🥀45. TERROR pt.4🥀

1.8K 214 29
                                    

Read + Vote = Menghargai Karya

Hi guys wassup guys!

Ngabuburit baca ini yuk ✌🏻

Let's read it!


     Sore hari pun datang Taeyong beserta teman-temannya, begitu juga dengan teman-teman Jeno. Mereka semua kini berkumpul di ruang game yang berada di rumah keluarga Lee.

"Bang, Mommy udah disana?" tanya Jeno kepada Taeyong.

"Udah kok langsung kesana tadi abis pulang kantor katanya." jawab Taeyong.

"Ini udah lengkap semua nih?" tanya Johnny kepada Taeyong.

     Taeyong pun menghitung anggotanya baik itu anggota lama maupun anggota barunya.

"Udah semua ini." jawab Taeyong setelah selesai menghitung anggotanya.

"Yaudah Cas, Hen langsung aja ke topik utama!" perintah Ten kepada Lucas dan juga Hendery yang mempunyai berita baru.

"Ehemmm.... Ehemmm...." intro Lucas sebelum bercerita.

"Jadi gini... Tadi pas pulang sekolah kita liat ada orang berkerumunan di lapangan sekolah tadi. Nah kita tuh bingung kok orang-orang belom pada balik malah ke lapangan padahal gak ada perintah disuruh ke lapangan kan. Nah kita yang penasaran langsung aja tuh ikut ngeliat. Kita tanya lah ke anak-anak yang ada di situ nah katanya ada bangkai kucing tiba-tiba. Kita kaget dong terus kita tanya itu serius terus disuruh mereka buat maju ke depan kalo pengen tahu. Nah kita maju lah tuh, dan bener aja ada bangkai kucing ga cuma satu tapi ada dua penuh darah gak tau apa penyebabnya. Ya kita yang kaget kita tanya dong ke guru kita tapi gurunya juga gak tahu. Kita coba usulin cek CCTV katanya udah nyoba tapi gak ada hasilnya gegara rusak tiba-tiba katanya padahal kemarin ya baik-baik aja. Makanya tadi sebelum kucing diangkat buat dikubur yah kita foto dan kita kirim ke grup." Lucas menjelaskan tentang bangkai kucing yang ada di sekolahnya hari ini.

"Aneh banget. Emang di sekolah kalian ada yang pelihara kucing Bang?" tanya Jaemin kepada Lucas dan Hendery.

"Mana ada. Adanya anjing aja itu juga buat jaga sekolah." jawab Hendery kepada Jaemin.

"Bangkai?? Bangkai??" Doyoung berpikir penuh.

"Kenapa sama kayak kasus teror Jena ya?" tanya Eric kepada yang lainnya.

"Nah itu tuh yang mau gue tanya tadi." sahut Doyoung.

"Lama lu mikirnya bang!" celetuk Eric kepada Doyoung.

"Apa iya teror buat Jena udah mulai masuk ke sekolah kalian?" tanya Taeil menerka.

"Lah kenapa mikir gitu lu bang?" tanya Yuta melirik Taeil.

"Yah kali aja kan pelakunya satu orang yang sama. Saking dendamnya dia sama Jena sampe teror ke sekolah." jawab Taeil mengucapkan apa yang ia pikirkan saat ini.

"Bisa jadi sih..." sahut Ten mengangguk dengan mata menatap lurus ke bawah.

"Ini makin gak beres nih!!" ujar Johnny langsung bangkit berdiri.

"Lu mau ngapain John?" tanya Yuta kepada Johnny.

"Gue harus nelepon bokap gue." jawab Johnny langsung mengeluarkan ponselnya dari saku celananya.

"Jangan dulu John! Kita harus liat besok lagi apa teror itu masih berlanjut atau enggak kita harus cari tahu juga lebih dulu siapa orang yang diam-diam menaruh kucing-kucing tadi di lapangan. Ga mungkin orang lain masuk sekolah sembarangan kan barangkali ada orang yang dibayar buat lakuin itu." cegat Taeyong saat Johnny hendak menelepon Ayahnya dan memberitahu apa yang harus mereka lakukan.

Super Bad Brother - Lee TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang