50~ Semuanya terbongkar.

202 19 0
                                    

Hari ini Eneli,Fiya, dan Dini berada di salah satu Makam seseorang,mungkin Fiya dulu pernah berkata untuk tidak akan ke makam ini lagi tetapi kemarin malam Devon datang di dalam mimpinya untuk menemui Devon di makamnya, Fiya yang masih cinta dengan Devon hanya menurut saja dan tidak mau mengecewakan tunangannya di alam sana.

Perasaan Fiya benar benar sakit saat melihat kenyataan kalau kekasihnya sudah di kubur dan ada di alam berbeda denganya.

"Devon,maafin Fiya yah udah memutuskan gak kesini lagi, dan akhirnya kamu memanggil Fiya lagi dan perintah kamu gak akan bisa Fiya tolak," ucap Fiya dengan air matanya, Eneli dan Dini keni memeluk sahabatnya itu.

"Sayang udah dua tahun kamu pergi, tapi aku masih mencintai kamu dan untuk sekarang ini aku belum bisa membuka hati aku untuk orang lain," lanjut Fiya, jujur rasa hatinya masih sangat sakit ketika mengingat kejadian di mana kekasihnya harus meninggal, meninggalkan Fiya.

"Uda dong Fi," bujuk Eneli.

"Aku gak kuat En," jawab Fiya dengan air matanya.

Hal yang paling menyakitkan adalah di tinggalkan seseorang  yang sangat di Cintai untuk selama lamanya, dan itu yang di rasakan Fiya sekarang, rasa rindu yang gak pernah terobati.

Dari kejauhan segerombolang orang dengan pakaian serba hitamnya datang dan mendekati salah satu makam, dan melihat di sana ada Eneli, Fiya dan Dini.

"Bukannya itu Eneli dan teman temanya?" Tanya Gibra, Gavin, Alex dan Leon hanya bisa mengagguk yah sekarang Leon mulai bergabung kembali dengan geng Stander.

"Ngapain mereka ada disini?" Tanya Reno

"Hee lo fikir gue emaknya, yang tau apa yang merka lakuin," jawab Gibran dengan kesalnya.

Mereka kembali berjalan dan semakin dekat mereka munuju makam temannya yang sudah meninggal itu, dan fiks itu adalah makam sahabatnya dan yang jadi pertanyaan kenapa Eneli, Fiya dan Dini ada di makan temanya.

"En," sapa Gavin, Eneli hanya terseyum dan berdiri di ikuti Fiya dan Dini.

"Ngapain kalian kesini, dan kenapa geng Stander juga ada di sini?" pertanyaan itu sontak membuat yang lain bingun, harusnya anak anak Stander yang harus bertanya.

"Lo yang ngapain di sini," Tanya Leon balik kepada Fiya.

"Ini makam Tunangan gue, dan gue Ziarah ke makam tunangan gue, dan kalian?" Pertanyaan itu berhenti, apa geng ini yang membuat Kekasihnya meninggal, apa teman temannya yang ini meninggalkan kekasihnya saat di keroyok dulu sampai meninggal.

"Gue kesini untuk Ziarah makam sahabat kita Devon yang sudah meninggal dua tahun yang lalu," jawab Gavin dingin, tiba tiba air mata Fiya kembali menetes mengingat jejadian dua tahun yang lalu.

"Jadi ini adalah Geng² motor yang gak jelas, yang udah ninggalin kak Devon saat di keroyok, disaat kak Devon udah gak sanggup lagi untuk mepertaruhkan nyawanya dan kalian meninggalkan kak Devon sediri," Deg jantung mereka semua berdetak lebih kencang, apalagi dengan Gavin,Leon,Gibran dan Alex saat tau siapa kekasih Devon sebenarnya.

"Kita bisa jelasin," ucap Gavin dengan nada bersalahnya.

"Cukup gak ada yang bisa di jesin, kalian semua jahat, gak punya Hati, dan binatang cuma binatanga yang melihat temanya dalam kesusahan dan dia memilih pergi untuk menyelamatkan diri sendiri, tampa memperdulikan sahabatnya. Arghh kaian binatang Bajingan, gue benci sama kalian," teriak Fiya memukul Gavin, jujur sakit yang di rasakan Fiya dua kali lipat saat tau orang tang ada di dalamnya adalah teman Fiya sendiri.

"Fiya, kita bisa jelasin," ucap Gavin menahan tangan Fiya untuk berhenti, Fiya dengan Emosi melepaskan tanganya dari genggaman Gavin.

"Bejad, kalian semua gak ada Otak, untuk apa kalian ada disini haa? Untuk menutupi kesalahan kalian haa, untuk gak di anggap orang jahat," lanjut Fiya lagi.

"Cukup Fiya, disini kita semua merasa kehilangan," ucap Gibran, yang menyadari Ekspresi Gavin sudah berubah yang terlihat sangat bersalah.

"Kehilangan? Kehilangan yang lo bilang, di sini gue yang paling ngerasa kehilangan, kekasih gue meninggal, orang yang paling gue cintai," jawab Fiya, Eneli dan Dini segera memeluk sahabatnya.

"Fiya, aku ninggalin Devon itu ada sebabnya," ucap Gevain.

"Sebab? Sebab lo takut mati? Iya kan?" Jawab Fiya.

"Gue ninggalin Devon demi nyelamatin Eneli,Terlambat 10 menit Eneli yang akan tiada," teriak Gavin yang sudah habis kesabaran membuat yang lain diam begitupun dengan Fiya, Eneli dan Dini.

"Karna gue   yakin Devon bisa nyelamatin dirinya sendir, semetara Eneli enggak, Eneli akan di Aniaya dan di bunuh sama geng Qobra, asal lo tau Devon sendiri yang nyuruh gue untuk nyelamatin En, Apa lo fikir gue gak terluka saat melihat sahabat gue tiada haa? ENGGAK, di sisi lain En butuh bantuan gue," lanjut Gavin, Mendengar itu Eneli kini mulai menangis dan melepaskan pelukan Fiya, ternyata penyebab kematian Devon adalah dirinya.

"Maaf Fiya," ucap Eneli yang mulai berlari meninggalkan semua orang yang ada di sana.

"Fiya, selama dua tahun ini gue ngerasa bersala atas kematian Devon," lanjut Gavin, Gavin kini berlari untuk mengahpiri Eneli.

"Fiya, gue harap lo bisa mengiklaskan Devon, dan bisa maafin kita," ucap Leon dan juga ikut berlalu pergi.

"Fiya, mungkin Devon gak mau lihat lo seperti ini," panjut Alex dan berlalu  pergi meninggalkan makam Devon, tampa berziarah terlebih dahulu.

Fiya kini mulai terduduk dan mulai menangis di dalam peluka Dini,Fiya kini memuku mukul tana, kini Fiya bener bener di lema.

_TwinsGirl_

I'm ~ Twins Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang