My Brother, Lonely! (9)

223 45 11
                                    

Bagaimana tidak bahagia? Sejak pagi ia mendapatkan apa yang selama ini diimpikan. Dibangunkan seorang ibu. Lalu sarapan bersama dengan menu kesukaannya. Bahkan tak segan perempuan itu mengusap lembut kepalanya. Memperlakukan hal yang sama seperti kedua anaknya yang lain.

"Makanlah yang banyak, minum susu-nya.. setelah itu berangkat sekolah bersama Jiwon. Jangan bertengkar dengannya. Kau kakaknya, harus mengalah.." begitu kalimat panjang pagi ini yang ia dengar.

Donghae hanya mengangguk sambil terus tersenyum. Diliriknya Siwon dan Jiwon yang nampak tidak suka dengan tindakan ibu mereka. Namun membiarkan saja. Sepertinya mereka sudah tahu akan kesepakatan itu.

"Cih! Licik sekali kau memanfaatkan ibu dua hari ini?" sindir Jiwon.

"Dia yang melahirkanku, dia juga ibuku.." jawabnya tenang.

"Jangan macam-macam pada keluargaku, atau kau akan menerima akibatnya!" malah dapat tambahan ancaman dari Tuan Choi.

Namun tetap tak menyurutkan hatinya "Paman tenang saja, apa wajahku ini terlihat seperti Mafia juga? Aku tidak akan melukai ibuku sendiri. aku bahkan tidak berani menyentuh Jiwon. Apalagi melawan Kakak.." sambil menatap lucu pada Siwon.

-----

Kyuhyun terheran pagi ini mendapati Jiwon dan Donghae berangkat bersama. Walau keduanya turun dari mobil dengan waktu yang berbeda.

"Jiwon-ah ada apa?" penuh tanya ia menghampiri Jiwon cepat sambil menggandengnya ke kelas.

Bukannya segera menjawab, ia malah menghentakkan kaki ke lantai.
"Menyebalkan!! Kau tahu.. Donghae sangat menyebalkan..."

"Iya.. tapi.. kenapa kau bisa bersama dengannya? Ada hubungan apa kalian?"

Jiwon menatap Kyuhyun lekat.. "Dengarkan aku baik-baik! Dia menumpang tinggal di rumahku.. bahkan kini berusaha merebut ibuku.. dia bukan siapa-siapa.. bahkan aku tidak pernah mengenalnya.. tapi beruntung, dia bisa tinggal dirumah kami. Entah bagaimana caranya atau ancaman apa yang ia lontarkan sampai ibu membawanya ke rumah.."

"Jadi....?"

"Aku membencinya Kyu. Dia merencanakan sesuatu yang jahat.. apa kau pikir dia cukup polos?"

Entahlah. Kyuhyun sudah terpengaruh sejak awal. Matanya ditutup oleh rasa yang ia sebut sebagai -cinta- untuk Jiwon. Mengubur hati nurani dan logika. Mengganti dengan emosi dan pikiran tidak nyata.

"Kalau begitu berhati-hatilah.. beritahu aku jika ia melukaimu! Aku akan memberinya pelajaran.."

Yess!! Jiwon menang..
"Tentu!!" senyumnya ringan.

-----

Apa yang bisa ia ekspresikan?
Donghae hanya tertawa kecil mendengarnya. Bukankah itu sangat lucu? Mereka seperti membuat skrip drama saja. Dialog yang sangat mengesankan. Dan makin terlihat tidak nyata.. pasti akan menjadi drama yang besar nantinya.

Diabaikannya mereka berdua yang masih memadu kasih. Donghae kembali memilih menyendiri.. kali ini ia butuh kasur. Setidaknya sudah cukup lama absen dari ruang kesehatan. Kini ia akan mengisi daftar hadirnya.

"Mau apa lagi? ku kira kau tidak akan pernah ke sini lagi?" dingin sapaan dari dokter jaga yang ia temui di ruang itu. Memilih tidak terlalu mengambil hati, ia menuju satu ranjang kosong di sana.
Membaringkan diri dan memejam walau tidak segera tidur..

"Dokter Jung, apa kau sangat membenciku? Kau tidak ingin melihatku lagi?"

"Kau sangat menyebalkan.. di usiamu sekarang bukannya harus rajin belajar untuk masuk universitas? Kau malah suka membolos dan tidur.. memangnya kau tidak ingin membuat mimpimu nyata?"

Ck.. Donghae tersenyum kecut mendengarnya "Aku tidak punya mimpi, dokter! Jadi tidak perlu repot-repot untuk membuatnya nyata.. kau lihat, aku bisa tidur dengan cepat.. itu karena tidak ada mimpi yang menganggu tidurku.."

"Pantas saja tidak ada yang peduli padamu.. kau bahkan tidak punya teman? Sikapmu seperti itu.."

"Akan lebih baik jika aku sendirian. Tidak ada yang mengusik apapun perbuatanku.. aku bisa bebas.." lenguhnya panjang "juga tidak ada yang akan menahanku jika ingin pergi kemanapun.."

"Benar, termasuk pergi dari kelas di tengah pelajaran berlangsung.."

"Tepat!! Guru-guru itu bahkan tidak pernah memarahiku.. atau sebenarnya aku memang tidak ada bagi mereka.."
Hhaahhhh....
Kalimat terakhirnya cukup menambah rasa lelahnya..
"Aku mengantuk sekarang..." suara itu semakin lemah hingga tak sampai satu menit sudah terdengar dengkuran stabil.

"Astaga!" Dokter Jung tertegun "Dia benar-benar tidur dengan cepat.."

-----

......dan Donghae sangat menikmati hidupnya.. selain tidak ada yang menganggunya di sekolah. bahkan guru saja tidak menegur walau pekerjaannya hanya tidur di ruang kesehatan. Sementara hubungannya dengan sang ibu, membuatnya bersikap lebih manja...



⍣⍣⍣

My Brother Series ❇️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang