Sepulang rumah sakit, Gavin memilih membaringkan tubuhnya di atas kasur, Gavin sekarang sangat merasa kehilangan, seorang yang sangat Gavin cintai kini pergi begitu saja."Em, mungkin di saat kamu memilih memutuskan aku, dan menjauhi aku, dan aku masih bisa menerima itu Em, tapi sekarang, aku benar bener enggak bisa nerima itu semua," ucap Gavin, dengan air matanya, Gavin baru ingat kalau Emli memberikan secarik surat buat dirinya, Gavin mulai mengambil surat itu dan membacanya.
Dear kak Gavin.
Hay kak Gavin...
Maaf aku memilih pergi yah, pergi jauh dari kakak, jauh dari cinta kakak, kak aku cinta sama kakak, maaf waktu itu aku memilih untuk memutuskan kakak, kakak jangan sedih, ingat kata pepatah itu, setiap pertemuan pasti ada perpisahan.Kak aku sayang sama kakak, aku cinta sama kakak, aku membawa cinta kakak sampai mati, sampai aku benar benar pergi untuk selama lamanya, makasih buat semuanya, makasih, karna aku mempunyai banyak cerita sama kakak, menjalani kasih cinta yang rumit, makasih kak, udah ada di dalam cerita aku, maksih udah mencintai aku dengan tulus. I Love you kak,
Kak Gavin, aku harap kak Gavin bisa nerima ini semua, kak Gavin, harus sayang sama Eneli, jangan benci Eneli lagi, Eneli anaknya baik, aku yakin dengan kejadian ini Eneli akan berubah lebih baik lagi, jagain En buat aku kak, aku sayang sama kakak.
Aku enggak mau, kakak ketemu sama cewek lain, aku mau kakak sama Eneli, aku gak mau kak Gavin menerima orang baru.
Temui Eneli di pantai Italiya satu bulan lagi.
Sampai ketemu lagi.
Gavin mengacak rambutnya kasar, bagaimana bisa Gavin menerima semuanya, Gavin memutuskan untuk pergi mencari ketenangan.
_TwinsGirl_
Satu bulan berlalu, Eneli,Angkasa,Sindya, dan Adnas makan bersama tampa adanya Emeli, keluarga itu menutupi kesesihanya agar Eneli tidak tau tentang Emeli, karna saat pemakan Emeli berlangsung, Eneli masih harus di rawat di rumah sakit,tetapi mungkin ini sudah waktunya Sindya memberikan surat dan kotak itu kepada Eneli, Sindya juga merasa kasian saat Eneli menanyakan keberadaan Emeli.
"En, mommy mau kasih kamu seseuatu," ucap Sindya, Eneli mengangkat alisnya.
Sindya pergi kekamarnya dan mengambil sesesuatu, dan memberikan nya kepada Eneli.
"Kamu baca yah sayang, terserah kamu, kamu mau marah,nangis, teriak teriakan, asal jangan sakiti diri kamu sendiri, nanti Emeli kecewah dan marah sama kamu, semuanya ada di dalam surat itu, dan kamu akan tau Emeli di mana sekarang." jelas Sindya, membuat Eneli tambah bingun.
"yah udah aku ke kamar dulu," ucap Eneli yang di anggukin yang lainya.
"Semoga En baik baik saja Mom, Dad," ucap Engkasa.
Di dalam kamar, Eneli mulai membuka kotak itu, di dalamnya sebuah kalung liontin berbentuk hati, Eneli mencoba membuka liontin itu ternyata, itu adalah fotonya dan Emeli sewaktu masih kecil, Eneli terseyum.
"Ini indah sekali, makasih Em," ucap Eneli terseyum. Eneli mendapati surat di dalam kotak itu dan mengambilnya, Eneli kemudian membaca surat kecil itu.
"Happy Birtdhay En."
Aku enggak bisa kasi kado ini secara langsung sama kamu, tapi aku harap kamu akan memakainya, dan janji sama aku jangan pernah lepas yah, liontin itu adalah gambar hati kita berdua,
Aku sanyang Eneli.
Eneli terseyum dan memakai kalung itu, dan itu sangat sangat indah, ini adalah hadiah yang paling istimewa yang pernah Eneli dapatkan.
Eneli maraih satu surat lagi, tapi tiba tiba kenapa jantung Eneli berdetak lebih kencang lagi dari pada sebelumnya, tubuhnya kini gemetar dan mulai kedinginan.
Eneli memberanikan dirinya untuk membuka surat itu dan membacanya.
Eneli mulai membacanya.
__Dear Eneli__
En, di saat kamu baca surat ini mungkin aku udah gak ada, untuk selama lamanya,
Air mata Eneli kini muali mengalir, dadanya terasa sangat sesak, bagaikan di hantam oleh batu besar, kakinya kini seperti jelly.
En, jangan nangis, aku tau kamu nangis saat pertama membaca surat ini, jangan sedih yah, aku tau kamu sayang sama aku, kamu perduli sama aku, aku sanyang sama kamu En. Jangan sakit lagi yah, soalnya aku udah enggak ada buat jagain kamu. Jaga Ginjal Em baik baik yah, jangan makan pedas lagi, soalnya cuma aku yang punya ginjal yang sama sama En.
Janji sama aku, jadi anak yang baik, mommy, Daddy, dan kakak sayang banget sama En, Di saat kamu enggak pulang, saat daddy pulang kerja daddy selalu cari Eneli sampai subuh atau pagi, pasati Daddy cape, karna daddy enggk mau putri kembarnya kenapa kenapa.
Mommy rela relain masak buat En, saat jam 9 malam agar En bisa makan, Mommy enggak mau makanan yang sudah kita makan En Makan juga, karna mommy enggak mau En makan sisah, makanya Mommy masak buat En lagi, soalnya mommy nungguin En makan malam bersama tetapi En bulum pulang, makanya mommy masak lagi, sampai mommy relah ketiduran di sofa dengan pintu terbuka agar En langsung masuk kerumah. Tetapi saat malam harinya En enggk pernah makan. Lain kali jangan gitu, kasian mommy.
Air mata Eneli kembali jatuh sejadi jadinya, sudah berapa kali Eneli menghapus airmatanya, selama ini Eneli enak durhaka, andai Eneli tidak menutupi semuanya pasti akan baik baik saja.
"Mommy, daddyy mafkan En," ucap Eneli berlari ke lantai bawah, di sana Sindya dan Ednas duduk di ruang keluarga, tampa aba aba Eneli memeluk kedua orang tuanya.
"Maaf kan En mom, dad, En udah jadi anak durhakan, En, salah, enggak sepantasnya Em, kasih aku ginjal ini mom, dad, aku enggak pantas hidup," ucap Eneli berlutut di hadapan sindya dan Adnas.
"Kamu salah, Emeli memberikan ginjalnya buat kamu, agar kamu bisa jadi anak baik, dan bisa meperbaiki semuanya, bisa membahagiakan Kita," jawab Sindya yang ikut menangis.
"benar kata mommy sayang, kamu masih bisa memperbaiki semuanya," ucap Adnas memluk istri dan anaknya.
Eneli kembali membaca surat itu,
En,seseorang menunggu kamu di Pantai Italiya.
_TwinsGirl_
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm ~ Twins Girl [END]
RomanceApa Emeli harus memilih tidak memcintai Gavin untuk tidak membuat perasaan Eneli jadi sakit hati,walau hati nya yang akan terasa sakit dan hancur. "EMMMMM,,, KENAP LO NINGGALIN GUE HAA? GUE SAYANG SAM LO, HARUS NYA LO KASIH GUE GINJAL SATU AJA, BIAR...