20. Naruto or Haruto?

1.1K 128 16
                                    

VOTE DULUU!! JANGAN PELIT!😉

Spam comment yaa, anggep aja buat vitamin author biar up lebih rajin.

Saya tahu kalian orang cerdas yang bisa menghargai karya orang lain.

Typo terdeteksi? Beritahu Author yaa

Happy Reading...
________________________________________




"Ini rumahmu lin?"

Haruto menatap kearah sebuah bangunan mewah yang berdiri tegap didepannya.

Kali ini mereka sudah berada didepan rumah pribadi keluarga park yang terkenal kaya raya melalui bisnis propertinya.

Bukan tanpa alasan haruto pergi kesana, melainkan untuk mengerjakan tugas bersama.

"Yap! Ayo masuk!"

Pintu utama mulai terbuka dengan sendirinya saat guanlin menekankan jari jempolnya kesebuah kotak kecil ditengah pintu.

Sebuah alat berupa kunci otomatis yang memang sengaja dipasang untuk anggota keluarga yang suka lupa membawa kunci seperti guanlin dan chanyeol.

Guanlin merangkul pundak haruto kemudian menariknya masuk kedalam area rumah yang bagi haruto terlihat seperti istana itu.

Pria itu berdecak kagum saat pertama kali ia melangkahkan kakinya dilantai dingin berwarna cream itu. Dinding putih dengan begitu banyak patung dan ukiran berwarna emas membuat ruang tamu rumah keluarga park ini terlihat seperti istana romawi.

"Duduklah! Aku akan mengambilkan cemilan dan minum." Ucap guanlin sembari mempersilahkan haruto untuk duduk disofa panjang berwarna putih mencolok itu.

Haruto mengangguk paham, setelah itu iapun mendudukan dirinya disofa single yang menghadap langsung kearah taman.

Kepalanya menoleh kearah kanan dan kiri menatap keseluruh ruangan serba emas itu. Sangat mewah dan besar.

Seketika anak itu membayangkan bagaimana jika ia memiliki keluarga seperti guanlin, sudah dapat dipastikan kakaknya tidak harus bekerja keras untuk menghidupinya seperti ini.

"kita akan mengerjakannya dari awal. Kau bisa membuat layout yang baguskan?" tanya guanlin sembari berjalan menuruni tangga dengan tangan memegang sebuah laptop berukuran sedang.

Mendengar suara guanlin yang berat membuat semua lamunan haruto buyar seketika. Pria itu langsung menoleh kearah guanlin dan mengangguk paham.

Ditaruhnya laptop itu tepat didepan haruto kemudian guanlin mengambil sebuah buku dari dalam tasnya.

"Aku yang akan membuat essaynya." ucapnya sembari membuka sebuah buku paket yang lumayan tebal.

Haruto mulai menghidupkan laptop canggih keluaran terbaru milik guanlin kemudian dengan ragu mulai mengotak atiknya.

Dalam hati sebenarnya pria itu merasa sedikit ragu dan takut kalau-kalau ia salah menekan tombol dan malah merusak laptop guanlin. Pasti dia akan diminta untuk ganti rugi.

POWER of DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang