36~Putusnya tali persahabatan

119 25 11
                                    

Degg

Bagi di sambar petir di siang bolong, kini air mata Emeli terjatuh, Emeli tidak percaya apa yang iya dengar.

Bagi Emeli loen adalah orang yang sangat baik, bahkan Emeli sudah mengaggap Leon sebagai kakak sendiri, Leon yang selalu ada di saat Emeli sedih, Leon yang selalu membuat Emeli bahagia tapi sekarang Leon memutuskan tali persahabatan.

"Kenapa kak, kenapa kakak seperti ini, apa salah mereka kak mereka sudah mengaggap kakak sebagai sodara sendiri bahkan aku mengaggap kakak sebagai kakak aku, apa yang ada di fikiran kakak kenapa kakak harus keluar dari Stander dan memumutuskan tali persahabatan kakak," teriak Emeli sambil memukul dada bidang Leon.

Tidak ada yang bisa memberhentikan Emeli, karna mereka tau Emeli dan Leon cukup dekat, mereka harap Emeli bisa merubah Leon, sedangkan Leon hanya diam menerima pukulan Emeli.

"Alasan kak Leon keluar dari geng Stander apa kak, kakak harus ingat saat saat kebersamaan kakak, di saat kakak sedih atau senang mereka yang selalu ada buat kakak dan siap menghibur kakak, aku kecewa sama kakak," ucap Emeli dengan air mata yang sudah membanjir.

Plakk

Satu tamparan keras mengenai muka Leon,  bukan Emeli atau yang lain menampar Leon, tapi Eneli yah Eneli mendengar semuanya, sama Eneli sangat kecewa, meski hubungannya dengan Gavin sekarang tidak baik baik saja tapi Eneli sangat kecewa.

"Aku gak percaya apa yang sekarang aku dengar kak, aku kecewa sama kakak, kakak kenapa memutuskan tali persahabatan kakak, apa salah mereka kak aku benci kakak," teriak Eneli.

"Yah gua udah kelaur dari Stander, dan mereka bukan teman teman gua lagi, gua seorang penghianat gara gara lo," ucap Leon terseyum Sinis menatap Gavin.

"yah ini  gara gara Gavin," ucap Leon berlalu pergi.

"ini semua aku gak ngerti, kak Gavin jelasin ini nanti sama aku," ucap Emeli berlari mengejar Leon. gavin hanya diam mematung memikirkan apa yang tadi Leon ucapkan gara gara dirinya.

"Kita duduk dulu kak," ucap Eneli menenagkan Gavin, dengan cepat Gavin menepis tangan Eneli dan segera duduk.

"Gua gak tau  kesalahan apa yang gua perbuat sama Leon, sampai sampai dia sangat marah seperti ini dan gua gak sama sekali paham," ucap Gavin yang mulai frustasi.

"sama, gua juga gak ngerti semua ini bahkan kemarin kemarin lo baik baik aja," ucap Gibran.

"aku tau apa yang membuat Leon seperti ini," ucap Eneli membuat semua orang menatapnya.

"Apa kalian sadar perubahan kak Leon di mulai dari pertengkaran aku sama Em kemarin, di saat kak Leon tau Kak Gavin Em pacaran," ucap Eneli yang baru ingat.

"dan gua ingat Leon pernah bilang kalau Leon suka sama Emeli," ucap Gavin yang mulai sadar di mana titik kesalahannya.

"Ini semua salah lo," ucap Gavin menunjuk Eneli.

"Lah kok salah aku kak, kakak yang salah kenapa kakak nikung sahabat kakak sendiri," jawab Eneli terseyum manis.

"Cukup, ini semua gara gara lo kalau lo gak nyebar tentang hubungan gua sama Em, mungkin ini semua gak terjadi," bentak Gavin yang muali habis kesabaran.

"Di sini aku gak salah, apa kak Gavin akan nutupin hubungan kakak dan Em kepada Kak Leon sahabat kakak dan yang sudah lama mencintai Em, apa kak Gavin gak pernah mikir jika suatu saat nanti kak Leon tau semuanya dari orang orang maka kak Leon akan lebih marah dan kecewa lagi sama kak Gavin," jelas Eneli dan berlalu pergi.

Disisi lain Emeli terus mengejar Leon sampai akhirnya Leon berhenti di taman belakang yang cukup sepi.

"Kak apa ini jalan satu satunya,yang akan buat kakak senang dan bahagia, disini kak Gavin yang punya salah sama kakak, tapi plis jangan bawa bawa kak Gibran dan kak Alex, Kak Leon bisa bicara baik baik sama kak Gavin, jangan sampai persahabatan itu hancur  karna satu masalah," ucap Emeli yang berada di belakang Leon, Leon kini berbalik dan terseyum.

"Em, jangan pernah lagi ikut campur dengan urusan gua lagi karna gua muak dengam kebohongan ini, dan gua akan ngelupain lo jangan pernah lagi ada di samping gua dan ini yang akan menjadi terakhir kalinya lo ngomong sama gua, gua harap lo pergi di kehidupan gua," jawab Leon dan berlalu pergi.

Emeli terduduk di atas rumput mengingat semua kenangan dirinya bersama Leon, baru  empat hari yang lalu Leon menggendong dirinya, membuatnya bahagia, Emeli sangat merasa kehilangan sosok orang yang sangat berarti dalam hidupnya, orang yang mampu mengahapus luka di hatinya, tempat Emeli mengadu semua keluh di hatinya kini sudah menjauh bahkan untuk salin menyapa sudah tidak lagi.

Orang yang selalu membuat Emeli tertawa walau sebentar saja, Emeli terus memutar memori tentang dirinya bersama Leon, kenangan waktu di Mall, karoke bersama dan mengajaknya ke pantai, tapi sekarang akan menjadi sebuah kenangan terindah, bersama luka luka Emeli.

"Kak Leon, alasannya apa kak apa, kenapa kakak memutuskan untuk menjauhi aku, kak apa aku sanggup, kenapa kak di saat aku dan kak Gavin bersatu kenapa kakak memilih untuk pergi kak, dan itu sama saja membuat aku terluka, kata kata terakhir itu yang membuat hati aku sangat sakit," ucap Emeli dengan ait mata yang sudah membanjir.

"Ini semua gara gara lo Em, lo yang buat persahabatan kak Leon hancur, lo biang keroknya di dalam masalah ini, bukan cuman kak Gavin, kak Gibrna dam kak Elex yang merasa kehilangan tapi semuanya Em semuanya, Ini gara gara lo," ucap Eneli membuat Emeli tambah tidak mengerti.

"Apa maksud kamu En, aku gak ngerti dan kenapa semua ini salah aku dan kenapa kamu menyalahkan aku," ucap Emeli dan langsung berdiri.

"Yah ini semua gara gara lo, gara gara lo kak Leon pergi, lo senang kan lo puaskan, andai lo tidak pacaran sama kak Gavin maka semua nya akan baik baik saja, KAK LEON SUKA SAMA LO" jawab Eneli membuat Emeli kembali menangis.

"Apa, aku gak tau soal ini En dan kenapa kak Leon suka sama aku, apa ini alasanya," ucap Emeli.

"Cukup En, jangan pernah nyalahin  Emeli atas hubungan ini, lo gak berhak," teriak Gavin sambil merangkul Emeli dan berlalu pergi meninggalkan Eneli.

_TwinsGirl_


I'm ~ Twins Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang