2. yes or no

3.9K 273 24
                                    

Happy reading yorobun...

'Jika aku terikat padamu, aku akan sedih. Aku takut senyum indahmu itu akan berubah jadi airmata'
Bigbang 'Let's Not Fall In Love'


Malam hari tiba, seperti yang telah direncanakan kali ini chaeyoung akan memberi jawaban tentang pernyataan Ten padanya beberapa hari yang lalu tepatnya hari sabtu.

Flashback on.

Dimalam hari tepat setelah cafe tutup terlihat seorang namja yang memiliki perawakan kecil dan berkulit putih dengan baju serba hitam dan kacamata yang bertengger cantik ditelinganya sedang duduk dijok sebuah motor dengan tas punggung yang masih setia tergantung disalah satu pundaknya sepertinya ia sedang menunggu seseorang.

Sekitar hampir 2 jam lamanya ia menunggu akhirnya orang yang ia tunggupun datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekitar hampir 2 jam lamanya ia menunggu akhirnya orang yang ia tunggupun datang.
Chaeyoung menepuk pundak lebar Ten yang sedang asyik memainkan ponselnya.

"kau sudah menunggu lama? " tanya chaeyoung.

Ten menatap chaeyoung "eoh, chaeyoung~ah andwae... Aku baru saja sampai, kajja kita pergi. " ajaknya sembari memakaikan helm kekepala chaeyoung.

Chaeyoungpun menaiki motor Ten lalu berpegangan erat padanya. Motorpun melaju dengan kecepatan sedang membelah kota seoul yang sudah sedikit tampak lenggang.

Setelah beberapa saat merekapun sampai ketempat tujuan.
Chaeyoung turun dari motor lalu melepaskan helmnya begitupun dengan Ten. "mengapa kau mengajakku kesini? " tanya chaeyoung heran.

"untuk makan malam, aku lapar dan dirumah tidak ada makanan jadi aku mengajakmu kesini hehe. " jawab Ten.

Chaeyoungpun hanya menghela nafas kasar "jadi kau menghabiskan banyak waktu untuk menungguku setelah pulang kuliah hanya untuk mengajakku makan? huft kukira kau akan mengajaku kemana." kata chaeyoung.

"hehehe!! sudahlah ayo masuk aku sudah lapar.. " ajak Tan.

Chaeyoungpun hanya memutar matanya malas kemudian ia melangkahkan kakinya mengekor dibelakang Ten dengan malas. Setelah beberapa saat merekapun sudah sampai disalah satu meja.

"kau pesan apa chaeng? " tanya Ten. Chaeyoungpun melihat-lihat buku menu yang sukses membuat matanya membelalak kaget. 'mahal sekali. ' batinya.

Ten yang tidak mendapat respon dari chaeyoungpun menatap chaeyoung. "tenang saja aku yang akan menraktirmu. " ucap Ten menenangkan.

Chaeyoungpun menatap Ten dengan mata berbinar "benarkah?" tanyanya.

Ten mangangguk mengiyakan "pilih saja mana yang mau kau pesan. " katanya.

Chaeyoungpun memilih beberapa makanan begitupun Ten. Setelah selesai memlilih Tenpun langsung memanggil salah satu pelayan. "saya pesan ini, ini, ini dan ini.. " katanya sembari menunjuk gambar dalam buku menu.

Pelayan itupun mencatat pesananya kemudian berpamitan untuk membuat pesanan.
"chaeng. " panggil Ten.

Chaeyoung yang sedang sibuk mengamati restoran mewah itu langsung menatap ke arah Ten. "hem? "

"emm bolehkah aku mengatakan sesuatu? " tanya Ten dengan sedikit canggung.

Chaeyoungpun menatap Ten aneh. "tentu saja. " jawabnya.

Ten menggenggam tangan chaeyoung dengan mesra membuat chaeyoung sedikit tersentak kaget "chaeng.. Sekarang aku ingin jujur padamu, kau tahukan kita sudah berteman sejak lama. " kata Ten.

Chaeyoungpun mengangguk mengiyakan "em.. Tapi em..kau tahu, persahabatan seorang namja dan seorang yeoja itu tidak akan mungkin bertahan selamanya, emm maksudku kau tahukan pasti ada walau sedikit perasaan suka lebih dari sahabat itu pasti muncul. " jelasnya.

"lalu? " tanya chaeyoung dengan wajah polosnya.

Ten membuang nafas panjang "kau tahu sudah lama aku menyukaimu chaeng, menyukai dalam artian mencintaimu, jadi mulai detik ini bisakah kita menjalin hubungan lebih dari sahabat? " tanya Ten.

Chaeyoung menatap aneh ke arah sahabat lamanya itu.

"Ten~ya apa kau sedang menembakku? " tanya cheyoung.

Tenpun hanya mengangguk mengiyakan. "em.. Ten.. Kau tahu ini terlalu cepat bagiku, aku terlalu kaget dengan pernyataan mu secara tiba-tiba!! em.. Bolehkah aku meminta waktu untuk menentukan jawabannya? " tanya chaeyoung.

Ten menatap chaeyoung sebentar "te.. Tentu, tapi bukan berarti sekarang kau menolakku kan? " tanya Ten dengan sedikit rasa kecewa.

"andwae.. Aku belum memberimu jawaban, aku hanya butuh waktu untuk memikirkannya saja.. Emm... Begini saja, kita bertemu hari sabtu besok ditaman, disana aku akan memberikan jawabannya jika aku membawa mawar merah itu berarti aku menerimamu namun jika aku membawa balon itu berarti aku hanya bisa menjadi sahabatmu!!" jelas chaeyoung.

Tenpun mengangguk mengiyakan, tak lama pesanan merekapun datang dan merekapun langsung menyantap makananya.
Flasback off.

Chaeyoung berjalan melewati beberapa toko bunga yang berjajar disekitaran tempat kerjanya, ia terus mengamati setiap toko bunga yang ia lewati hingga langkahnya tiba-tiba terhenti ketika ia melihat seorang penjual balon berada tepat disampingnya.

Kini chaeyoung berada diantara penjual balon dan toko bunga, ia menatap kearah toko bunga dan penjual balon secara bergantian. Dalam hati ia masih bingung harus memberikan jawaban ya atau tidak pada Ten.

Ia sangat menyayangi Ten bahkan ia tak bisa berada jauh dari sahabat yang selalu ada untuknya itu namun ia juga tidak tahu apakah rasa tidak ingin jauh dari Ten adalah rasa suka atau bukan.

'semoga ini adalah keputusan terbaikku. ' batinnya.


Hayo kira" chaeyoung bawa balon apa bunga ya???
Jangan lupa vote dan commentnya
Gomawoo..

POWER of DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang