69. Promise

558 82 6
                                    

Happy Reading!!!!

Selamat menebak!!!!
______________________________________






Tin! Tin! Tin!

"Oh ayolah!"

"Ck!"

Tin! Tin! Tin!

Chanyeol yang sudah merasa tidak sabar menghadapi kemacetan itu hanya bisa mengacak rambutnya frustasi. Sesekali pria itu mengumpat dan menggerutu tidak jelas sendirian didalam mobil mewahnya.

Bagaimana tidak? sudah hampir 2 jam lamanya, pria itu terjebak dalam kemacetan jalanan menuju rumah sakit dimana Chaeyoung dirawat.
Semenjak kepulangannya dari rumah wendy tadi, entah mengapa chanyeol merasa perasaannya begitu gelisah dan takut. Ia takut terjadi sesuatu pada chaeyoung. Ditambah lagi sehun dan lisa yang ia tugaskan untuk menjaga gadisnya selama ia pergi sama sekali tidak memberinya kabar.

Jangankan memberi kabar, mengangkat telfonnya saja tidak. Benar-benar membuat chanyeol semakin frustasi.

"Argh!! Bagaimana ini?! Astaga! Mengapa perasaanku tidak enak!"

Chanyeol terus menggerutu sembari menatap gusar kesegala arah.

"Aish! Lebih baik aku coba menelfon sehun lagi." ucapnya dengan nada gusar.

Chanyeol menatap kesegala arah, mencoba untuk mencari earphone tanpa kabel yang biasa ia gunakan untuk menelfon ketika sedang didalam mobil. Memasangnya pada telinga kiri kemudian mulai mendial nomor pria yang notabennya adalah orang kepercayaannya itu.

Tut! Tut! Tut!

5 menit berlalu namun panggilan-panggilan yang chanyeol lalukan sama sekali tidak membuahkan hasil. Sehun sama sekali tidak menjawab panggilannya. Sedangkan lisa? Ah entahlah! Dia juga sama susahnya dengan sehun.

Ck! Dimana kalian! Apa mereka sengaja tidak mengangkat telfonku?! Aish!

Karena sudah merasa frustasi dengan semua panggilan tak berguna itu. Akhirnya chanyeol memilih untuk kembali menyimpan ponselnya kedalam saku celananya. Oke! Sepertinya sehun dan lisa harus segera mencari alasan yang pas agar bisa terbebas dari hukuman yang mungkin akan chanyeol berikan ketika mereka bertemu nanti.

Mengacak rambutnya frustasi. Kini pria itu memilih untuk menatap kearah jendela mobilnya yang tengah menampakan pemandangan deretan gedung-gedung ruko yang satu persatu sudah mulai tutup. Pemandangan yang biasa namun entah mengapa masih membuat mata Chanyeol betah memandangnya.

Setelah bosan melihat pemandangan itu, mata chanyeol kini mulai bergerak menatap ke lurus kedepan, kearah sekumpulan orang yang ingin menyeberang di zebracross.

Namun mendadak, mata chanyeol membulat sempurna saat menyadari didalam kerumunan itu berdiri seorang gadis yang kini sedang ingin ia temui.

Astaga! Benarkah itu—

Chanyeol yang masih tidak percaya dengan penglihatannya segera menggelengkan kepala sembari mengerjapkan matanya beberapa kali berharap semua halusinasinya akan segera menghilang.

Ia yakin semua ini efek kekhawatiran dirinya pada gadisnya hingga membuat siapapun yang ia lihat mendadak berubah menjadi chaeyoung dimatanya.

Ah sepertinya aku mulai berhalusinasi.

Pria itu tertawa kecil seperti tengah menertawakan kepayahan dirinya. Kemudian tak lama, ia kembali menatap kearah tempat dimana gadis itu berdiri, namun sayangnya ia sama sekali tidak melihat apapun dan yang ia dapatkan hanyalah sebuah pohon besar yang biasa ditanam dipingir jalan. Yap! Hal itu membuat chanyeol semakin yakin jika dirinya tengah berhalusinasi.

POWER of DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang