33. My First Love?

1.3K 138 84
                                    

VOTE DULUU!! JANGAN PELIT!😉

Spam comment yaa, anggep aja buat vitamin author biar up lebih rajin.

Saya tahu kalian orang cerdas yang bisa menghargai karya orang lain.

Typo terdeteksi? Beritahu Author yaa

Ini aku ngetiknya cape loh gaid, masa ga mau sih klik pojok bentar doang?

Happy Reading...
________________________________________






"Kau tidak salah mengajakku ke acara itu?" tanya chaeyoung yang masih merasa ragu dengan undangan chanyeol dan kakeknya.

Pria bermarga park itu hanya mengangguk kecil. Matanya masih fokus pada jalanan kota seoul yang semakin malam terlihat semakin lenggang. "Apa kau ragu?"

Chaeyoung tersentak. Menatap bingung kearah chanyeol. Dari matanya terlihat keraguan yang besar, ragu akan apa yang akan terjadi nantinya.

"Tenanglah!"

Tanpa sadar tangan kiri chanyeol menggenggam erat tangan chaeyoung. Mengusapnya seperti tengah memberi kekuatan dan kepercayaan diri untuk gadis itu.

Chaeyoung tersenyum. Inilah salah satu sifat chanyeol yang sama sekali tidak diketahui oleh chaeyoung. Pria itu terkadang baik, perhatian, manis, namun terkadang juga menyebalkan dan pemarah.

Apakah dia sebenarnya memiliki banyak sisi berbeda?

Namun walau begitu, entah mengapa chaeyoung menyukainya. Ia menyukai perlakuan manis yang chanyeol berikan walau itu hanya perlakuan kecil sekalipun. Setiap pria itu berbuat manis, jantung chaeyoung seakan mau meledak akibat berdegup terlalu cepat.

Entah perasaan apa itu, chaeyoungpun juga tidak mampu menjelaskannya. Ia merasa bahagia, sedih dan ada sedikit kecewa. Semuanya bercampur ketika chanyeol berlaku manis padanya.

"Thanks." ucapnya lirih.

Lama mereka dalam perjalanan. Kini akhirnya chanyeol memarkirkan mobilnya diantara mobil putih sport dan sampingnya sebuah mobil Lamborgini. Terlihat mahal-mahal. Chaeyoung yakin pasti mobil itu milik orang yang kaya.

"Ayo!" ajak chanyeol.

Chaeyoung masih diam mematung. Menatap lurus kearah beberapa tamu yang sepertinya juga baru datang.

Chanyeol menatap bingung kearah chaeyoung. Ia yakin pasti gadis itu masih sangat takut dan gugup.

"Trust me!" Ucapnya sembari memegang tangan chaeyoung.

Gadis itu tersenyum tipis. Mengambil nafas dalam kemudian mengangguk. Mereka berdua keluar dari mobil dan terdiam sejenak didepan kap mobil. Menatap beberapa tamu undangan yang memakai baju begitu mewah. Kini chaeyoung mulai merutuki kebodohannya lagi.

Seharusnya aku mengambil baju biru itu.

"Kajja!"

Chanyeol menyodorkan lengannya kearah chaeyoung. Memberi kode agar gadis itu menyambutnya. Namun, bukannya menyambut, chaeyoung malah menatapnya bingung membuat chanyeol sedikit kesal padanya.

POWER of DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang