24. Apa rencanamu?

1.1K 135 31
                                    

VOTE DULUU!! JANGAN PELIT!😉

Spam comment yaa, anggep aja buat vitamin author biar up lebih rajin.

Saya tahu kalian orang cerdas yang bisa menghargai karya orang lain.

Typo terdeteksi? Beritahu Author yaa

Happy Reading...
________________________________________



Pagi yang begitu cerah kini chaeyoung sudah bangun seperti biasanya. Tangannya sudah tidak terlalu sakit karena sepulang dari cafe, gadis itu langsung mengoleskan krim pereda rasa sakit sebelum tidur.

"Oke semua sudah selesai! Saatnya berangkat."

Chaeyoung menatap kearah meja makan yang berisi beberapa jenis makanan untuk sarapan haruto.

Senyumnya mengembang ketika ia melirik kearah jam dinding yang masih menunjukkan pukul 5.30 pagi.

Sepertinya rutinitas paginya selesai lebih pagi dari biasanya.

"Haruto~ah! Bangun!! Kau harus berangkat sekolah hari ini!!" teriak chaeyoung dari ruang makan.

Tak lama terdengar bunyi pintu yang terbuka menandakan bahwa haruto sudah bersiap untuk turun dan sarapan.

Chaeyoung mengambil duduk disalah satu bangku dan mulai memindahkan sedikit nasi goreng kimchi dipiringnya.

"Morning nunna!" sapa haruto sembari duduk disalah satu bangku yang tepat berhadapan dengan chaeyoung.

"Morning too! Ayo sarapan!"

Haruto memandang kesekeliling meja makan. Matanya terlihat begitu berbinar senang ketika melihat begitu banyak jenis makanan tertata diatas meja.

"Tumben sekali nunna masak banyak, Ada peringatan apa nih?"

"Tidak ada! Nunna hanya ingin memasakan semua ini untukmu sebagai permintaan maaf nunna karena terlalu sibuk akhir-akhir ini." ucap chaeyoung dengan penuh penyesalan.

Haruto tersenyum senang. Tangan pria itu terangkat dan meraih tangan nunna kesayangannya. "Nunnakan sibuk juga untukku. Jangan menyalahkan diri nunna seperti ini!"

Chaeyoung tersenyum senang. Mendengar ucapan haruto membuat mata gadis itu berkaca-kaca.

Oh astaga apa dia serapuh itu?

"Nunna menyayangimu!"

"Aku lebih lebih lebih menyayangi nunna!"

Mereka tersenyum kemudian tertawa ringan bersama. Haruto melirik sekilas kearah jam dinding yang menempel didinding dekat meja makan kemudian beralih ke nunnanya.

"Nun sudah jam 6. Mengapa kau belum berangkat?" tanya haruto sembari mengunyah makanannya.

Chaeyoung ikut menoleh kearah jam itu dan menggeleng cepat. "Bos nunna menyuruhku untuk datang seperti karyawan biasa."

"Benarkah? Mengapa? bukankah dia selalu meminta nunna untuk membangunkannya? Oh apa dia marah?"

Chaeyoung terdiam membuat haruto semakin bingung dengan nunnanya itu.

POWER of DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang