My Brother, Sunset Rain! 3

531 77 7
                                    

Jika bermain gitar saja Donghae tidak boleh, maka tidak ada yang bisa ia harapkan dari dirinya sendiri. Selain menjadi anak baik-baik, belajar dengan baik, tidak berteman dengan banyak orang kecuali mengerjakan tugas kelompok, mengerjakan tugas dengan tenang. Selebihnya hidup Donghae terlalu monoton. Ia tidak banyak bicara karena memang mau bicara apa? Ia tidak suka pergi ke kantin sekolah kalah jam istirahat karena memang ia tidak berminat.

Siang ini pun sama. Saat semua teman sekelasnya bersorak bahagia, tertawa satu dengan yang lain karena mereka memiliki banyak cerita dan kisah. Donghae hanya mendengus pelan. Mengalihkan pandanganya pada kaca jendela kelas. diluar sana unjung pohon sakura yang sedang tidak berbunga menyapanya.

"kenapa setiap hari seperti ini. aku bosan!" gerutunya "aku juga ingin memiliki hidup yang normal. Kenapa rasanya Sungmin hyung jauh lebih normal dari hidupku? Sungmin hyung bebas melakukan apapun yang ia suka. Appa tidak keberatan.. kenapa aku harus menjadi penjaganya? Bukankah ia yang harus melindungiku?? Hhaasshh.."

Merasa keluhannya tidak ada yang mendengar. Donghae menelungkupkan kepala di mejanya beralas kedua lengannya.

"apa aku akan terus begini? Aku seperti di penjara saja.."

"Siapa yang memenjaramu?"

Degh.
Sontak ia mengangkat kembali kepalanya saat terdengar seseorang menyahut perkataannya. Mata Donghae membola mendapati Kangta sudah berdiri di depannya.

"Ssaem...??"

"Ddarawa!!"

"Eoh?"

"Pallie!!"

Donghae bangkit lalu mengikuti langkah Kangta walau ia masih bingung. Bagaimana bisa Kangta masuk ke kelasnya dan menemuinya? Bahkan kini pandangan mata teman-teman sekelasnya jadi aneh.
Pasti itu.
Donghae tidak pernah bermasalah dengan guru manapun, jadi jika sampai Kangta menemuinya..??

oOo
.
oOo
.
oOo

"Bagaimana? Kau sudah mendapat ijin dari orang tuamu?" rupanya Kangta mengajak Donghae ke taman belakang. Mereka berjalan berlahan diantara rerumputan liar yang mulai menjulang. Beberapa kelopak daun jatuh dan menimpa mereka karena ditiup angin.

Donghae menggeleng "Appa.. tidak memperbolehkan"

Kangta berhenti, ia menoleh sekilas pada anak itu lalu kembali mengambil langkah "waeyo?"

"Karena Sungmin hyung tidak ada temannya. Aku harus menjanya.. menemaninya pulang sekolah.."

Kangta tersenyum "jadi karena itu?"

Donghae mengangguk cepat.. "hyungku... er.. mereka bilang ia autis.. tapi bagiku tidak.. Sungmin hyung spesial.."

"nde arraseo.. kau sangat menyayanginya? Kau anak yang baik Hae.. gundae, kau masih ingin bermain gitar?"

Anak itu menunduk dalam, siapa memang yang tidak ingin? Itu adalah salah satu hal yang paling diinginkannya..

"baiklah, aku memberi menawaran khusus untukmu.." Kangta menatap wajah Donghae yang dipenuhi penasaran "bagaimana jika kau pergi ke ruanganku waktu jam istirahat? Aku bisa mengajarimu kalau kau mau"

My Brother Series ❇️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang