31~ gendong.

107 27 7
                                    

Sepulang dari SMA 18, anak Galaxi ingin berjalan jalan di sekitar sini sebenarnya Eneli mencoba tidak ikut, tapi mana mungkin Eneli mau jalan sendiri ke rumah Sewa, dan kedua temannya juga memilih untuk ikut.

Saat mereka di perjalanan mereka aka melewati sungai besar,untung air sengainya tidak tinggi dan bisa di lewati sekitar kaki doang sih, gak sampai naik ke bitis.

Eneli yang tidak mau sepatunya basah dan kotor hanya berhenti di depan anak Galaxi membuat anak Galaxi ikut berhenti.

"Kenapa lo," tanya salah satu anak Galaxi.

"Banyak nanya aja lo," ketus Eneli.

"Kak Gavin, gendong," ucap Eneli manja, Emeli yang mendengar itu hanya menghele nafas panjang.

"Gak," jawab Gavin dingin.

"Gendong gak," ucap Eneli lagi dengan manjanya.

"kalau gua bilang engga yah engga," jawab Gavin datar.

" iiihh, Gendong gak aku gak mau tau kak Gavin harus gendong aku,kalau enggak," ucapan Eneli berhenti saat Gavin sudah ada di depannya yang sedang jongkok.

"naik, gua gak suka lo ngomong panjang lebar,cerewet," ucap Gavin dengan segera Eneli naik ke punggung Gavin.

"Makasih kak," bisik Eneli dan mencium pipi Gavin.

Emeli hanya menyaksikan Eneli dan Gavin, apa maksud dari perkataan Gavin saat di bus kemarin, apa Gavin tidak sungguh sungguh, apa Gavin hanya bercanda.

Naifa yang melihat itu sangat kesal,harusnya Naifa yang di sana bukan Eneli,oke Naifa harus memberi kesempatan Eneli dekat Gavin.

"Naik," ucap seseorang membuyarkan lamunan  Emeli, tidak menolak Emeli langsung naik ke pundak Leon seperti apa yang di lakukan Gavin tadi.

"Dasar, kamu gak jauh beda sama En," ucap Leon, Eneli hanya terseyum.

Mereka mulai berjalan, Eneli terus memeluk leher Gavin sambil senyum kapan lagi Eneli sedekat ini dengan Gavin.

"Udah senyum nya, nanti bibir lo gak mau kembali," ucap Gavin yang menyadari kelakuan Eneli, Eneli langsung memukul kepala Gavin.

"Gimana aku bisa berhenti senyum kak, aku sangat bahagia hari ini dan hari seterusnya," jawab Eneli.

"Maaf   suatu saat lo harus tau En, siapa yang guacintai sebenarnya,dan gua harap lo gak bakal bully dia, karna mungkin gua akan ngeluarin kata kata kasar yang gak pernah lo dengar sebelumnya.".Batin Gavin terus menggendong Eneli.

Tidak jauh dari Leon dan Eneli, Emeli hanya memandang Gavin dan Eneli membuat air matanya turun, tampa sadar air mata itu jatuh di bahu Leon membuat Leon tau Emeli lagi nangis.

"Em, lo ngerasa ada hujan turun gak?" tanya Leon membuat Emeli bingun.

"Haaa,, hujan cuaca aja panas," jawab Emeli melihat sekelilingnya.

"Lah,,,, kok bisa bahu gua basa kek di jatuhin air," ucap Leon pura pura, Emeli yang sadar itu air matanya buru buru  mengelap matanya.

"Gua tau lo nangis," ucap Leon yang terus menggendong Emeli.

"aku gak sanggup liat mereka," jawab Emeli jujur, hanya Leon yang akan membuat Emeli bisa bercerita semuanya.

Ups Emeli, kamu sebenarnya curhat sama orang yang salah, bukan maksud leon ember atau apa lah, Emeli salah karna harus bercerita tentang cintanya antara Gavin, dan dimana Leon juga suka sama kamu Emeli.

Dengan tidak secara langsung,kamu menyakiti Leon di saat kamu bilang kamu sangat cinta sama Gavin, apa Leon harus ikhlas, dan mendukung Emeli.

Anak Galxi terus berjalan, sesekali berfoto dan bernyayi, Eneli dan Emeli juga sudah turun dari gendongan Gavin ataupun Leon.

Eneli yang jauh dari Gavin, membuat Naifa terseyum bahagia ia akan mendekati Gavin apa pun itu caranya, Naifa terus berjalan dan hingga akirnya Naifa sampai tepat di hadapan Gavin.

Gavin yang melihat seseorang di depannya, lalu membuka kacamata hitamnya, tampak Gavin liat Naifa terseyum manis ke arah Gavin.

"Kak foto dong," ucap Naifa sok kalemnya, dan mengulurkan hp nya kedepan.

Gavin hanya menatap layar Hp itu tampa Aksprersi, tetapi membuat Naifa bahagia.

Satu

Dua

Tiga

Tiung... ( anggap suara Hp Naifa )

"Makasih yah kak," ucap Naifa lalu memgang tangan Gavin.

Gavin tidak merespon, ia udah cape selalu di kejar sama Cewek aneh, mungkin dengan diam saja membuat Naifa berhenti, pandangan Gavin berhenti kepada Emeli yang sedang duduk sendiri akibat kedua temannya melupakan dirinya.

Gavin melepaskan tangan Naifa dari tangannya,membuat Naifa cepat cepat meraih tangan Gavin dan terseyum.

"Mau lo apa sih," bentak Gavin menghempaskan tangan Naifa, Naifa hanya terseyum kecil.

"Maaf kak," jawab Naifa, Gavin memilih untuk pergi meninggalkan Naifa.

"iihh nyebelin  baru aja gue hampir dapatin kak Gavin, tapi tenang aja Fa cinta butuh perjuangan maka lo harus berjuang," ucap Naifa terseyum kecil.

Di sisi lain Emeli berselfie sendiri tanpa kedua sahabat nya, Emeli tidak boleh egois dia juga harus membiarkan sahabatnya bebas apalagi si Hely yang sudah punya pacar.

"Hay, sendiri aja yah tumben temannya gak ada," ucap Gavin sambil duduk di sampin Emeli dengan segara Emeli berdiri dan hendak pergi, dengan cepat Gavin menarik tangan Emeli.

"Maaf kak, aku mau ke teman teman aku," ucap Emeli melepaskan genggaman Gavin.

"Em," ucap Gavi menarik tangan Emeli hingga Emeli terjatuh kedalam pelukan Gavin,bari Emeli ingin  menjauh namun Gavin dengan cepat memuluk pungging Emeli.

"Mau kemana Em, udah cukup kamu menghidar dari aku," ucap Gavin lembut, antar mereka kini sangat menipis membuat Emeli dapat merasakan nafas Gavin di tambah lagi bau Minx yang sangat harum keluar dari mulut Gavin.

"ikut aku."

_TwinsGirl_


I'm ~ Twins Girl [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang