Happy Reading!!!!
Selamat menebak!!!!
______________________________________"Yak Park Chanyeol! Dimana kau huh?! Aku sudah menunggumu di lobby rumah sakit!"
Sehun berdehem kecil ketika ia tak sengaja berbicara dengan volume yang sedikit meninggi setelah chanyeol sudah mengangkat panggilannya yang ke 15 kalinya.
"Kau sudah di lobby? Baiklah aku akan segera kesana."
Bip!
Sehun berdecis sebal saat Chanyeol asal memutuskan pannggilan secara sepihak. Mendudukan tubuhnya disalah satu bangku tunggu yang ada didepan meja resepsionis rumah sakit sembari menyandarkan punggungnya dengan santai.
Ia tidak berniat untuk menemui Chanyeol ke ruangan Chaeyoung dirawat karena jujur ia sangat trauma dengan tempat yang disebut rumah sakit.
Semua itu karena dulu ketika Sehun masih berumur 10 tahun, pria itu pernah terkunci didalam ruang mayat saat bermain petak umpet dengan seorang anak bermarga Kim.
Ah anak itu. Sehun ingat betul bagaimana pertemuan singkat mereka. Pertemuan yang mungkin terkesan menyebalkan untuknya.
Bagaimana tidak? saat pertama kali Sehun masuk kedalam ruang inap yang akan mereka huni berdua, pria bermarga Kim itu sudah mengerjainya dengan berpura-pura mengucapkan selamat datang dan memberikannya sebuah kotak pandora berisi sarung tinju merah.
Saat itu Sehun sangat polos dan tidak mengetahui maninan seperti itu karena yang dia tahu hanyalah berbagai jenis game didalam ponsel dan ipad nya.
Sehun tersenyum senang karena ternyata teman sekamarnya adalah anak yang baik. Tanpa merasa curiga, Sehun langsung membuka kotak pandora itu dan seketika sarung tinju itu sukses mengenai dahinya hingga memerah hingga membuat Sehun menangis sejadi-jadinya.
Namun, bukannya meminta maaf atau menenangkan Sehun. Anak itu justru melayangkan ejekan menyebalkan kepada Sehun.
Seiring berjalannya waktu, mereka menjadi dekat dan berteman. Suatu ketika Sehun dan Kim merasa sangat bosan dan memilih untuk bermain petak umpet. Kim yang kalah dalam suit akhirnya menjadi penjaga dan Sehun yang bersembunyi. Saat itu yang ada difikiran Sehun hanya ingin bersembunyi hingga Kim tidak bisa menemukannya.
Sehun keluar dari area kamar dan berlari-lari kecil menuju kearah ruangan yang gelap dan tidak terlalu jauh dari kamarnya. Saat itu, ia berfikir mungkin jika Sehun bersembunyi ditempat gelap, Kim tidak akan menemukannya. Akhirnya iapun pergi ke ruangan itu dan masuk kedalam. Berlari kearah salah satu banker kemudian duduk dibawanya.
Hampir 4 jam Sehun menunggu Kim menemukannya. Namun sayangnya tidak ada tanda-tanda akan datangnya Kim ke kamar itu. Sontak Sehun memilih untuk keluar dari kolong banker dan berniat kembali ke kamarnya.
Namun sayangnya saat Sehun mencoba untuk menarik pintu keluar. Pintu itu sama sekali tidak terbuka. Alhasil Sehun hanya bisa menangis dan meringkuk didepan pintu, berharap akan adanya seseorang yang datang dan membukakan pintu untuknya.
Saat ia sudah berhasil keluar, Sehun pergi kekamar untuk menemui temannya. Kalian tahu apa yang terjadi? Ternyata sejak awal Kim memang tidak mencarinya dan memilih untuk bermain dengan seorang gadis bermata sipit. Gadis itu cantik, namun sayangnya Sehun tidak berhasil tahu siapa namanya.
"Permisi tuan! Bisa bergeser sedikit?"
Sehun yang sedari tadi sedang menyelami masa lalunya tiba-tiba tersadar saat seorang wanita yang merangkul wanita tua berdiri didepannya. Sontak Sehun langsung menggeser duduknya untuk memberi tempat duduk untuk kedua wanita itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
POWER of DESTINY
FanfictionKetemu sama CEO yang bawel dan menyebalkan, rasanya akan seperti apa ya? ⚠Follow dulu sebelum baca! Takut ada yang gak kelihatan 😂