44. Aku sudah senang

904 124 40
                                    

Happy Reading!!!!

Selamat menebak!!!!
______________________________________









Pagi yang begitu cerah. Semilir angin mulai berhembus menerbangkan dedaunan yang mulai kering.

Chaeyoung yang sedari tadi sudah selesai dengan rutinitas paginya langsung pergi menuju halte bus untuk berangkat ke kantor.

Hari ini dia tidak perlu pergi ke apartemen park chanyeol terlebih dahulu karena pria itu bilang dia juga tak pulang ke apartemennya melainkan menginap di rumah kai. Seketika gadis itu teringat akan kejadian yang menimpanya di hari jumat. Saat dirinya dikejar-kejar oleh ayah angkatnya yang seperti psychopath itu.

Jujur, dia sebenarnya masih merasa ketakutan. Namun itu bukanlah alasan yang pas untuknya meminta ijin istirahat pada park chanyeol.

Ah park chanyeol, saat kejadian itu, dia sama sekali tidak ada dikantornya. Padahal jelas-jelas chaeyoung melihatnya masuk kedalam ruangan berpintu ganda dengan mata kepalanya sendiri. Tapi mengapa dia sama sekali tidak mendengar gedoran pintu chaeyoung? Apa jangan-jangan dia sengaja? Atau dia memang masih marah pada chaeyoung akibat perdebatan kecil mereka?

Huft! Entahlah!

Chaeyoung terus berjalan dengan langkah ringan nan santai, hingga akhirnya sampailah ia di salah satu halte bus yang lumayan cukup ramai pagi ini. Namun walau begitu chaeyoung tetap merasa senang karena itu artinya bus yang biasanya chaeyoung tumpangi belum lewat.

Dari kejauhan, terlihat seseorang tengah berdiri diseberang jalan tepat menghadap kearah halte bus.

Orang itu memakai baju hitam panjang dengan topi yang menutupi kepalanya, tak lupa sebuah kacamata hitam juga bertengger indah di matanya.
Orang itu tersenyum miring. Menatap fokus kearah chaeyoung yang masih setia menunggu kedatangan bus paginya.

"Kalian sudah siap? Jalankan misinya dengan cantik atau saya tebas kepala kalian!" ucap gadis itu dengan seseorang diujung sana melalui earphonenya.

"Baik bos!"

Orang itu tertawa kecil. Menghela nafas kasar sembari menengok kearah kanan dan kiri.

"Permainan yang sesungguhnya akan dimulai."

—|•|—

Chaeyoung menuruni tangga bus dengan sedikit susah payah ketika ia sudah tiba ditempat tujuan.

Merapikan bajunya yang sedikit acak akibat seorang gadis yang tak sengaja menyenggolnya, kini chaeyoung masih berdiri diseberang jalan tepat didepan gedung park group.

"Huft! Semoga saja chanyeol belum berangkat!" gerutunya sembari membenarkan rambutnya yang hari ini sengaja ia kuncir kuda.

Menatap kearah kanan dan kiri kemudian beralih pada lampu lalu lintas yang masih menampakan warna hijau. Sesekali chaeyoung mengusap dahinya yang mulai mengeluarkan peluh akibat cahaya matahari yang mulai terik. Hingga akhirnya, lampu merahpun menyala, menandakan waktunya untuk para pejalan kaki menyeberang jalan.

Dengan langkah tergesa, chaeyoung mulai melangkahkan kaki jenjangnya menuju aspal jalan bercat merah. Saat gadis itu sudah berada ditengah jalan. Samar-samar terlihat sebuah motor melesat cepat menuju kearahnya.

Chaeyoung yang baru menyadari saat jarak mereka sudah dekatpun langsung tidak bisa berfikir dan hanya membatu ditempat.

Apakah ini akhir hidupnya? Apa dia akan mati saat itu juga?

Itulah yang tiba-tiba terlintas dibenaknya saat kakinya terasa begitu berat dan sulit untuk digerakan. Hingga tiba-tiba

"AWAS!!!"

POWER of DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang