35. Rumit

1K 135 36
                                    

Happy Reading...
________________________________________



"Ikut aku!"

Chanyeol menarik lengan chaeyoung dengan sedikit memaksa. Melewati beberapa kubikan kosong. Sesekali gadis itu memberontak kesal mencoba untuk melepaskan tangannya dari cengkraman chanyeol yang terasa menyakitkan.

"Lepas! Jangan seperti ini!!" kesal chaeyoung.

Chanyeol sama sekali tidak menggubrisnya dan terus berjalan. Menarik pergelangan tangan chaeyoung dengan begitu keras. Hingga sampailah mereka didepan sebuah pintu berwarna emas dengan tulisan 'privat room' di tengah pintu.

Chaeyoung yakin dari namanya, ruangan itu pasti ruangan pribadi chanyeol yang berada dilantai satu.

Chanyeol memasukan jari jempolnya kedalam sebuah finger scanner yang ada di sisi kanan pintu kemudian perlahan pintupun berdebam terbuka sedikit.

Mendorongnya pelan. Chanyeol mulai kembali menarik pergelangan tangan chaeyoung memasuki ruangan.

Tampak sebuah ruangan serba putih dan hitam. Sangat terang karena di salah satu dinding terdapat jendela besar yang mengarah langsung keluar sehingga cahaya matahari dapat leluasa untuk masuk kesana.

Ditengah ruangan itu terdapat sebuah kasur king size dan almari pakaian. Seketika chaeyoung berfikir mungkin tempat itu adalah tempat yang biasa digunakan chanyeol untuk beristirahat ketika ia lembur dan tidak pulang ke rumahnya.

Chanyeol menutup pintunya rapat setelah melepas tangan chaeyoung membuat gadis itu merasa kaget dan panik.

"Apa yang kau lakukan?" tanya chaeyoung bingung.

"Mengapa kau membawaku kesini?"

Chanyeol hanya terdiam. Pria itu terus berjalan mendekati chaeyoung. Mengikis jarak diantara mereka hingga chaeyoung sedikit takut dan gugup dengan pandangan chanyeol yang terlihat seperti rusa yang telah mendapat santapan. Hingga akhirnya chanyeol kembali menggenggam erat pergelangan tangan chaeyoung.

Oh astaga apa yang ingin dia lakukan?

"Mengapa kau pergi disaat acara belum selesai?" tanya chanyeol dengan nada dingin.

Chaeyoung terdiam mematung. Dia benar-benar malas untuk membalas pertanyaan chanyeol ini.

Pria itu masih menatap kesal kearah chaeyoung yang masih diam seperti patung. Apa ini? Apa dia mengabaikan pertanyaan chanyeol?

"Aku bertanya padamu mengapa kau pergi disaat acara belum selesai park chaeyoung?!" bentaknya dengan rahang sedikit menegas.

Chaeyoung sedikit mengerjapkan matanya akibat terlalu kaget dengan bentakan chanyeol.
"K-karna haruto m-menelfonku kemarin. Puas?" ucapnya ragu.

Chanyeol tertawa kecil namun terdengar sangat menyebalkan untuk telinga chaeyoung. Mengusap wajahnya dengan sedikit frustasi dan kembali menajamkan matanya penuh kemarahan. "Benarkah? Bukankah kemarin kau bertemu dengan pria yang tadi mengantarmu? Siapa dia?"

Chaeyoung menghela nafas kasar. Menutup matanya seperti tengah mencoba untuk menahan emosinya. Sungguh dia sangat kesal pada chanyeol saat ini.
"Kau ingin tahu siapa dia?"

POWER of DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang