MY BROTHER, Jealousies! 5

636 89 11
                                    

*

Choi Jinhyuk membangunkan Donghae pagi itu, jika tidak anak itu akan terkena masalah lagi.
Jinhyuk masuk ke kamar yang begitu luas baginya, sementara ranjang Donghae berada di tengah ruangan. Anak yang meringkuk di atasnya nampak begitu kecil terbalut selimut tebal dan hanya terlihat kepalanya saja yang muncul.

Sesaat Jinhyuk mengusuk pelan kepalanya. Ia tak begitu tega membuatnya bangun karena Donghae begitu polos saat tidur. Tapi ia tetap harus melakukan tugasnya.

“kau mau memulai masalah lagi Cho Donghae?”

Pernyataan yang biasa namun membuatnya terbangun seketika “arraseo, aku akan segera mandi..”

Jinhyuk tersenyum “sudah kusiapkan semuanya. Cepat. Setelah itu kau harus sarapan..”

“aku tahu jadwal tak tertulis itu hyung, bahkan aku sudah hafal diluar kepalaku..” jawabnya sambil berjalan ke kamar mandi “hari ini aku ingin menjemput Kibum, bisa kau bantu aku hyung?”

“ini permintaan pertamamu setelah kian lama kita bersama.. baiklah. Aku bisa mengaturnya..”

“gumapta..”

:
:

:
:

“jangan lupa pergi ke JUNGDO, kudengar sekarang kau bersama Taemin di sana. Jangan sampai anak itu mengalahkanmu.. jadi belajarlah dengan baik dan tunjukkan kalau kau memang bagian dari keluarga Cho. Jangan kecewakan kami.. jadilah pandai seperti Kyuhyun..” ucap Tuan besar Cho pagi itu di tengah kegiatan sarapan mereka.

“Nde..”

“kau tahu kan bagaimana menjaga kepercayaan?”

“Nde..”
Jawabnya singkat. ingin sekali sebenarnya ia mengumpat atau berteriak protes. tapi ia tahu tak akan ada gunanya. Sekuat apapun ia menolak bisa dipastikan harabeojinya akan memberi hukuman tak setimpal.

Donghyun mendengus. Ia merasa gagal sebagai seorang appa. membiarkan anaknya kehilangan masa depan dan waktu yang seharusnya bisa ia nikmati sendiri. Bukan malah terkekang dan tertekan penuh himpitan.
Namun ia pun tak bisa melawan ayahnya.

Kyuhyun tersenyum sinis melihat tingkah dongsaengnya. Ia bahagia jika Donghae menderita. Ia senang jika dongsaengnya tertekan.

“Tuan muda, waktunya anda berangkat sekolah..” Jinhyuk melirik pada arlojinya. Ia merasa harus segera menyelamatkan Donghae dari kecaman itu “bukankah masih ada tugas yang harus anda selesaikan pagi ini?” ujarnya sebagai alasan.

Donghae mendongak. Ingin ia berterimakasih pada pengawal pribadinya itu.

“pergilah.. jangan buang waktu..” sahut harabeoji.

Benar. Donghae pun tak ingin buang waktu. Ia segera pergi setelah pamit dan memberi hormat pada mereka.

:
:

:
:

:
:

Sejujurnya ia malas bertemu dengan Taemin. Jika di sekolah mungkin ia masih bisa menghindar dari namja itu. tapi jika mereka berada di JUNGDO mau tidak mau Donghae harus terus melihat wajahnya.

Wajah menyebalkan yang selalu memandangnya rendah itu. Donghae tak tahu kenapa, seakan Taemin tidak menyukainya. Tapi untung, masih ada Kibum yang tadi ia jemput untuk pergi sekolah bersama.

“jadi kau lebih suka berteman dengan namja seperti dia, Tuan Muda Cho?” sindirnya pagi itu.

“bukan urusanmu, aku berteman dengan siapa saja bukan?”

“woaaah.. ternyata kau baik hati. Tapi dia tidak selevel dengan derajat yang kau miliki..”

“tidak ada manusia yang memiliki derajat berbeda.. soal kaya atau miskin itu hanya masalah hidup duniawi saja.. roda terus berputar, kau tidak akan tahu suatu saat kau bisa berada di titik terendah Tuan Lee..”

Ck!
Taemin berdecih..
“kau benar-benar angkuh Tuan Muda Cho..”

“apa berteman dengan semua orang tanda keangkuhan seseorang? Jika begitu kau lebih angkuh lagi.. lihat, tidak ada yang bisa menjadi temanmu..” Donghae tak mau kalah.

Taemin hendak menyahut lagi. Tapi Kibum sudah menarik Donghae dari hadapannya. Ia tentu tak ingin membiarkan temannya terus berselisih dengan Taemin.
‘jangan buat masalah lagi Hae, Taemin bisa mengadukanmu..’ bisik Kibum. Membuat Donghae tenang sementara.

:
:

:
:

:
:

Taemin tentu bukan masalah besar untuk Donghae. tetapi Kyuhyunlah masalah utamanya. Donghae selalu berharap hubungannya dengan Kyuhyun bisa baik layaknya hyung dan dongsaeng sesungguhnya. Namun harapan itu tidak pernah terwujud. Seakan kehadirannya di dalam keluarga Cho adalah sebuah kesalahan yang tak pernah ia inginkan.

~hyung, apa kau sudah makan?~
Sebuah pesan ia kirimkan untuk Kyuhyun. Dan betapa bodohnya ia menanyakan hal itu. karena pasti ia tak akan pernah mendapatkan jawabannya.

Donghae menengadah, menatap pohon yang menaunginya saat ini. beberapa daun bergerak terkena angin. tapi ia tak sampai jatuh ke bumi.
“kapan aku bisa benar-benar memanggilnya ‘hyung’ dan menghabiskan waktu sebagai saudara? Apa hubungan kami akan selamanya seperti ini?” tanyanya pada kehampaan.

Donghae mengingat bahwa tak satupun kenangannya bersama Kyuhyun menjadi momen terbaik. Yang ia dapati hanya diabaikan dan selalu diabaikan olehnya.
Kyuhyun yang menghindarinya jika mereka harus berdua.
Kyuhyun yang memandang rendah dirinya jika ia gagal.
Kyuhyun yang selalu ingin menang sendiri dalam segala hal.

“aku sudah banyak mengalah hyung, tapi kenapa tak sedikitpun kau memandangku sebagai dongsaengmu? Apa benar keberadaanku seakan tak ada bagimu?”

Arrghhh!!
Entah kenapa dadanya terasa sesak tiba-tiba..

“berhenti berpikir yang tidak-tidak.. jika itu hanya menyakitimu Hae..”
Kibum menepuk pundaknya. Ia tahu Donghae berada di ambang kegelisaan.

Hiks..

“dan hapus air matamu.. karena itu tak menjadi solusi dari masalahmu..” imbuh Kibum.

Kibum benar. Donghae menghapus air matanya. Mengambil napas panjang. Menenangkan diri..

“aku ingin menghilang sejenak saja dari dunia ini.. apa bisa?”

“euhm..” angguk Kibum “kau butuh waktu untuk itu. pergilah ke suatu tempat dan tenangkan dirimu disana.. mungkin kau akan lebih bijak lagi menyikapi masalahmu..”

“kau tahu, aku tidak butuh apapun. Aku hanya ingin pengakuan dari Kyuhyun hyung.. aku hanya ingin tahu kenapa ia begitu membenciku..”

“bicarakan dengannya.. dia akan mengerti keinginanmu Hae. Jangan diam saja dan melakukan semua yang mereka pinta walau kau tak menyukainya..”

“aku takut…”

“kau takut pada mereka tapi kau tak takut pada kematian?? Cara pandang macam apa eoh?? Babo!!”

“nde..”

“jangan menyetujui semua yang dikatakan orang padamu Cho Donghae!” geram Kibum “beranilah sedikit..”

“Euhm…”

Aisshhh!!!!




:
Tbc
:

My Brother Series ❇️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang