47. Awal dari sebuah akhir

1K 131 58
                                    

Happy Reading!!!!

Selamat menebak!!!!
______________________________________







"Hei lepaskan aku!"

Chanyeol segera mengangkat tangannya dari pundak chaeyoung yang tengah berusaha untuk memapahnya. Mengambil cangkirnya lagi kemudian kembali menuangkan sojunya. Pria itu langsung menghabiskan soju itu dalam satu tegukan kemudian kembali tertawa seperti orang gila.

Sedangkan chaeyoung? Ah gadis itu masih membeku ditempatnya. Akibat perlakuan tiba-tiba park chanyeol, wajah gadis itu menjadi sedikit memerah. Chaeyoung tidak munafik akan hal itu.

"Hiksd! Hei kau tau? Aku sangat mencintai park chaeyoung. Tapi dia selalu menolakku dengan lantang—" ucap chanyeol dengan diakhiri oleh tawa menyeramkan.

Chaeyoung hanya diam dengan telinga tetap setia mendengar ucapan omong kosong pria disebelahnya itu.

"—Padahal aku sungguh-sungguh mencintainya. Hatiku benar-benar terasa sakit saat dia menolakku seperti itu."

Chanyeol tersenyum kearah chaeyoung dengan mata sayu dan wajah yang sedikit memerah. Dia kini terlihat mabuk berat.

"Dia itu sangat misterius. Suka sekali membuatku bingung dengan sikapnya hahaha ternyata dia tak berubah."

Chanyeol kembali meraih gelas kecilnya yang terletak diatas meja. Namun dengan sigap chaeyoung menangkap tangannya dan memeganginya kuat. Menatap mata pria itu dengan tatapan tajam, seolah mengatakan 'Stop minum! Kau sudah sangat mabuk!'.

"Kukira cinta sejatiku itu gadis 13 tahun yang lalu. Tapi nyatanya sekarang aku mencintai park chaeyoung. Cinta itu benar-benar rumit hahahaha"

"Aku tak akan membiarkannya pergi. Kau tahu? Dia sangat percis dengan gadis itu. Kurasa memang dia orangnya hahaha. Tapi kenapa sangat sulit mendekatinya hiksd."

Chaeyoung masih diam ketika melihat chanyeol terisak dengan tangan digunakan sebagai alas kepala. Mengangkat kepalanya lagi kemudian memainkan rambut chaeyoung yang terurai membuat gadis itu menjauhkan tubuhnya sedikit.

Sungguh gadis itu benar-benar takut ketika melihat chanyeol mabuk seperti ini. Dia benar-benar terlihat seperti orang gila.

"Padahal~ kakekku sudah memberinya ijin untuk menjalin hubungan denganku. Tapi kenapa dia masih tidak mau denganku?"

Chanyeol menakup kedua pipi chaeyoung tiba-tiba. Menatap mata gadis itu dengan jarak yang begitu dekat. "Apa aku seburuk itu hingga dia tak mau denganku? Apa aku kurang tampan?"

Mendengar ucapan ngelantur chanyeol membuat gadis itu hanya terdiam kemudian menggeleng pelan. Oh astaga! Sungguh chanyeol sudah benar-benar hilang akal sekarang.

"Aku ingin sekali mendengar dia mengatakan bahwa dia juga mencintaiku." ucapnya sembari melepas tangkupan tangannya.

Gadis itu menghela nafas kasar. Menatap jam tangan yang melingkar di tangan kirinya kemudian kembali menatap chanyeol.

"Kau sudah mabuk berat! kita harus kembali ke kantor sebelum kau semakin gila!"

Chaeyoung memaksa chanyeol untuk mengalungkan tangan kanannya ke pundak chaeyoung, membantu pria itu berdiri dengan sempoyongan kemudian segera pergi dari kedai itu. Tentunya setelah membayar makanannya.

Malam ini langit tampak lebih gelap dari sebelumnya. Dibawah langit gelap ini, mereka terus berjalan pelan dengan chaeyoung yang masih setia memapah chanyeol yang terus bergumam tidak jelas.

Sungguh pria disebelahnya ini benar-benar membuatnya frustasi. Disaat mabukpun dia masih bisa membuatnya kesal. Ah benar-benar menyebalkan!

"Aku mencintai park chaeyoung hahahaha~~"

POWER of DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang