78. Bertukar tempat.

195 30 6
                                    



Setelah sekian lama menghilang. Kini Park Chaeyoung sudah mulai beraktifitas kembali. Tentunya bukanlah chaeyoung yang asli, melainkan Roseanne yang mulai berpura-pura menjadi seorang Park Chaeyoung. Semua ini ia lakukan hanya untuk mendapatkan apa yang selama ini ia inginkan.

Chanyeol?

Tentu saja bukan, namun sesuatu yang berharga. Sesuatu yang dapat menyelesaikan rasa sakit hatinya sejak dulu.

"Aku harus meningat satu hal. Namaku sekarang adalah Park Chaeyoung, bukan Roseanne." ucap gadis itu bermonolog.

Dengan helaan nafas berat, mata gadis itu menatap tajam kearah gedung tinggi yang ada didepannya. Sebuah gedung perkantoran yang akan membantunya meraih apa yang selama ini ia inginkan.

"Saatnya sandiwara dimulai."

Roseanne menegakkan tubuhnya. Bersiap untuk masuk kedalam gedung itu.

Hari ini adalah hari pertamanya menggantikan chaeyoung dan ia harap dirinya akan melakukan yang terbaik.

"Oh nona chaeyoung? Benarkah itu dia?" tanya seseorang pada salah satu temannya.

Roseanne mendengar hal itu, namun ia sama sekali tidak menggubrisnya. Ia terus berjalan layaknya seorang model yang tengah melakukan catwalk diatas panggung.

Entah penampilan atau memang aura dari roseanne mampu membuat semua orang memusatkan pandangannya pada gadis itu.

"Mengapa penampilannya seperti itu?" cletuk salah satu orang yang ada disana.

"Berbeda sekali dengan chaeyoung yang biasanya." sambung salah satunya.

Rose masih berusaha untuk tidak menggubrisnya. Ia kini memilih menaiki lift untuk menuju ruang kerjanya yang beberapa waktu lalu pernah ia kunjungi.

Namun baru saja roseanne memegang gagang pintu ruangannya, sepasang tangan kekar tiba-tiba melingkar indah dipinggang gadis itu. Rose jelas sedikit tersentak kaget, namun dari tangannya roseanne sudah tahu siapa pemilik tangan itu.

"Chan!"

"Tolong jangan menolak, aku hanya ingin memelukmu 5 menit saja. Kau tahu? Aku senang karna kau sudah kembali." potong chanyeol sembari bersandar pada pundak gadis itu.

Roseanne terkekeh pelan kemudian melepas pelukan chanyeol dan berbalik menghadap kearah pria itu.

"Siapa yang menolak? Bahkan kau bisa melakukan hal lebih jika memang masih merindukanku." ucapnya sembari terkekeh.

Hal yang paling jarang chanyeol dengar dari seorang chaeyoung. Mendadak mata pria itu membelalak tidak percaya, seorang chaeyoung mengatakan hal sevulgar itu? Ini aneh.

"Tidak! Aku tahu kau pasti sedang mengujiku bukan? Aku tak akan tertipu."

Chanyeol menjauhkan tubuhnya kemudian mengusap kepala roseanne gemas. "Cha! Rinduku telah terobati, sekarang bekerjalah dengan semangat. Aku mencintaimu."

Sebuah ciuman hangat mendarat lembut dikening roseanne. Gadis itu tersenyum simpul sebelum akhirnya masuk kedalam ruangannya.

Sedang chanyeol sendiri masih berdiri dibelakang pintu, bibirnya tersenyum sumringah seolah sedang merasa sangat senang.

"Ah! Aku harus segera mempersiapkan meetingku dengan Son Ahjussi."

Baru saja chanyeol hendak bergegas menuju ruangannya. Tiba-tiba ia teringat mengenai chaeyoung yang kini sudah kembali. Itu artinya ia sudah bisa mendampinginya dalam meeting hari itu.

"Ini adalah kesempatanku untuk mempertemukan Son Ahjussi dan Chaeyoung."

°°°

"Jadi chaeyoung sudah pindah dari sini?"

Wanita paruh baya itu mengangguk jelas. Jennie yang merasa kecewa dengan kepindahan chaeyoung yang secara tiba-tiba hanya bisa menghela nafas panjang. Merasa kesal sebab sama sekali tidak diberitahu mengenai hal ini.

"Apa ahjumma memiliki alamat barunya? Apa dia tidak meninggalkan sedikitpun alamat untuk orang-orang yang mencarinya?" tanya jennie memastikan kembali. Ia masih berharap wanita itu mau memberikan sekecil apapun informasi mengenai keberadaan chaeyoung padanya.

"Aku sama sekali tidak memilikinya. Bahkan aku menyewa apartemen ini setelah 1 minggu kosong, jadi tentu saja aku tak bertemu dengan pemilik sebelumnya.—" wanita itu menatap iba jennie yang tengah merasa khawatir sekaligus sedih.

"—Jika aku jadi kau, aku akan pergi ke penjual apartemen ini, setidaknya dia pasti pernah mengobrol dengan pemilik sebelumnya."

Saran yang tidak jelas namun bisa dicoba. Ucapan wanita itu ada benarnya juga, yah walaupun nanti mereka tidak mendapat informasi lengkap, setidaknya mereka bisa mendapatkan alamat baru chaeyoung.

"Terimakasih atas sarannya ahjumma."

Setelah menunduk memberi hormat, Taehyung dan jennie bergegas menuju ruang administrasi — tempat untuk mendaftarkan diri sebagai pemilik atau mencabut kepemilikan apartemen. Beruntung sekali mereka sebab ternyata wanita penjual apartemen itu masih ada dirungannya.

"Ada yang bisa aku bantu?" tanya wanita itu ramah.

Jennie dan taehyung mengangguk antusias kemudian mengeluarkan foto chaeyoung yang tengah tersenyum kearah kamera.

Mendadak raut wajah wanita itu berubah menjadi sedikit tegang. Jennie rasa dia memiliki sesuatu yang harus ia katakan.

"Apa kau bisa membantuku memberikan alamat barunya?"

Singkat jelas dan tidak bertele-tele. Taehyung langsung menembakkan pertanyaan inti pada wanita itu.

"D-dia adalah pemilik apartemen 105 yang lama. T-tapi sekarang sudah pergi."

"Aku tau." jawab taehyung dingin.

Kini waktunya untuk jennie diam dan menyimak percakapan wanita penjaga apartemen dan taehyung.

"Bisa katakan padaku dimana alamat barunya?" tanya taehyung lagi.

Wanita itu terdiam sejenak. Wajahnya terlihat sangat gugup seolah ada sesuatu yang sedang ia tutupi.

"A-aku tak bisa mengatakannya sebab ini adalah privasi tamuku."

Damn! Ternyata wanita itu cerdas juga dalam berbicara. Taehyung fikir dia akan terpojok dan memberitahu mereka dimana alamat chaeyoung.

"Apakah kalian akan menyewa apartemen? Jika tidak sebaiknya kalian pergi sebab aku masih memiliki banyak urusan penting."

"Aku akan menyewa apartemen ini dengan harga 2x lipat, tapi bisakah kau mengatakan alamatnya?"

Sebuah apartemen sederhana ditawar dengan harga 2x lipat? Siapa yang tidak tergiur?

"3x lipat."

Sebuah trik marketing yang terlalu bagus.

"Oke deal!"

Jennie hanya menatap aneh kearah dua orang yang sedang bernegosiasi tersebut. Dalam hati, ia sedikit gemas pada taehyung sebab pria itu selalu melakukan hal yang tak terduga. Contohnya menawar apartemen kumuh dan tidak layak huni dengan harga sekelas apartemen mewah.

"Kau gila?" ucap jennie sembari menarik pundak taehyung sedikit. Mencoba menyadarkan pria itu bahwa ia tidak sedang menawar permen berlapir emas.

"Terimakasih." jawabnya singkat yang kemudian kembali fokus pada negosiasi gila itu.

Namun berita bagusnya, kini jalan tengahpun bisa mereka dapatkan dengan mudah.

Jennie dan taehyung mendapatkan informasi dan sebagai gantinya pemilik apartemen itu mendapat uang.

Winwin solution dari seorang kim taehyung.







Sedang disisi lain roseanne mulai melancarkan aksinya. Setelah mendapat pesan dari Chanyeol bahwa dirinya akan ikut dalam rapat bersama Direktur Son, iapun mulai membuat sebuah rencana untuk menyadarkan Direktur Son mengenai dirinya.

"Kau akan mulai membayar semua yang kau lakukan..... Ayah."

POWER of DESTINYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang