3. Mr. trouble maker.

3.4K 283 34
                                    

Jangan lupa tekan bintang dipojok dulu yaa sebelum membaca....

Menerima cinta bukan berarti kamu memilikinya.
Meliputi waktu bukan berarti hal itu berlalu.
Bernafas juga bukan berarti kamu hidup.

'Tablo ft Taeyang-tomorrow'

'semoga ini adalah keputusan terbaikku. ' batinnya.

Chayeoung memantapkan langkahnya menuju toko bunga yang tak jauh dari tempat kerjanya. Iapun mengedarkan pandangannya mencari sesuatu. "ada yang bisa dibantu nona? " tanya seorang pegawai.

Chaeyoung menatap pegawai itu sebentar "emm

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Chaeyoung menatap pegawai itu sebentar "emm..bisakah aku mendapatkan bunga mawar merah? " tanyanya.

Pegawai itupun tersenyum lembut pada chaeyoung "tentu, tunggu sebentar aku akan mengambilkannya untukmu." katanya sembari pergi.

Setelah beberapa saat pengawai itupun sudah kembali dengan setangkai mawar merah yang sangat indah. "ini..bunga yang anda inginkan. " katanya sembari menyodorkan bunga itu.

Chaeyoung menerima bunga itu lalu menciumnya "hemm harum. Aku akan mengambil yang ini. " kata chaeyoung.

Pegawai itupun tersenyum ramah kemudian ia membantu chaeyoung menuju kasir. "apa itu untuk namchinmu? " tanya sang pegawai.

Chaeyoung menatap sang pegawai "ne, majja. " katanya sembari tersenyum manis.

"wahh.. Ku doakan semoga hubungan kalian akan bertahan lama. " kata sang pegawai.
Chaeyoungpun hanya mengangguk "ne.. Gamsahabnida. " katanya sembari membayang bunga itu.

"kalau begitu saya permisi dulu. " sambungnya sembari pergi dari sana.

Chaeyoung berjalan sedikit berlari menuju taman yang sudah mereka janjikan untuk bertemu.

Ditengah perjalanan tiba-tiba ponsel chaeyoung berbunyi sontak chaeyounpun menerima panggilan itu sembari terus berjalan.

'yeoboseo? '
'chaeyoung~ah, aku sudah ditaman kau dimana? '
'aku masih dijalan, tunggulah sebentar. '
'baiklah. '

Chaeyoung mematikan panggilannya kemudian kembali berjalan. Ditengah jalan menuju taman chaeyoung terus tertawa membayangkan bagaimana ekspresi Ten ketika mengetahui jawaban apa yang akan diberikannya.

Karena terlalu serius membayangkan Ten, chaeyoung menjadi kurang memperhatikan jalan hingga tiba-tiba

Bruk!!!!!!

Chaeyoung menabrak sebuah mobil yang sedang berparkir dipinggir jalan. Chaeyoung langsung berdiri dan menendang ban mobil itu dengan kesal.

"aigoo siapa yang memarkirkan mobil dengan sembarangan seperti ini sih??" chaeyoung mengedarkan pandangannya kesegala arah.

"ekhemm sedang apa kau berdiri didepan mobilku?? Kau ingin mencuri ya?? " ucap seseorang dari arah belakang chaeyoung.

Chaeyoung membalikan tubuhnya dan ternyata ada seorang namja dengan ekspresi datar dan dingin berada dibelakangnya.

"siapa kau?? " tanya chaeyoung dengan nada sengit.

"aku pemilik mobil ini, minggir aku ingin masuk. " namja itu mendorong chaeyoung untuk menyingkir.

"dasar namja menyebalkan. Hey, pak bisakah kau tidak memarikirkan mobilmu sembarangan!!" ucap chaeyoung dengan kesal namun namja itu sama sekali tidak menggubris.

"dasar orang kaya!! Sombong sekali dia!! " gerutu chaeyoung dengan tangan berdecak pinggang. namun tiba-tiba namja itu berhenti dan berdiam diri sembari menatap pintu mobilnya.

Chaeyoung menatap punggung namja itu dengan ekspresi heran. Tiba-tiba namja itu membalikan tubuhnya dan menatap chaeyoung kesal.
"apa?? " ucap chaeyoung dengan nada bingung.

Namja itu menggeser tubuhnya dan menampakan sebuah baretan besar dipintu mobilnya.
Chaeyoung menatap baretan itu dengan mata membulat. "omo!!!!" chaeyoung mendekati baretan itu dan menyentuhnya sebentar.

'aigoo pasti sebentar lagi aku akan mendapat masalah. ' batin chaeyoung.

Dengan sedikit ketakutan chaeyoung memundurkan langkahnya "aku akan mengganti rugi. " ucap chaeyoung dengan sedikit keraguan.

Namja itu hanya terkekeh kecil "aku yakin kau tak akan bisa menggantinya." ucap namja itu dengan nada angkuh tanpa menatap kearah chaeyoung.

chaeyoung memicingkan matanya "ekhemm memangnya berapa banyak biaya yang harus dikeluarkan untuk memperbaikinya??" ucap chaeyoung dengan nada angkuh.

"huft apa aku harus memberitahumu??-"

"kurasa tidak perlu, aku tahu kau tak akan sanggup membayarnya."

"kau fikir aku semiskin itu sehingga tidak bisa membayar ganti rugi?? "

"apa aku harus menjelaskannya?? Baju lusuh, sepatu kotor, jalan kaki dan compang camping sudah menandakan statusmu. " namja itu masuk ke mobilnya dan pergi meninggalkan chaeyoung.

chaeyoung menatap kepergian mobil itu dengan ekspresi kesalnya "namja menyebalkan, sombong!!! Baru punya uang dari orang tua saja sudah gayanya selangit!! " teriak chaeyoung dengan nada kesal.

Chaeyoung yang sudah merasa badmoodpun langsung membuang bunga itu dan kembali kerumahnya sembari terus menggerutu tidak jelas.

Chaeyoung membuka pintu rumah dengan sedikit kasar hingga haruto yang sedang asyik menonton tv terkaget dan langsung menatap ke arah chaeyoung. "nuna kau baru pulang??"

chaeyoung menghentikan langkahnya iapun mengatur nafasnya dan membalikan tubuhnya menatap haruto "ne, mianhae nuna baru pulang..emm haruto~ah nuna sangat lelah jadi nuna akan langsung istirahat dan kau jangan lupa belajar dan jangan tidur larut malam, arasso???"

"ne, nuna." chaeyoung tersenyum manis kemudian ia masuk kekamarnya. chaeyoung langsung membaringkan tubuhnya dan memejamkan matanya mencoba untuk merilekskan diri.

'kuharap ku tak akan pernah bertemu namja itu lagi.' batin chaeyoung.

Tbc..
Jangan lupa vote dan commentnya...
Gomawoo..

POWER of DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang