Chapter 16

5.7K 177 0
                                    

Hotel de Paris Monte-Carlo
Sesampainya di de Paris, Damien dan Stella langsung berjalan menuju restoran yang terdapat di dalam hotel mewah itu untuk menemui Alex, Valerie, dan Stefan Salvatore.

Ketiganya sudah duduk di meja paling pojok untuk berjaga jarak dengan orang lain. Stella mengenali dua orang yang salah satunya sedang melambaikan tangan kepadanya dan juga Damien. Dan ada satu orang lagi yang memunggungi mereka.

Stella tidak mengenalnya sebelum mereka mendekat.

  "Uncle Stef!" seru Damien.

Setelah pria itu menoleh dan menatap kearahnya untuk hendak membalas seruan Damien, mata pria paruh baya itu tertuju pada Stella. Keduanya sama-sama terkejut. Stella dan juga pria tersebut.

"Kau–" Pria itu mengernyitkan dahinya saat menatap Damien. "Damien, Nak... Tunggu, kau yang di Mastro kemarin, bukan?"

  "Iya, Sir. Itu aku."

Tiga orang lainnya kebingungan. Kecuali Stella. Ia sangat kebingungan. Pria itu siapanya Damien?

Pria itu menaruh telunjuknya diatas bibirnya sebelum melepaskannya dan kembali berbicara.

  "Hai anak cantik, apakah lelaki yang ada disampingmu ini yang meninggalkanmu di Mastro kemarin?" tanya pria yang dipanggil Uncle Stef oleh Damien.

Stella menggelengkan kepalanya cepat-cepat untuk menyangkalnya. "Tidak, bukan dia. Ada salah satu kerabatku yang mengajak makan tapi tiba-tiba membatalkanya begitu saja, jadi begitu lah. Bukan Damien.

Damien tahu Stella berbohong. Tapi untuk apa dia berbohong demi dirinya yang jelas-jelas meninggalkannya tempo hari di Mastro?

  "Kau beruntung itu bukan ulahmu, Damien."

"Thanks, Vale. Beruntung juga bukan kau yang ditinggalkan sendiri di restoran," balas Damien sambil menarik kursi untuk Stella. "Kalau itu terjadi padamu, kau pasti sudah menggila dan langsung membuat cuitan di Twitter."

  "Tentu saja aku akan melakukan itu."

Setelah Stella duduk, Damien pun menyusul disampingnya. Mereka berbincang-bincang sedikit sebelum semua hidangan datang.

"Jadi, kalian sudah menemukan nama untuk yayasan kalian, kan?" tanya Stefan Salvatore kepada ketiga anak muda dihadapannya.

Valerie menggelengkan kepalanya setelah meneguk minumannya. "Disitu masalahnya."

"Paman rasa itu bukan masalahnya," kata Stefan dengan entengnya.

"Itulah alasan kenapa kami meminta paman menemui kami disini, dan juga kamibutuh melihat barang-barang milik–" Ucapan Alex berhenti sejenak, kemudian tatapannya beralih pada Damien dan Valerie secara bergantian.

Stefan tahu barang-barang milik siapa yang ingin mereka lihat. "Alexia?"

Ketiganya mengangguk, sementara Stella mengunyah makanannya sambil memperhatikan dan mendengarkan perbincangan mereka.

Siapa Alexia?

* * * * *

Kediaman Salvatore

Kediaman Salvatore

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Irresistible Touch | Irresistible Series #1 (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang