My Brother, Sunset Rain! 8

599 90 18
                                    

Sunset 8

:
:

"Yeobo, demamnya tinggi.. ottokhe?" Nara mendadak cemas sembari mengusap lembut kening Donghae yang penuh oleh peluh. Hanya di kompres saja tidak membuat demamnya turun dengan cepat.

"bangunkan sebentar, buat dia minum obat dulu.."

Entah kenapa, ada getar dalam nada suara yang keluar dari bibir Kangin. Ia meyakinkan diri, jika ia bukan appa yang jahat. Nyatanya kecemasan yang sama ia rasakan saat ini.

Hiks..

Satu isakan keluar dari bibir Donghae. membuat Kangin dan Nara terkesiap.

"Mian.. aa..appa.. hiks... andwae... jebal... mian..."

"Hae-ya, bangun adeul.. buka matamu.." panggil lembut Nara. Ia tak tega dengan kondisi Donghae saat ini.
Beruntung Sungmin tidak berulah ditengah kekuatiran mereka. Anak itu tertidur sejak tadi. tepat di jamnya tidur malam.

Dan usaha Nara cukup berhasil saat dilihatnya bola mata Donghae bergerak pelan. Lalu lambat laun mata itu terbuka sayu.
Donghae mengerjam perlahan mencoba memperjelas pandangan matanya..

"Eom....ma..."

"Nde... eomma disini.."

Ia melirik ke arah Kangin. Wajah sang appa membuatnya begitu takut.. "Ap...pa.."

"kau butuh sesuatu?" jawaban Kangin begitu hangat tapi Donghae tak merasakan hal yang sama.

Hiks..

"Appa... aku lupa menjemput Sungmin hyung..." akunya cepat "aku juga tidak ke sekolah hari ini. mianhae.. appa akan menghukumku?? Gundae jebal.. Appa boleh memukulku. Tapi ijinkan aku untuk bermain gitar appa.. hiks.. jebal... hae mohon.." tangisnya pilu.

"istirahatlah, kau butuh tidur.."
Tidak. Kangin tidak menjawabnya.

Donghae kecewa. Tapi ia terus berusaha "aku tahu Appa sangat marah padaku. Tapi aku juga ingin hidupku sendiri appa.. hiks.. aku ingin seperti anak-anak yang lain.. aku juga ingin bermain seperti mereka.. hiks.. appa.. aku tidak punya teman di sekolah.. aku tidak bisa ikut ekstra yang kuinginkan.. hiks appa.. aku harus bagaimana?? Aku juga tidak bisa meninggalkan Sungmin hyung.. hiks... argghh... appa..."

"sudah Hae, uljima.. jangan menangis lagi.." usap Nara lembut menenangkan Donghae yang mulai kewalahan bicara dengan napas tak beratur itu.

Hahss.. hossh.. "eomma.. arrghh.." Donghae mulai sesak napas.

"Yaaa.. dengarkan kata eomma, Hae tenang ya.. gwaenchana.. uljima..." peluknya hangat sambil ia menepuk pelan punggungnya. Berharap anak itu segera membaik..

Kangin sendiri terpaku mendengar pernyataan Donghae. ia masih tak bergerak. Ia masih tak bicara. Ia juga tak beranjak. Sampai dirasa anak itu kembali tertidur di pelukan Nara.

"yeobo..." mata teduh isterinya menatapnya "biarkan Donghae melakukan apa yang ia suka.. dia sudah sangat tertekan. selama ini dia diam, tapi banyak hal yang disimpan.. jebal, jangan sampai kita menyesal menjadi orang tuanya.."

My Brother Series ❇️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang