29~ Sampai

106 25 14
                                    

Kini Emeli terjatuh di pangkuan Gavin dan menatap Gavin dalam, membuat jantung nya berdetak lebih cepat sebelum nya, Gavin juga begitu menatap dalam Emeli.

Sementara Alex memeluk erat Hely,dan tangan satu nya memegang besi, membuat Hely tidak terjatuh mencuim lantai bis,tapi Hely jatuh kedalam pelukan Alex yang begitu Hangat, sementara Sifia entah diri nya kemana.

Emeli dan Gavin terus menatap satu sama lain, tangan Gavin juga masih setia melingkar di pinggang Eneli, sampai akhir nya.

" Em, lo apa apaan sih, " bentak Eneli, membuat kedua nya sadar dari lamunannya,Emeli segara berdiri.

" Maaf tadi aku gak sengaja, " jawab Emeli yang merasa bersalah.

" Hallah, bilang aja lo sengaja kan, " ucap Eneli lagi, Leon yang sedari tadi memperhatikan Emeli kini berjalan kedepan dengan hati hati.

" En, lo kenapa sih suka bentak bentak Em, " ucap Leon yang mulai kesal.

" ini lagi, datang datang langsung marah marah, " jawab Eneli memutar bola mata malas.

" hay, En jangan gitu dong sama Em, kasian kan Em nya kalau kamu sering sering bentak dia, " ucap Naifa dan ikut berdiri tepat di hadapan Gavin.

" minggir deh lo, " bentak Gavin membuat semua orang di bis ini kaget.

" yah maaf,  kak aku kan cuman mau bela Emeli, " jawab Naifa terseyum manis.

" gak usah deh lo cari perhatian sama anak Stander apa lagi sama Kak Gavin, lo yah gue liat liat lo suka kak Gavin, " ucao Eneli lagi.

" yah gue suka sama kak Gavin,dan gue akan merebut kak Gavin dari kalian berdua, tapi pertama gue harus mengambil hati Kak Gavin dulu, "  batin Naifa terseyum sinis memandang Eneli dan Emeli.

" yah, kan aku.... " belum sempat Naifa melanjutkan ucapnnya Eneli langsung mendorongnya sampai gadis itu terjatuh.

" lo benar benar yah, " bentak Naifa lalu berdiri, Naifa mulai mengatur emosinya dan kini terseyum.

" gua orang nya penyabar, " ucap Naifa lalu menatap Gavin lalu tersenyum kepada nya.

" udah udah, semua duduk, " ucap Pak Andi membuat semua nya kembali duduk di tempat nya masing masing.

_TwinsGirl_

Jam menunjukkan pukul 5 sore, kini Bis berhenti di depan Rumah besar,tapi di sekeliling nya begitu indah,di tambah lagi sawah sawah di sekitar sini membuat para Anak Galaxi senang, satu persatu mulai turun dan terakhir Gavin dan Emeli.

" Em, selama kita di sini, kamu jangan menghindar dari aku, karna aku akan membuat kamu bahagia di sini, dan kamu tidak akan menyangka aku akan mengucap kan kata  yang buat kamu bahagia, " ucap Gavin dan berlalu turun dari bis, sedangkan Emeli masih diam.

" apa maksud mu kak, aku tidak mengerti, " ucap Emeli yang ikut mengambil Koper nya dan segera turun.

" Wah keren banget, " ucap Sifia kagum.

" bener banget tempat nya enak lagi, " sambung Hely lagi.

" Iya, gue bakalan betah di sini, " jawab Sifia.

" ihh, jangan betah di sini nanti lo gak mau balik lagi," ucap Hely.

" gak apa apa kan, biar gua gak ketemu sama lo, " jawab Sifia mengagkat alis nya.

"Oky, Hely gak mau dekat dekat sama Sifia, " ucap Hely memngusir Sifia seperti Ayam.

" lo fikir gue Ayam apa, " ucap Sifia sinis.

I'm ~ Twins Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang