Jam menunjukkan pukul 3 sore,Kini Gavin dan yang lain nya tengah sibuk,membahas apa saja yang akan di laksanakan di sekolah Cianjur, Emeli yang menjadi ketua panitia sangat lah sibuk dan harus mencari Wakil panitia,kalau begini terus bisa bisa Emeli jadi gila.
" pak Kayak nya aku butuh Wakil deh pak ? " ucap Emeli yang di anggukin Pak Andi sang Kepala sekolah.
" benar Em,kamu harus punya wakil, dan saya yang akan tunjuk sendiri," jawab pak Andi dan beralih menatap Gavin.
"Gavin apa kamu bisa jadi wakil Em ?" tanya pak Andi membuat Emeli kaget.
" pak jangan kak Gavin,kan kak Gavin ada di seksi keamanan pak," protes Emeli, bukan Emeli tidak mau menjadikan Gavin Wakil nya tapi ia tidak mau berdekatan dengan Gavin terus menerus.
" bisa pak saya siap," jawab Gavin,membuat semua orang menatapnya.
" kak Gavin,apa apaan sih,kakak harus nya nolak malah di terimah," ucap Eneli kesal.
" En,kalau kak Gavin nya mau jadi wakil kenapa kamu yang marah," ucap Naifa lembut,yah itu hanya untuk mendapat simpati dari Gavin.
" diem lo," bentak Eneli.
" sudah,kalain besok harus mepersiap kan diri untuk kesana,dan kamu Gavin Emeli kalian harus jadi ketua dan Wakil tidak ada bantahan," ucap pak Andi membuat Emeli hanya mengagguk pasrah.
" kalain boleh pulang dan istirahat,besok jam 8 sudah stembay di sini paham," ucap pak Andi yang di anggukin yang lain dan segera keluar dari riangan pak Andi.
" Em," panggil Gavin dan segera menarik tangan Emeli keluar dari ruangan itu dan terus menarik tangan Emeli,sampai akhir nya Emeli melepas tangan Gavin dengan kasar.
" kenapa," tanya Gavin.
"harus nya aku yang tanya kenapa,kenapa kakak tarik aku kesini aku sudah bilang kan aku tidak mau berurusan dengan kakak lagi," jelas Emeli membuat Gavin bungkam.
"kenapa kamu nolak aku jadi wakil kamu Em ?" tanya Gavin yang kini ingin menggenggam tangan Emeli,dengan cepat Emeli menjauh kan tangan nya membuat Gavin menghele nafas.
" karna aku gak mau kak,aku mau jauh dari kakak dan aku tidak bisa dekat sama kakak terus demi Eneli," jawab Emeli lantang.
" Em,apa cuman En yang berhak bahagian dan kamu gak ?" tanya Gavin yang kini mulai serius.
"yah,En berhak bahagia dengan Kakak dan aku juga berhak bahagia," jawab Emeli tersyum.
" cara nya gimana Em, aku tau di saat aku dekat sama En kamu akan sedih dan bagaimana cara nya kamu bahagia," tanya Gavin lagi.
"DENGAN CARA KAK GAVIN HARUS MENJAUHI AKU DAN ITU YANG AKAN BUAT AKU BAHAGIA KAK," jawab Emeli.
tampa aba aba Gavin langsung memeluk Emeli dengan sangat erat, dari kejauh seseorang memfoto mereka berdua.
"ini dari awal permainan gue En dan Em," ucap orang itu terseyum licik, menatap foto Gavin dan Emeli yang tengah berpelukan.
" Kakak lepasin aku,aku gak mau ada orang yang lihat kita apalagi En, aku mau menghindar dari kakak dan mau menjauh dari kakak," ucap Emeli sedikit mendorong tubuh kekar milik Gavin.
" Em, kalau takdir yang selalu mempertemukan kita bagaimana,takdir yang buat kita selalu dekat,dan aku kamu atau En tidak akan bisa melawan takdir." jawab Gavin dan berlalu pergi.
Emeli kini terduduk di lantai dan mulai menitihkan air mata nya,apa ia sanggup menjauhi orang yang amat iya sayangi.
" kamu kenapa Em ? " tanya seseorang dengan lembut nya,dan terseyum.
"Fa, aku gak apa apa kok," jawab Emeli terseyum.
"pertama gue harus singkirin lo Em,melalui kembar lo dan gue yang akan singkirin Kembar lo," batin Naifa tersyum licik.
"aku pulang dulu yah," ucap Emeli yang di anggukin oleh Naifa.
"gue akan ngerebut kak Gavin dari lo maupun En,karna kalian berdua tidak pantas,gue akan memulai permainan gue dari Em," ucap Naifa memandang punggung Emeli yang kini mulai menghilang.
🥀 _TwinsGirl_🥀
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm ~ Twins Girl [END]
RomanceApa Emeli harus memilih tidak memcintai Gavin untuk tidak membuat perasaan Eneli jadi sakit hati,walau hati nya yang akan terasa sakit dan hancur. "EMMMMM,,, KENAP LO NINGGALIN GUE HAA? GUE SAYANG SAM LO, HARUS NYA LO KASIH GUE GINJAL SATU AJA, BIAR...