81. Alur baru

149 16 4
                                    


"Ayo Jalan!"

Wendy menyandarkan punggungnya pada sandaran mobil pribadinya sembari sesekali menghela nafas berat.

Dari kaca spion tengah, sopir pribadinya dapat melihat raut wajah kesal penuh amarah wendy. Mendadak pertanyaan yang ingin ia sampaikan ditelan kembali, sebab ia tak ingin mendapat masalah karena hal itu.

"Baik nona."

Tanpa bertanya, pria itu mulai melajukan mobilnya. Meninggalkan cafe yang digadang-gadang menjadi tempat wendy dan temannya bertemu.

"Kurang ajar!" gerutu wendy dengan tangan mengepal seolah siap untuk meninju siapapun yang ada dihadapannya.

"Lihat saja! Aku akan membuat hidupnya hancur!"

Setibanya dirumah, wendy langsung bergegas masuk kedalam rumah mewah itu. Berjalan cepat melewati maid yang selalu siap menyambut para anggota keluarga yang datang dan menuju ruang pribadi ayahnya.

Sebenarnya siapapun tidak pernah ada yang diperbolehkan masuk keruangan itu. Namun karena wendy sudah sangat penasaran sekaligus marah, ia tidak perduli dengan aturan itu. Sebab ia yakin, ada hal besar yang disembunyikan ayahnya disana. Terlebih setelah melihat bagaimana interaksi ayahnya dengan gadis saingannya di cafe beberapa jam yang lalu. Ia yakin ada hal yang tidak beres dengan mereka berdua.

Yah walau sebenarnya ia sendiri tidak mendengar jelas apa yang dibicarakan keduanya tadi. Namun dengan sikap ayahnya yang tiba-tiba memeluk chaeyoung dengan erat seperti tadi membuat fikiran negatif bersarang diotaknya.

Wendy menduga ada hubungan terlarang antara ayahnya dengan gadis itu dan tentu saja, wendy berusaha untuk mencari semua buktinya. Sebab itulah ia berfikir ayahnya menyembunyikan semuanya didalam ruangan itu.

"Berikan kunci ruangan ini!" titahnya pada asisten pribadi ayahnya yang tengah berkutat dengan beberapa dokumen diruangan yang tepat berada didepan ruangan ayahnya.

Pria itu hanya diam. Memandang tangan kosong wendy yang menjulur kearahnya.

"Maaf non-"

"Berikan!" sentaknya.

"B-baiklah!" Pria itu langsung merogoh saku celananya dan menyodorkan sebuah kunci pada gadis itu.

Setelah mendapat apa yang diinginkannya, gadis itu bergegas pergi menuju ruangan ayahnya. Memasukkan kuncinya dan tak lama terbukalah kedua pintu yang selama ini sangat terlarang untuknya.

Betapa terkejutnya gadis itu saat pertama kali melihat isi ruangan itu.

Sebuah foto wanita dengan pakaian serba putih dengan ukuran yang begitu besar terpampang jelas dibelakang meja kerja ayahnya. Dan hal yang membuat wendy bak sedang disambar petir adalah..

Wanita itu jelas bukanlah ibunya.

Jadi... Apakah ini alasan ayahnya melarang siapapun masuk kedalam ruangan itu? Agar rahasianya tidak terbongkar?

Dengan pikiran yang semakin kalut, Wendy bergegas masuk kedalam ruangan dan menguncinya dari dalam. Takut jika ibunya pulang dan melihat foto itu. Mungkin dia akan terkejut dan sakit. Wendy tidak ingin hal itu terjadi.

Gadis itu kini sudah berdiri didepan meja kerja ayahnya. Menatap ke segala sudut ruangan bernuansa cream itu dengan cermat. Buku-buku yang tersusun begitu rapi walau tidak pernah dibersihkan oleh para maid, seolah memperlihatkan bagaimana tipe ayahnya yang sangat pembersih dan rapi.

Tidak ingin larut dengan apa yang dilihatnya, wendy mulai menggeledah semua laci dan meja kerja ayahnya. Berharap ia menemukan harta karun yang mungkin bisa menguntungkannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

POWER of DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang