My Brother, Sunset Rain! 6

576 74 6
                                    

:
:

“kau sudah sembuh? Kudengar kau sakit kemarin?” Kangta sempat ragu dengan kedatangan Donghae hari ini.

Namja itu mengangguk “Ssaem tenang saja, aku sudah bisa sekolah artinya aku sudah sembuh.. sedikit..”

“MWO?”

Hahahaha!

“jangan bergurau Hae. Aku ingin bicara serius denganmu..”

“eoh..” Donghae merubah raut wajahnya, duduk di depan Kangta menatap lekat “wae?”

“Kyojangnim meminta kita mengikuti kompetisi musik, aku berharap kau bisa bergabung dengan tim gitaris karena kemampuanmu justru lebih baik dari mereka..”

Donghae terdiam, ia tak bisa menanggap untuk sesaat. Sampai.. “mian Ssaem aku tidak bisa..”

“Wae? Apa karena Appamu? Biarkan aku yang bicara dengannya..”

“andwae ssaem..” tolaknya “aku tidak mau membuat ssaem memiliki masalah dengan Appa.. jebal.. relakan saja aku..”

Hahss..
Kangta menghembus napas panjang “dia belum berubah sampai sekarang..” gumannya namun terdengar oleh Donghae.

“maksudnya apa ssaem?”

Kangta menoleh ke arahnya lalu dengan tenang ia berkata “aku mengenal appamu, Park Kangin..” pernyataan yang membuatnya sangat terkejut “mianhae aku tidak pernah mengatakannya, aku juga baru mengetahui jika kau putranya..”

“bagaimana??”

“kami teman dekat dulunya, aku dan Kangin berada di sekolah yang sama. Kami memiliki cita-cita yang sama.. menjadi seorang pemusik. Seperti diriku, appamu juga menyukai gitar. Bisa dikatakan kami memiliki kemampuan yang sama.. tapi kesempatan untuk mencapai keinginan itu tidak pernah datang sampai Kangin mengalami kecelakaan suatu hari..”

“Mworago?? App..pa??”

Kangta mengangguk “Nde, kau tahu kan sifat keras kepala appamu?” Donghae mengangguk “kami mendapat masalah dengan sunbae di sekolah. Kangin selalu cepat emosi. Dia menghajar sunbae itu sampai hampir mati. Tapi keberuntungan masih berpihak padanya. Seorang temannya justru memukul Kangin.. dia berhasil menangkis tapi tangannya terluka.. dan aku hanya bisa menyaksikan semua itu tanpa bisa menolongnya..”

“lalu..??”

“dokter mengatakan ia tidak akan bisa bermain gitar dalam waktu yang cukup lama. Kami bukan orang yang punya cukup uang waktu itu. appamu harusnya menjalani operasi untuk mengembalikan keadaannya.. tapi ia tidak melakukannya dan melepaskan mimpi itu..”

Donghae mendengar semuanya, ia tahu kini alasan appanya. Pasti masih ada luka di hatinya. Kekecewaan itu tentunya sangat dalam.

“kau masih ingat saat aku mengatakan begitu menyesal karena tidak memperjuangkan mimpiku?” anak itu mengangguk “karena Kangin. Aku juga sangat sedih waktu itu. bahkan rasanya aku tidak ingin memiliki mimpi lagi. Cukup lama.. bahkan sejak kejadian itu kami tidak pernah bertemu. Kangin menjauh dariku.. dan aku merasa bersalah karena tidak bisa menolongnya.. tapi setelah aku melihatmu, kau persis seperti dia. Keras kepala.. dan kemampuannya menurun padamu..”

My Brother Series ❇️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang