72. Twins

651 53 4
                                    

Happy Reading!!!!

______________________________________

Pagi yang cukup cerah. Matahari mulai bersinar di langit biru yang sedikit berawan. Seorang gadis dengan dress biru dan rambut pirang yang di kuncir separuh - kini tengah berada didepan sebuah gedung apartemen. Matanya sibuk menatap kearah jalanan lenggang yang ada didepannya.

Sesekali ia melirik jam tangan berwarna putih yang melingkar di pergelangan tangannya yang ramping dan terkadang kearah pintu lobby apartemen. Berharap bahwa chanyeol tidak akan keluar dari pintu itu dan memergokinya disana. Ah! Jika hal itu terjadi, sudah dapat dipastikan chaeyoung akan berada dalam masalah besar karena pergi tanpa berpamitan terlebih dahulu pada pria itu.

Sebenarnya chaeyoung tidak mau seperti ini. Namun mau bagaimana lagi? Chaeyoung melakukan hal ini karena ia tak mau kekasihnya itu akan mengetahui semua fakta yang sudah ia tutupi sejak dulu.

Chaeyoung hanya takut, chanyeol akan sangat marah jika ia tahu chaeyoung menyembunyikan hal besar dari dirinya. Terlebih lagi hal ini berkaitan dengannya. Ah sungguh! Chaeyoung tidak bisa membayangkan betapa kecewanya chanyeol.

Ia tahu cepat atau lambat, chanyeol akan mengetahui semuanya. Namun untuk sekarang, ia belum siap. Yah setidaknya beri chaeyoung kesempatan untuk mencari waktu yang tepat untuk menjelaskan semuanya pada chanyeol.

Sekitar 10 menit berlalu. Setelah lama berdiri di trotoar jalan, kini akhirnya ia bisa bernafas lega setelah melihat taksi berwarna putih melaju lambat kearahnya. Dengan sigap gadis itu langsung melambaikan tangannya tepat disaat taksi itu sudah berada dekat dengannya.

"Cafe Pinkroses." ucap chaeyoung ketika ia sudah memasuki taksi itu.

Sang sopir mengangguk paham. Tanpa berbasa basi terlebih dahulu, ia langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang membelah jalanan kota seoul yang kini mulai tampak penuh kendaraan pribadi.

Chaeyoung terus menatap kearah jam tangannya. Memastikan berapa lama lagi waktu yang tersisa untuknya sampai di tempat dimana ia dan roseanne akan bertemu.

Yah benar! Mereka berdua akan bertemu. Setelah mendengar semua cerita lengkap dari haruto mengenai kejadian kemarin. Chaeyoung akhirnya mengambil keputusan untuk menghubungi roseanne dan mengajaknya bertemu lagi.

Sangat bahaya memang, seharusnya mereka memang tidak saling bertemu. Terlebih lagi diwaktu siang. Mereka akan sangat mudah dikenali dan tidak menutup kemungkinan ada orang dekat yang melihat mereka berdua saat sedang bersama. Entah disengaja ataupun tidak. Namun kembali lagi, chaeyoung harus melakukan hal ini atau ia akan terus merasa penasaran. Terlebih lagi roseanne sangat susah untuk ditemui atau dihubungi. Sangat beruntung bukan hari ini mereka bisa bertemu?

"Sudah sampai nona. Cafe pinkroses."

Chaeyoung mengerjapkan matanya setelah mendengar suara dari sang sopir. Mengambil dompet yang ada didalam tasnya. Gadis itu langsung membayar jasa taksi itu dan bergegas turun.

"Terimakasih pak!" ucapnya sebelum menutup pintu taksi.

Hal yang pertama chaeyoung lihat adalah sebuah bangunan berwarna pink yang lumayan besar dengan dua lantai. Disamping kanannya - tepat didepan kaca bening besar - terdapat sebuah sepeda pink yang keranjang depannya dihiasi oleh bunga-bunga mawar berwarna pink. Dikanan dan kiri pintu masuk juga dihiasi bunga-bunga pink yang begitu cantik. Tak hanya itu, bangku dan meja juga payung yang ada dihalaman cafe tersebut juga bernuansa pink pudar yang sangat kalem. Sepertinya chaeyoung tahu alasan mengapa cafe ini diberi nama cafe pinkroses.

Chaeyoung membuka tas tangannya kemudian mengeluarkan sebuah benda pipih persegi panjang berwarna putih. Dengan cekatan, gadis itu segera mendial nomor roseanne.

POWER of DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang