Chapter 28

3.7K 128 1
                                    

Sejak setengah jam lalu, kakaknya telah menyuruh dirinya untuk pergi sebentar ke Hope Couture milik Hope Mikaelson, sepupu mereka, untuk mengambil dress. Tanpa perlu Greyson bertanya ia sudah tahu pasti untuk siapa dress tersebut. Maka dari itu, ia langsung melakukan perintah dari kakaknya itu tanpa banyak bertanya.

Greyson menyeringai saat kakaknya membukakannya dia pintu. Walaupun ia tidak menyaksikannya, tapi ia tahu seribu persen apa yang baru saja terjadi di dalam sana.

"Bury that smirk, Brother!" perintah Damien sambil menyentil dahi adiknya itu.

Selagi Greyson mengaduh kesakitan, Damien mengambil paper bag yang ada di tangan Greyson sebelumnya.

"Ukurannya sudah sesuai semua?" tanya Damien sambil mengambil dress dari dalam paper bag tersebut.

"Kau bisa memastikannya sendiri. Aku kan hanya kau tugaskan untuk mengambilnya saja," jawab Grey yang kemudian melirik ke satu-satunya bilik toilet yang tertutup dan mengangkat kedua alisnya.

Damien memutar matanya. Adiknya itu sangat senang untuk menganggunya, tapi tentu saja ia tidak akan pernah marah padanya. He has a soft spot for his little bro.

"Dan kau bisa pergi sekarang, bukan begitu, Grey?" Damien mengangkat salah satu alisnya sambil menepuk pipi adiknya itu.

"Your welcome, my dearest bro!" sarkas Grey dengan senyumannya yang lebar itu.

"Thank you, Greyson."

Sebelum Greyson meninggalkan tempat yang sekarang ini ia pijak, ia berseru pada Stella.

"Stella! I brought you a new dress and I'm sorry that my brother has to tore your beautiful dress apart!" seru Greyson sebelum melarikan diri dari kakaknya itu.

Dari dalam bilik tersebut, pipi Stella sangat merah akibat menahan malunya. Walau begitu, ia tetap berterima kasih pada Greyson.

"I appreciate it, Grey! Thanks!" seru Stella sembari meringis dalam hatinya.

Tidak lama setelah Greyson pergi, Damien kembali ke dalam bilik toilet dimana Stella berada dan memberikan paper bag berwarna hitam tersebut pada Stella yang didalamnya terdapat pink handmade dress yang mempunyai model sangat apik.

"I hope you like it," ucap Damien saat Stella memgeluarkan dress tersebut dari dalam kotak berpita tersebut.

Stella melirik Damien dan berkata, "Shut up! Kau tidak pernah memberikanku dress yang jelek, Damien."

Damien tersenyum dan kemudian mengelus rambut Stella dengan lembut.

  "Aku akan menunggumu di luar, okey?"

  "Okey," jawab Stella.

Tidak memakan waktu lama, Stella sudah kembali ke penampilannya yang semula. Hanya saja dengan dress yang berbeda. Damien menunggunya sembari merokok dengan bersandar pada tembok.

"Damien, kau tidak boleh merokok disini," seru Stella sambil berjalan kearah pria itu untuk merenggut rokok tersebut, lalu membuangnya di kloset.

Damien mengangkat salah satu alisnya dan berkata, "Stella, kau juga tidak boleh membuangnya ke dalam kloset."

Mendengar perkataan Damien, Stella terdiam sebentar untuk menyesali perbuatannya. Tapi, kemudian ia kembali tersenyum. "Aku tidak akan melakukan itu lagi. Anyway, bagaimana penampilanku?"

Irresistible Touch | Irresistible Series #1 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang