Chapter 49

1.9K 56 1
                                    

Sebagai salah satu kerabat terdekat Damien dan juga Stella, Valerie sangat antusias untuk menyambut kelahiran keponakannya. Ditambah lagi, dua hari yang lalu Stella memberitahukan pada dirinya kalau ia akan kembali ke LA untuk menyiapkan kamar untuk calon bayinya. Keantusiasannya bertambah seribu kali lipat.

Bukti keantusiasannya dibuktikan dengan Valerie yang kini sedang berada di toko perlengkapan bayi, dengan ditemani Alex yang selalu setiap di sisinya.

  "Aku masih tidak percaya sampai sekarang kalau Damien akhirnya menemukan cinta sejatinya dan juga ia akan menyambut kelahiran anak pertamanya kurang dari tiga bulan lagi, Babe! Sungguh, aku turut senang untuk mereka berdua. Damien dan Stella sama-sama beruntung memiliki satu sama lain," ucap Valerie dengan nada bicaranya yang selalu riang.

Alex yang sedang diajak bicara oleh Valerie hanya terdiam memandangi ponselnya dan mengangguk seadanya. Namun, Valerie tidak berpikir yang macam-macam karena memang akhir-akhir ini tunangannya itu sedang dilanda banyak pekerjaan dan Valerie memahaminya.

  "Menurutmu, Babe, apa ya jenis kelamin anak mereka?" tanya Valerie pada pria yang masih sibuk dengan ponselnya. "Sepertinya sih perempuan ya."

Lagi dan lagi, Alex tidak menghiraukan tunangannya yang sedari tadi mengajaknya berbicara. Kali ini karena Valerie sudah sedikit terganggu dengan perlakuan Alex, ia pun menegurnya.

  "Alexander, aku tahu kau sedang mengurus pekerjaanmu yang luar biasa banyak itu, aku tahu dan aku mengerti." Valerie menghela napasnya. "Tapi aku sedang berbicara padamu, tolong setidaknya kau mendengarkanku."

Alex refleks mendorong Valerie dan menaikkan nada bicaranya pada Valerie. "Kalau kau memang benar-benar mengerti, seharusnya kau diam saja, Valerie."

Seketika Valerie terdiam. Ia mematung menatap mata Alex yang berapi-api saat ini. Selama ia mengenal Alex, pria itu tidak pernah memperlakukan dirinya seperti ini. Tidak pernah sama sekali. Alex berubah, tetapi kenapa pria itu berubah pada saat waktu pernikahan mereka sudah dekat? Mungkin memang benar apa kata orang-orang, kalau beberapa bulan sebelum hari pernikahan, pasti ada saja sesuatu yang terjadi.

"Watch your tone when you talk to me, Alexander!" seru Valerie dengan emosi. "Kalau misalnya kau memang sedang sibuk, seharusnya kau tidak perlu menemaniku kesini. Memang aku tadi memintamu untuk menemaniku kesini, tapi aku tidak memaksamu, kan?"

"Kau mau aku pergi dari sini?!" tuduh Alex.

Tanpa berpikir panjang Valerie menganggukkan kepalanya. "Ya, walaupun aku tidak mengusirmu dari hadapanku saat ini, tapi aku tidak masalah jika kau ingin pergi dari sini. Pergi dari hadapanku sekarang. I need space."

"Aku tunggu kau di rumah," kata Alex seraya menaruh ponsel di dalam saku celananya. "Kita akan bicara setelah kita berdua sudah sama-sama tenang."

Kemudian Alex pergi keluar dari toko tersebut, meninggalkan Valerie sendiri. Tetapi Valerie mencoba untuk kembali tenang agar ia bisa lebih fokus melihat-lihat apa yang ada di dalam toko tersebut.

Untuk melupakan kejadian tersebut, Valerie juga memutuskan untuk menghubungi Stella. Ia memencet FaceTime yang ada di dalam ponselnya. Tetapi setelah percobaan panggilan kedua, Stella belum juga mengangkat panggilannya. Pikirnya, mungkin Stella sedang tidak memegang ponselnya atau ia sudah ada di dalam pesawat untuk perjalanan kembali ke AS.

"Ah crap," umpat Valerie. "Siapa yang bisa membuatku melupakan masalahku dengan Alex? Oh, yaampun bocah itu. Eyson."

Eyson yang dimaksud oleh Valerie adalah Greyson Mikaelson. Lelaki itu sudah ia anggap seperti adiknya sendiri, begitupun sebaliknya, Greyson sudah menganggap Valerie sebagai kakak perempuannya sendiri walaupun umur mereka tidak jauh berbeda.

Irresistible Touch | Irresistible Series #1 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang