa ratus anak buah Pierce dan White yang akan melindungi bosnya itu di dalam sana.

Saat Damien hendak keluar dari dalam mobilnya, ia dapat mendengar suara kokang senjata yang memenuhi pekarangan tersebut.

  "Jika masih ingin hidup, biarkan saya dan seluruh anak buah untuk masuk ke dalam!" seru Damien dengan tegas. "Belum saatnya kalian untuk beraksi."

Mendengar itu, para penjaga tersebut menghentikan niatnya untuk menembakkan pelurunya pada Damien dan para anak buahnya.

Damien yang sudah siap dengan semua senjatanya, bersama dengan anak buahnya pun memasuki pabrik tua yang di dalamnya terdapat pesta yang cukup meriah. Dalam hatinya ia penasaran, mengapa Pierce dan White harus repot-repot menggelar pesta untuk menyerangnya.

Hal pertama yang ia dengar saat memasuki bangunan tua tersebut bukan lah suara musik yang sedang diputar saat ini, melainkan nama Stella yang disiarkan oleh Pierce.

Saat Damien memasuki lebih dalam lagi, yang ia peroleh adalah Leonardo Pierce sedang berdiri bersama dengan seorang wanita yang kepalanya ditutupi oleh sebuah kain. Tempat itu juga sudah dipenuhi dengan orang-orang yang sudah memegang bidding paddle mereka masing-masing.

Leonardo Pierce adalah pemandu lelang.

Dan itu menjadikan wanita disampingnya yang merupakan Stella sebagai... objek lelangnya.

  "Kupersembahkan hidangan utama kita malam ini!" seru Pierce seraya membuka kain penutup itu dari kepala Stella.

Saat tidak ada lagi yang menutupi pandangannya, Damien dapat melihat bahwa hal pertama yang Stella tatap adalah matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saat tidak ada lagi yang menutupi pandangannya, Damien dapat melihat bahwa hal pertama yang Stella tatap adalah matanya. Melihat manik mata Stella membuatnya sedih sekaligus senang.

Sedih karena tatapan itu mengingatkannya pada malam di saat pertama kali mereka bertemu dan di situasi yang sama seperti malam ini.

Senang karena ia tahu kalau Stella selalu percaya bahwa dirinya akan selalu ada untuknya, untuk menyelamatkannya.

  "I love you," ucap Damien pada Stella tanpa mengeluarkan suaranya.

Dengan air matanya yang mengalir, Stella mengangguk dan melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan oleh Damien.

  "I love you too."

Irresistible Touch | Irresistible Series #1 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang