My Brother, Bodyguard! 3

357 57 8
                                    



*

Donghae melihat Leeteuk keluar dari ruangan ayahnya. Ada hal yang aneh ia dapati dari wajah pengawalnya. Tidak biasa, wajah itu murung dan nampak emosi. Apa ayahnya menegur Leeteuk? Atau ia memiliki sebuah kesalahan?
Penasaran..

“Hyeong, gwaenchana? Appa memarahimu?”
Donghae menghadang langkah Leeteuk sebelum sampai ke kamarnya.

“Tidak ada..” seketika suram itu berganti senyum “Ajjuhsi tidak melakukan apapun.. aku hanya sedang lelah saja..”

“benarkah? Kau tidak bohong?”

Leeteuk menggeleng “boleh aku istirahat sebentar Hae? Kau bisa makan malam tanpa kutemani?”

Walau nampak ragu dengan jawaban itu Donghae tetap mengijinkan “euhm.. istirahatlah.. mau ku bawakan makanan ke tempatmu?”

“Tidak perlu, kau bukan pengawalku.. ingat itu. Akulah yang seharusnya melayanimu Tuan Muda Park..” Leeteuk mengusap lembut kepala Donghae.

“Hanya kau yang berani melakukan ini layaknya seorang kakak, pada Tuan Muda-nya..”

Haha. Leeteuk memang selalu gemas dengannya.
“Euhm.. aku sangat berani..”

*

Sebenarnya apa yang terjadi? Setelah ia melihat Leeteuk dengan wajah aneh ia pun mengamati sikap ayahnya yang agak kaku selama makan malam.
Donghae ingin bertanya, tetapi ia urungkan. Menurutnya hanya akan mengganggu suasana saja. Maka ia putuskan untuk menikmati makan seperti biasa. Dengan beberapa celotehannya dan omelan dari neneknya yang penuh nasihat itu. Sementara Eunsoo sesekali menggodanya.

Sampai akhirnya, ketika tinggal ia berdua dengan sang ayah..
“Ada yang ingin aku tanyakan pada Appa..”

“Eoh? benarkah?”

“Euhm” angguknya “Bisa kita bicara sebentar Appa?”

Tuan Park mengiyakan “Tunggu Appa di ruang kerja, Appa akan mandi sebentar..”

Donghae baru sadar setelah melihat penampilan ayahnya. Ia memang belum mengganti kemejanya sejak pulang tadi. Mungkin setelah pembicaraan dengan Leeteuk tadi ia langsung ikut makan malam.
“Baiklah.. jangan lama-lama Appa..”

“Nde..”

*

Benar. Donghae menunggu di ruang kerja sang ayah. Sudah lama ia tidak masuk ke ruangan itu. Alasannya sederhana.. Donghae tidak mau mengganggu ayahnya yang masih membawa pekerjaan ke rumah. Ia duduk di kursi kerja, yang besarnya cukup untuk menenggelamkan tubuhnya yang kecil. Lalu memutar-putar seakan ia menaiki sebuah permainan.

Tapi kemudian matanya menyipit begitu ada sesuatu yang menarik penglihatannya. Di dalam sebuah lemari kaca kecil di ujung ruangan. Ada sesuatu yang menurutnya….

Donghae melompat lalu berjalan mendekatinya, membiarkan kursi tadi tetap berputar berberapa kali akibat pergerakannya.
Ia berdiri di depan lemari itu dengan seksama sambil memperhatikan..

“Ini.. bukankah foto keluarga? Lalu siapa anak ini? bukan aku…”
Benar. Bahkan tidak ada dirinya di foto itu. malah ada orang lain..
“apa aku belum lahir? Sepertinya begitu..”

Kedua tangannya berada di pinggang, beberapa kali ia berdecak berpikir keras. Namun tak juga ada jawaban sebelum akhirnya.

Klak!
Donghae berjingkat.. ia segera menjauh dari tempatnya..

“Ada masalah apa?” Ternyata ayahnya sudah selesai mandi, ia mengambil duduk di sofa panjang dan memberi kode untuknya duduk di sana juga.

“Eoh.. Appa memarahi Leeteuk hyeong? Tadi wajahnya terlihat aneh? Kenapa?”

Tuan Park mengerutkan dahi “Tidak.. memangnya kenapa dengan wajahnya?”

“Terlihat seperti habis dimarahi oleh Appa. kupikir ada masalah.. tapi jika itu berkaitan dengan tingkahku.. aku minta maaf. Hanya saja menurutku aku tidak melakukan kesalahan akhir-akhir ini. aku selalu ikut kelasku dan tidak membolos.. bahkan aku melakukan tugas yang Appa berikan padaku.. menemui klien dan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu..”

“Tidak ada masalah Hae. Mungkin dia sedang lelah saja.. memangnya mengurusmu setiap hari tidak melelahkan?”

“aku tidak perlu dijaga seperti anak kecil. Kalian saja yang membuatnya melakukan itu..”

Hah. Tuan Park mendesah.
“Wae? Kau sangat membelanya?”

“Karena dia hyeong-ku..”

“Ah.. benar.. dia memang kakakmu.. perlakukan ia dengan baik Hae. Jangan terlalu manja padanya. Belajarlah mandiri.. ada saatnya nanti kau tidak bisa bergantung padanya..”

“Aku tahu soal itu, tadi pagi kami membicarakannya.. dia berhak melakukan hal penting dalam hidupnya, bukan hanya mengurusku saja..”

“euhm.. benar.. kau sudah mengerti rupanya..”
Begitulah percakapan itu hingga membuatnya lupa pada hal yang juga menjadi pertanyaannya tadi. Setidaknya, ia tidak menemukan sesuatu yang salah dari sikap ayahnya.
Jadi mungkin benar.. Leeteuk memang sedang lelah..





*
Brother-bodyguard.tbc
*


My Brother Series ❇️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang