My Brother, Bodyguard! 4

342 57 9
                                    

Oh, rasanya kali ini ceritanya gak jelas deh.. 😂 mian! Hehe..






*

Perlahan ia membuka pintu kamar Leeteuk. Tidak biasa. Ia tidak meminta ijin lebih dulu. Apa salahnya? Walau ia bisa masuk ke semua ruangan di rumah itu, tetap ada aturan tidak tertulis dimana mereka harus menghargai privasi. Donghae terlanjur tidak tenang dengan sikap Leeteuk yang semakin aneh akhir-akhir ini. Seakan ada jeda dalam hubungan mereka.

Klak!

Kepalanya melongok ke dalam dan ia tidak mendapati seorang pun di sana. Mungkin pemiliknya di kamar mandi. Donghae masuk lebih dalam tanpa menemukan tanda bahwa ada orang di sana. Kamar mandi bersih. Tempat tidur juga rapi. Jendela terkunci.

“Dia tidak di sini? Kemana?” katanya “kenapa tidak mengatakan apa-apa jika ingin pergi keluar?”

Kini ia menengok jam di lengan kirinya.
“aku memang memintamu untuk istirahat, tapi bukan berarti kau bisa menghilang di jam kerja kan?” akhirnya dia menggerutu juga.

Baiklah ia menyerah. Namun begitu memutar tubuh hendak melangkah keluar. Kembali tak sengaja ia melihat…

“ini… seperti yang ada di foto ruang kerja Appa? apa ini foto Leeteuk hyeong dan ibunya? Euhm.. sepertinya sih begitu kalau di lihat dari kedekatannya.. oh! Tunggu… lalu apa hubungannya?”

Sesaat setelah menyadari hal itu, Donghae mencari benda lain yang mungkin bisa menjawab pertanyaannya. Ia menggeledah seluruh meja dan laci kamar milik Leeteuk.
Sayang, nihil. Ia  tak menemukan apapun.

Kembali ia melirik jam tangannya.
“Belum saatnya Appa kembali di jam ini..” begitu katanya lalu segera merapikan kembali kekacauan yang ia buat.
Setengah berlari ia keluar dari kamar itu. menutup rapat pintunya dan beralih pada ruangan lain yang menjadi tujuannya.

Ruang kerja Park Hongjo.
Beruntung jika ruangan itu hampir tidak pernah di kunci. Karena memang tidak ada apapun di sana, kecuali…

“pasti ada sesuatu yang bisa ku temukan di sini..” batin Donghae.

Kembali ia pada lemari di ujung yang sempat menarik perhatiannya karena foto itu. Donghae kembali mengamati raut wajah setiap orang yang tergambar. Lalu dengan sangat cermat ia mencoba untuk..

“Tunggu..” ketika ia menunduk, pada bagian bawah lemari ada satu kotak brankas yang tidak pernah ia tahu “kenapa di taruh di sini? Bahkan ada sedikit debu di atasnya. Apa tidak pernah dibuka? Atau sudah tidak terpakai..”

Lancang memang. Ia seakan pencuri yang mencari harta bukan miliknya. Menginginkan sesuatu tanpa meminta dan mengambil begitu saja.
Abaikan. Dia mengabaikan perasaannya yang campur aduk.

“Appa, mianhae..” ujarnya sebelum berusaha menekan beberapa deret angka yang ia tebak sebagai kode-nya.

Butuh waktu hampir satu jam dia duduk di depan lemari bagian bawah itu. Donghae masih enggan berdiri. Biarkan saja Leeteuk yang mungkin sudah mencarinya. Bahkan ia pun meninggalkan ponselnya di kamar tadi. Ia tidak akan beranjak sampai benar-benar tahu apa isinya. Tidak peduli jika toh nanti ia akan ketahuan dan mendapat amukan dari Appa-nya.

Sampai..

Tlak!

Terbuka?

My Brother Series ❇️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang