My Brother, Go Away! -2

388 62 15
                                    

::2::


*
Eunhyuk memang selalu menindas Donghae. Tetapi ia akan maju lebih dulu jika ada yang melukai adiknya. Aneh memang, tapi ia masih memiliki tanggung jawab sebagai hyeong.

“Sunbae tidak berhak mengambil uangku!” Donghae sudah terpojok di dinding belakang gedung sekolahnya. Saat sekelompok kakak kelasnya menyeret tubuhnya dengan tiba-tiba dan membawa ke tempat itu.
Mereka bukan pertama kali. Banyak yang sudah menjadi korban dan kali ini giliran Donghae.

“Kau berani pada kami? Melawan Sunbae??” seorang dari mereka yang mungkin adalah ketua terus mendesaknya.
Bugh!
Punggung Donghae terkena tembok saat tubuhnya di dorong kasar.
“keberanianmu boleh juga..”

Tentu saja Donghae berani, dia  tidak pernah takut dengan ‘perkelahian’. Ia sudah terlatih sejak dini “Sunbae, kau pengecut. Satu lawan banyak eoh? Kau takut jika sendiri?”

Plak!! Ia memukul kepala Donghae dengan kasar. Lalu..
Plak!
Plak!
Ia melakukannya lagi.
Donghae geram. Orang-orang itu benar menyebalkan. Jadi ia memukul balik dan mengenai bahu Sunbae-nya. Mendorongnya dengan seluruh tenaga. Sebelum kemudian mereka mengeroyoknya. Dua orang memegang kedua tangannya. Lalu sunbae yang memukulnya tadi kembali memberikan pukulan. Kali ini di bagian perut Donghae hingga ia kesakitan.
Lalu bertubi di beberapa bagian tubuhnya yang lain sampai Donghae hampir limbung..

Jika..

“YAK!”
Mereka menoleh. Mendapati Eunhyuk bersama Kwanghee dan Minhyuk di sana.

“jangan ikut campur Eunhyuk-ah!” rupanya mereka saling mengenal.

“Hentikan Jungsin. Kau melukainya..”

“memang apa urusanmu? Anak ini tidak mau memberikan uangnya.. tidak biasanya kau ikut campur masalahku.. kau mengenalnya?”

“kenal atau tidak perbuatanmu itu sudah kelewat batas. Kau menindas murid baru, kau bisa saja dikeluarkan dari sekolah.. kau mau aku melakukan itu?”
Eunhyuk menunjukkan ponselnya “aku merekam semuanya, bagaimana  jika kepala sekolah dan orangtuamu tahu tentang ini?”

Cih! Jungsin murka. Tapi ia masih berpikir.. jika benar rekaman itu sampai di kepala sekolah, reputasinya hancur.
Ya. Hong Jungsin masih ingin mempertahankan gelar ‘goodboy’ nya sampai kelulusan nanti. Setidaknya di depan orang tuanya.

“Kajja! Kita pergi..” dengan terpaksa ia mengajak yang lainnya untuk melepaskan Donghae ‘kali ini kau selama hoobae.. tapi tidak dengan lain kali..”

Hahsss!!
Donghae lega. Ia benar-benar selamat.. namun sayang, ia tak kuat lagi berdiri.

“bawa dia ke ruang kesehatan!” ujar Eunhyuk pada Kwanghee dan Minhyuk. Sementara ia pergi begitu saja tanpa peduli pada dongsaengnya.

*
*
*

Donghae berbaring di ranjang sambil memejamkan mata padahal tidak tidur. Enggan sekali rasanya kembali ke kelas dalam kondisi seperti ini.

“Kau tidak masalah kami tinggal sendiri?”
Kwanghee membuka suara. Membuatnya membuka mata, lalu menjawab dengan gelengan.

“baiklah kami ke kelas dulu.. jika butuh sesuatu kau bisa kirim pesan. Sekalian mungkin untuk makan siang nanti..”
Donghae mengangguk dengan tawaran Minhyuk.

Setelah kedua temannya pergi. Tinggal ia sendiri di ruang kesehatan itu.
Donghae berpikir. Terkadang ia heran dengan Eunhyuk. Setiap hari mereka bertengkar, tapi kenapa ia masih mau membuatkan makanan untuk hyeong-nya? Mencuci bajunya bahkan ia mengurus Eunhyuk dengan baik supaya ia tidak sakit.
Eunhyuk melakukan hal yang sama. Donghae ingat bagaimana waktu mereka masih berada di sekolah dasar. Seorang temannya yang kaya, mengejek dan menghina Donghae. Lalu Eunhyuk datang, memukul dan menendang anak itu hingga menangis. Eunhyuk bahkan beberapa kali menyisahkan uang sakunya untuk membelikan Donghae ice cream sepulang sekolah.

“tapi kenapa kau mengatakan jika kau membenciku, hyeong? Jelas-jelas kau tidak bisa jauh dariku.. aku sakit saja kau tidak bisa makan.. bagaimana jika aku pergi?” monolognya.

*
*
*

Donghae menunduk di kursinya. Ia harus menghadapi kemarahan appa-nya malam ini. Tentu saja. Mendapati wajah anaknya tak karuan dan terus-terusan mengeluh sakit siapa yang tidak cemas. Sebenarnya tidak terlalu sakit, tapi karena Eunhyuk menekan terlalu keras saat ia mengobatinya jadilah ia berteriak.

“appa mencari uang Hae.. lelah sekali.. tolong jangan buat masalah lagi. Kau tahu, membesarkan kalian berdua itu tidak mudah.. kenapa kalian tidak bisa akur? Kenapa selalu ada masalah di sekolah? tidakkah kalian bisa membantu meringankan beban appa dengan menjadi anak yang baik? Yang mengerti keadaan?”
Tuan Lee berkacak pinggang.

Donghae mendongak, menatap wajah appa-nya dengan sendu “mianhae…” lirihnya.

“hah.. kau memang selalu membuat masalah. Untung saja aku tadi datang menolongmu, bagaimana jika tidak?” celutuk Eunhyuk.

“mereka memerasku appa! Aku tidak berkelahi!” belanya “aku tidak mau memberikan uangku.. itu uang hasil kerja appa.. hiks.. mereka tidak tahu itu. Bagaimana susahnya appa mencari uang.. bahkan appa selalu pulang dalam keadaan lelah.. hiks.. aku tidak berkelahi. Mereka yang jahat!”
Donghae tak mau disalahkan terus. Jadi ia berkata dengan sedikit nada tinggi. Bahkan selesai mengatakan semua itu, Donghae langsung berlari ke kamarnya. Menutup pintu dengan kasar. Naik ke ranjang dengan cepat dan menenggelamkan kepalanya di bantal.
Menangis…

Hah! Sang Appa merasa bersalah.. ia duduk menenangkan diri dulu. Percuma mengejar anak bungsunya. Situasinya masih panas.

“Er.. appa, biar aku yang mengatasi Donghae. Appa istirahat saja dulu.. kami sudah makan, jadi tenang saja..”
Tumben sekali Eunhyuk hari ini baik. Ia tidak memojokkan dongsaengnya kali ini.

*
*
*

Malam semakin larut. Rumah mereka menjadi sepi. Eunyuk berbaring di ranjangnya dan menatap ke atas. Di ranjang tingkat bagian atas itulah Donghae berada. Ia tak mendapati dongsaengnya bergerak sejak tadi. Bahkan Donghae tidak merapikan buku pelajarannya untuk besok.

“Hae-ya, kau sudah tidur? Apa masih sakit? Besok akan aku obati lagi..” katanya.
Tak ada jawaban. Harusnya ia tahu Donghae sudah tidur mungkin..

“Hey.. dengarkan aku! Jika mereka memalakmu lagi berikan saja uangmu. Jangan menolak.. kau bisa dipukul lagi nanti. Aku tidak selalu bisa menolongmu.. lagi pula siapa juga yang mau membantumu? Kau menyebalkan.. kau dengar itu? Kau dongsaeng yang menyebalkan..” ungkapnya.

Donghae belum tidur. Ia mendengarkan semua perkataan Eunhyuk dengan jelas. Entah kenapa ia tersenyum kecil. Ia sudah biasa dengan kalimat menyakitkan yang seperti itu.

*
*

My Brother Series ❇️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang