My Brother, Bodyguard! 9

360 51 5
                                    

*

Masih enggan untuk pulang, Donghae malah memaksa Siwon menemaninya untuk pergi.
“Kemana? Kau tidak bisa begini terus Hae. Tunjukkan sikap dewasamu..! dengan begitu mereka tidak akan mencemaskanmu..” omel Siwon.

Namun perkataan itu tidak digubrisnya. Lihat saja bagaimana ia malah berjalan mendahului Siwon. Masuk ke mobilnya lalu duduk tenang di sebelah kemudi.
“Jika kau tidak ingin menemaniku, sebaiknya pinjamkan satu mobilmu untukku. Aku akan pergi sendiri..” ujarnya.

Oh Tuhan. Itu yang ditakutkan Siwon. Dalam keadaan seperti ini tentu saja ia tidak akan setega itu membiarkannya mengemudi sendiri. Lagi pula Siwon tahu persis Donghae jarang membawa mobil. Bukankah selama ini ia mengandalkan Leeteuk?

“Tidak. Kau ingin Park Ajjuhssi membunuhku karena membiarkanmu pergi sendiri? memangnya kau bisa mengemudi dengan baik? Aku juga masih sayang dengan mobilku..” sambil bersiap di belakang kemudi “memangnya kau ingin kemana?”

Hahss.. menghela napas panjang, Donghae menatap Siwon dengan penuh pengharapan “Siwon-ah, antarkan aku ke Panti tempat mereka membawaku dulu..”

Degh..
“Wae?”

“Aku hanya ingin tahu saja, siapa sebenarnya Donghae ini.. apa benar namaku Donghae? apa margaku? Siapa orangtuaku? Mengapa aku  bisa ada di sana..”

“Kau yakin ingin mencari jawaban itu?” Siwon agak cemas, ia ragu dengan keputusan teman yang sudah dianggapnya sebagai adik itu.

“Kau bilang aku harus bersikap dewasa bukan? Aku sedang melakukannya.. aku tidak ingin hidup dengan ketidakjelasaan identitas. Kau tenang saja.. bahkan aku tidak akan bunuh diri hanya karena masalah ini. aku masih harus membalas kebaikan Keluarga Park..”

Walau demikian, Siwon akhirnya mulai menghidupkan mobil dan membawa mereka ke tempat yang diinginkan Donghae.
“Baiklah.. tapi kuharap, kau tetap tenang dan berpikir dengan baik setelah kita sampai di sana..”

Donghae tersenyum untuk kali pertama sejak ia mendapat masalah ini. ia sangat tahu Siwon tidak akan membiarkannya sendirian.
“Gumawo hyeong.. tolong hubungi Appa juga, aku masih canggung menghubunginya.. walau sekedar memberitahu saja..”

“kau yakin mereka tidak akan menghalangimu?”

Ia menggeleng “tidak.. kurasa mereka juga akan mengerti..”

*
*

*
*

Walaupun benar mereka memahami perasaan Donghae bahkan membiarkannya mengambil langkah sejauh itu. bukan berarti kemudian hanya diam dan menanti.
“Appa, aku akan menyusulnya..”

“Jungsoo-ya.. bawa dia pulang..”

Jungsoo tertawa “kau sangat mencemaskannya?”

“Yak! Dia tidak pernah berada di luar rumah dengan kondisi seperti ini. lagipula.. mau seperti apapun, Donghae tetap putera bungsuku.. kau harus ingat itu. terserah kau menganggapnya seperti apa..”

“Aigooo.. Appa pikir aku akan melemparnya? Tentu saja tidak.. aku hanya akan memukulnya karena berani tidak pulang ke rumah yang nyaman ini. kurasa Donghae juga akan kesulitan makan.. secara selama ini ia hanya makan masakanku..”
Park Hongjo tertawa. Ia sangat mengenal anak-anaknya.

*
*

*
*

Donghae nampak lesu duduk di sebuah kursi taman bersama Siwon yang masih merelakan waktu hanya untuk menemaninya. Seakan lupa pada semua tanggung jawab mereka di jam-jam kuliah seperti biasanya. Tidak ada minat sama sekali. Bahkan Siwon yakin kalaupun ia memaksa diri duduk di kelas dan menerima materi, pikirannya akan tetap terfokus pada Donghae.

My Brother Series ❇️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang