:: Four ::

1.8K 144 1
                                    

Begitu melihat Shindong masuk ke kamarnya Donghae menatapnya heran.

"bukankah harusnya kau latihan terakhir hyung?"

"aku tidak ikut.."

"MWO?? wae?? Jangan karena aku kau seperti ini.."

"YAK!! DENGARKAN AKU!!" bentaknya tajam "mulai hari ini aku melarangmu berteman dengan Kibum.."

"hyung... kau kenapa?"

Shindong menghempaskan tubuhnya di sofa dekat ranjang Donghae. karena penasaran dengan hyungnya Donghae mencoba turun dari tempatnya berbaring, berjalan perlahan sambil mendorong tiang infusnya dan duduk di dekat Shindong. Mau tak mau itu membuatnya menoleh, ia hampir saja memarahi Donghae lagi karena berani-beraninya ia turun dari sana. Bukankah dokter menyarankannya untuk istirahat total?

"ada masalah apa dengan Kibum?" pertanyaan yang membuat Shindong kelu. Akankah ia sanggup menceritakaan semua yang sudah dilakukan temannya itu? bagaimana Donghae menyikapi nanti, setahunya, Donghae dan Kibum adalah teman dekat. Selama ini bahkan Shindong bersyukur ada yang bisa menghadapi sikap Donghae itu.

"apa kau akan marah jika aku menceritakannya?"

"waeyo?"

"jawab saja.."

"mollayo.."

"kalau kau marah aku tak jadi cerita.."

"aisshh.. nde, aku tak akan marah jadi ceritakan sekarang..!!"

Shindong menguatkan hati. Ia membenahi posisi duduknya agar lebih dekat dengan Donghae berharap tidak terjadi sesuatu nantinya .

"Kibum menaruh racun di dalam minuman yang selalu ia berikan padamu.."

Deg!

Racun?

Kibum?

Temannya?

"itu penyebab kau sakit sekarang.. jantung mu tidak kuat menerima obat itu,. karena konsumsi setiap hari itu melemahkan kerja jantungmu.."

Donghae menunduk. Ia tak tahu harus bicara apa. Apa benar temannya sendiri tega melakukan itu? seakan mengerti pertanyaan Donghae, Shindong melanjutkan..

"dia iri padamu yang selalu di lihat orang, bahkan Kim Nari juga suka membicarakanmu saat bersamanya.. Kim Kibum, merasa terancam.. Kim Kibum merasa tak dihargai.. sebagai ketua tim, sebagai putra keluara Kim.. yang kau tahu.. bagaimana mereka di sekolah kita.."

Donghae masih diam. Tidak berkomentar. Tapi jelas Shindong tahu jika dongsaengnya sedang menangis sekarang ini. bahunya bergetar pelan.. tangannya mencengkeram seragam pasien yang masih dikenakannya.. tak bisa menunggu lagi. Shindong menarik Donghae dalam pelukannya.

"mian.."

"waeyo?"

"sudahlah.. ini hanya masalah kesalah pahaman saja.. Kibum sudah minta maaf tadi,. Jangan membencinya.."

"lalu kenapa kau tidak ikut kompetisi itu jika aku tak boleh membencinya..?"

"cukup aku saja yang marah padanya.."

"tapi aku yang sakit hyung.." isaknya.

"aku bahkan lebih sakit melihatmu begini.."

Hiks..

Hiks..

::

::

Kompetisi tinggal besok! Shindong benar-benar memutuskan untuk mundur bahkan hari ini ia memilih tidak masuk sekolah hanya untuk menemani Donghae. sekalipun Donghae sudah membujuknya itu pergi tetap kukuh pendiriannya.

"kau tidak akan mendapatkan Nari Sunbae kalau seperti ini, padahal dengan ikut kompetisi itu hyung bisa menunjukkan kalau hyung ini namja yang keren!!" gerutu Donghae hampir membuat Nyonya Shin tertawa.

"jadi hyung mu sedang menyukai seorang yeoja?"

"Oemma.."

"nde!!" tawa Donghae.

Di tengah sukacita itulah tiba-tiba Kibum datang.. tidak sendiri, bersama dengan teman satu tim dan..

"Kim Nari..??"

"Donghae.. mianhae, aku sudah.." katanya tertahan "aku sudah mencelakakanmu.. jeongmal mianhae.. Ahjjuma.. mianhamnida.."

"saya juga minta maaf Ahjjuma, karena Kibum.. Donghae menjadi seperti ini.. mianhamnida.."

"ah, sudahlah.. aku sudah mendengar semuanya.. yang penting kejadian ini tidak terulang lagi.." sambut Nyonya Shin dengan senyumnya.

"kalau begitu, boleh aku memohon satu lagi? Shindong hyung.. kami tidak bisa melakukan gerakan itu tanpa hyung.. jebal.. ikutlah kompetisi besok.."

Kibum benar-benar memohon.. bahkan sampai berlutut di depan Shindong..

"ya.. apa yang kau lakukan? Berdirilah..'

"shiirreeoo!! Aku akan berdiri jika hyung mengatakan ikut kompetisi besok.."

Shindong dilema. Ia menatap mata satu per satu temannya. Sama. Mereka begitu memohon padanya. Lalu ia menoleh pada Kim Nari. Yeoja itu ikut berharap.. dan terakhir.. Donghae..

"pergilah hyung.. aku tidak ingin hyung menyesal setelahnya.. cukup aku saja.." ucap Donghae "bagaimana kalau begini.." usul Donghae "Shindong hyung, aku memintamu untuk ikut kompetisi dance dan pulang membawa kemenangan dengan begitu tahun depan sekolah kita masih memiliki kesempatan untuk ikut lagi, saat itulah aku akan mengganti waktu ini.. sekarang adalah waktumu hyung, tahun depan adalah milikku.."

Begitu dalam permintaan Donghae pada Shindong.. hingga akhirnya ia tak bisa menolaknya sama sekali apalagi dia tak ingin ada kata kecewa untuk yang kedua di mata Donghae..

"baiklah.. aku ikut.. ini untukmu Hae.."

"euhm.." angguknya senang.. "sudah, kau bisa berdiri Kibum-ah.. aku memaafkanmu.."

Kibum beruntung memiliki Donghae. ya, kenapa ia baru menyadarinya?? Jika ia mampu berpikir logis pasti hal ini tidak akan terjadi.

::

:: tbc ::

::

My Brother Series ❇️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang