💔2

1.4K 128 12
                                    


::
::

Sesuai dengan janjinya, tepat di hari itu Donghae membawa uang untuk Yesung.

“Hyung, bagaimana? Ini sudah sangat cukup kan? Sekarang.. eeohh.. yogie.. ini untuk kau makan selama di Jepangg, ini untuk menginap, ini untuk beberapa keperluan mendadak.. dan ini.. ini akan ku belikan tiket.. ottokhe??” ujar Donghae bahagia. Ia menatap Yesung yang juga menatapnya diam..

“aku tidak perlu ini..”

Dingin.. suara itu dingin.. sangat dingin..!

Ia menyerakkan uang Donghae hingga jatuh ke lantai.

“h..hyu..ung?? kau?? Kau mendengarku kan hyung? Katakan lagi.. apa yang ingin kau katakan?? Ungkapkan semuanya hyung..” tangis Donghae namun ia bahagia.

“YAK!! HENTIKAN SEMUA INI HAE.. AKU TIDAK BUTUH!!” Yesung mendorong tubuh Donghae hingga ia jatuh duduk di lantai.

“hyung..??”

“JANGAN SEBUT NAMA YEOJA ITU LAGI DI DEPANKU, ARRACCHI??” Bentaknya kasar dan keras hingga terbesit luka di hati Donghae. ia hanya mengangguk diam..

Yesung meninggalkan Donghae, masuk kamarnya dan membanting pintu.

Yang tersisah hanya isak tangis Donghae.. entah apalagi sekarang perasaanya. Senang karena Yesung sudah bicara lagi tapi kenapa masih terasa begitu sakit?

::
::

Sebelum ia pergi Donghae menyempatkan diri menoleh ke arah kamar Yesung yang masih tertutup rapat. Di gendongnya Bada seperti biasa dan pergilah mereka ke tempat biasa.

Donghae hanya bisa memandang setiapa jalan yang ia tempuh dengan linglung. Usahanya tidak berhasil, Yesung masih tetap bersikap seolah hanya dirinya yang terluka..

‘hyung, kenapa kau tidak pernah mau melihat jika aku juga sama sakitnya? Aku tahu bagaimana perasaanmu, tapi apa hyung tidak mau mengerti perasaanku juga?’ batinnya.

Kakinya menyebak-nyebak daun dan bunga yang jatuh di sepanjang jalan itu. keindahannya tertutup oleh kepedihan hati Donghae hingga ia hampa dan hambar dalam pandangan mata Donghae. tak ada yang indah di musim ini..

Di saat seperti itu tiba-tiba Bada lepas dari pegangannya. Donghae terkejut.. ia kembali ke alam nyata.

“OMO, andwaeyo.. BADA!! Kembali..” kini ia malah sibuk mengejar Bada. Sampai ia sendiri tak menyadari jika..

“BADA!!”

PRAANNKK!!

SSRRTT!!

BRAAK!!

::
::

::
::

Yesung tak mengangkat panggilan ponselnya sekalipun sudah berkali-kali berdering. Ia bahkan tak melihat siapa yang menghubunginya. Sampai..

BRAAKK!!

BRAKK!

“YESUNG SSI.. BUKA PINTUNYA!!” teriak seseorang keras dari luar

My Brother Series ❇️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang