My Brother, Lovely! 7

299 44 9
                                    

⍤⍣⍤
(7)

Typo!No edit!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Typo!
No edit!

Bukankah sudah jelas? Mereka sungguh menjadi pusat perhatian sejak awal masuk. Di awali Key dan Krystal yang elegan. Mungkin jika ada penghargaan dalam pertemuan ini, mereka pasti pulang dengan membawa piala. Dari wajah, penampilan sampai kekuasaan. Putra putri Kim Luo tidak ada yang menandingi. Atau tepatnya, tidak berani..

Namun kemudian pemandangan itu menjadi klesak klesik kecil kala Kai datang sambil menggandeng seseorang. Ah! Kita sebut saja ia menggeret. Ia menunjukkan wibawa seorang kakak yang menuntun adiknya. Bocah itu berasa –ingin segera pergi bermain begitu bertemu tempat yang menyenangkan- dan kakaknya, tidak akan membiarkan itu terjadi.

“Kak.. lepaskan tanganku..” Rengeknya, sementara Kai masih enggan untuk membiarkannya bebas.

“Tunggu dulu sampai bertemu dengan Ayah..”

Donghae, anak itu mendengus “Aku bukan balita. Tenang saja aku tidak akan lari-lari” ujarnya lagi dengan wajah yang ditekuk. Lucu dalam pemandangan. Walau hanya dengan dandanan biasa namun harga tak biasa. Ia menjadi berbeda tapi tidak bisa dibedakan.
Akhirnya Donghae menurut. Membiarkan tangannya terus di tarik Kai.

Beberapa langkah setelah itu, matanya berbinar lalu terdengar seruan “AYAH!!” Ya. Donghae melihat Kim Luo di sana. Yang nampak memberikan senyumnya menyambut ke empat anaknya.
Semua mata tertegun. Tak terkecuali Choi Yun dan Choi Siwon.
Mereka sangat mengenal wajah itu. Mengenal suara itu. Tapi tidak dengan sikapnya.

“Kalian sudah datang? Kenapa lama?”

“Mereka ribut soal kostum..” tanpa bersalah ia mengadu. Bagaimana lagi? Sudah menjadi kebiasaan! Bahkan ia mengabaikan seringaian tajam dari kakak-kakaknya.

………………

Kim Luo berjalan ke depan. Memulai pertemuan itu dengan sesuatu yang penting. Ia bisa mengira semua orang pasti penuh tanya saat ini.
“Aku tidak akan banyak prakata. Pasti sudah banyak tanya. Kalau begitu.. perkenalkan..” jedanya sambil menatap Donghae, memberi isyarat padanya untuk mendekat..
“Putera bungsuku.. Kim Klein” Akhirnya nama itu disebut “Ini kali pertamanya ikut dalam pertemuan. Selanjutnya ia menjadi bagian terpenting dalam semua urusan KL. Jangan dilihat dari penampilannya yang biasa. Ia memang tidak suka menonjol.. tapi kalau soal kecerdasan.. ia bisa diandalkan..” bangganya.
Donghae membungkuk memberi hormat dengan sopan dan elegan. Kelihatannya ia cukup menggemaskan. Tapi semua orang melihat senyum tipis sinis di ujung bibirnya. Dan mulai sekarang, ia akan menjadi –Kim Klein- begitu jika berkaitan dengan dunia KL yang gelap.

……………..

Choi Yun mengepalkan tanganya. Ada perasaan tak terduga dalam benaknya. Bertumpuk tanya ia pendam. Apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana bisa? Mungkinkah Kim Luo mempermainkannya?

“Ayah?”

Choi Yun mengeser tubuhnya dekat dengan Siwon setelah panggilan itu “Aku tahu apa yang ingin kau tanyakan..”

“Apa kita harus mencari tahu dari Tuan Kim? Bukankah waktu itu….?”

“Sebaiknya kau tanyakan pada Kim Key. Kalian rekan kerja kan? Mengapa mereka membohongi kita? Bahkan membuat makam untuk abunya?”

“Jadi Tuan Choi sangat ingin tahu?”
Keduanya terkejut. Suara di belakang mereka berasal dari Key yang sudah berdiri di sana.

“Kim Key…?”

Mendapat seruan itu membuatnya tersenyum ramah. “Hah! Baiklah akan ku jelaskan..” ia memposisikan diri untuk duduk di depan mereka. menghadap satu meja bundar kecil dengan beberapa sajian di sana. Sementara orang-orang sibuk mengelilingi Kim Luo dan saudaranya yang lain. Ia, memilih untuk berbicara dengan Choi Yun dan Siwon.

“Kami tahu kalian meminta orang menyelidiki soal ini..” kalimat pembukanya “Intinya.. Klein memang Donghae. Tapi dia seseorang yang baru.. setelah bangkit dari kematiannya, Klein adalah bagian dari keluarga Kim..” tawa bangganya.

“Bagaimana bisa?”

“Satu tahun kami terus melakukan perawatan dan semua percobaan yang kami bisa untuk mengembalikan nyawanya. Yang jelas, setelah itu dia hidup.. Abu yang disemayamkan itu milik seseorang yang tidak perlu disebutkan..”

Mereka tidak butuh penjelasan lain yang lebih panjang. Kalimat itu sudah cukup mewakili kenyataan yang ada. Mereka sama-sama tahu bagaimana dunia yang dihidupi saat ini. Tidak mustahil bagi mereka yang bahkan bisa menciptakan berbagai obat aneh dan semacamnya. Atau bahkan membuat manusia lain menjadi budak mereka.

Tapi… “Untuk apa?” Choi Yun ingin tahu alasannya.

Key tersenyum licik “Maaf Tuan Choi.. itu urusan kami. Orang lain tidak perlu tahu..” jawabnya dengan sorot yang dingin.

Hal itu menimbulkan amarah bagi Siwon “Anak seperti dia saja kalian pertahankan? Bukankah kalian tahu persis bagaimana kami memperlakukannya? Lagipula dia memilih mati daripada hidup. Menenggak obat tanpa ijin pembuatnya.. seenaknya saja. Dan akhirnya menemui karmanya sendiri..”

Geram mendengar itu namun Key menguasai dirinya. Tidak akan gegabah hanya untuk meladeninya. “Euhm.. kalau ku katakan kalian salah mengambil tindakan bagaimana?” tanyanya “Karena sayang sekali.. otak cerdasnya lebih berharga untuk dipertahankan..” dengan lirih Key mengejek keputusan mereka..
“Ah.. sudahlah… yang jelas, kami tidak bermaksud lain. Dia sangat menggemaskan.. dan kali ini –kata menyanyangi- itu berlaku untuknya.. tidak ada yang boleh menyentuhnya.. siapapun itu, akan berhadapan dengan KL..” kalimat itu ditekankan untuk memberi ancaman.

Choi Yun hampir berteriak “Tapi kalian membohongi kami!!”

“Tidak tertulis dalam perjanjian soal apa yang akan kami lakukan pada tubuhnya saat itu..”

“Tetap saja…..” Siwon menyanggah.

“Kalian sudah menerima imbalannya. Jadi jangan urusi lagi soal hidupnya!!” Key menyelah kalimat Siwon, lalu berbisik kecil “atau… semua orang akan tahu apa yang kalian perbuat..”
Walaupun semua dari mereka yang di tempat itu adalah –penjahat- tapi pencitraan akan sikap elegan menjadi penting. Mereka hanya akan menunjukkan kebajikan dalam bersikap. Jika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan batasan, tetap akan dianggap rendah dan menjadi musuh.

Key tahu, Choi Yun tidak ingin itu terjadi. Mereka akan hancur jika sampai punya masalah dengan Organisasi KL. Terutama dengan keluarga Kim yang menjadi pimpinan mereka semua.

……………….

Donghae mendengarkan sejak tadi percakapan mereka. Sengaja memang. Sesekali bahkan ia tertawa kecil seolah merendahkan arogansi yang memudar dari Tuan Choi dan Siwon.
Baru saja mereka menghadapi Kim Key. Bagaimana jika Kai yang akan bertindak? Atau bagaimana jika mereka mengatasi kemarahan Kim Luo. Tidak akan ada yang selamat dari tangannya. Jangan harap.

“Kau senang?” sindir Kai.

“Menurutmu ini terlalu kejam kak? Bagiku ini adil..”

“Kurasa begitu..” Kai menegak segelas alkohol hingga habis “Kau tidak minum?”

“Kau mau mengejekku? Atau mau Ayah mengurungku di kamar khusus?” Ya. Dia tidak diperbolehkan untuk menyesap alkohol. Cukup hiperbola jika dikatakan –mereka sangat protektiv- namun itulah yang terjadi. Sekejam apapun pikiran dan tindakannya sebagai –Klein- ia akan kembali menjadi –Donghae- sang maknae yang dijaga keluarganya.


⍣⍣⍣

Happy Christmas! 💜

My Brother Series ❇️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang