READ+VOTE = MENGHARGAI KARYA
*Di mobil Johnny
"John, santuy ae apa bawa mobilnya!" ucap Yuta memperingati Johnny yang menhendarai mobilnya dengan kecepatan 70km/jam
"Iya bang John, gausah cepet-cepet, ngeri nih gue!" timpal Doyoung.
"Kalo si Adek ini kenapa-napa gimana? Anak orang ini weh!" balas Johnny panik kepada Yuta dan Doyoung.
Yuta dan Doyoung hanya bisa menghela nafas.
"Huftttt...." ucap keduanya bersamaan tanda pasrah.
*Di mobil Taeil
Terjadi keheningan yang melanda mobil ini. Memang Taeyong dan Taeil tak biasanya banyak bicara di dalam mobil palingan hanya berbicara mengenai tugas kuliah atau rencana bermain saja yang biasanya mereka bicarakan itu juga jika perlu. Akan tetapi, seseorang yang tidak biasanya berdiam diri untuk tidak bicara merasa kesal akan suasana ini. Malangnya nasib Ten yang harus ikut menumpang ke dalam mobil orang yang sedikit sulit untuk diajak berbicara apalagi Taeyong. Ia ingin memecahkan keheningan ini tetapi ia bingung harus bagaimana memulainya, apalagi kedua orang yang bersamanya saat ini sedang bertengkar. Lantas, Ten hanya dapat mengikuti keheningan ini saja sampai nanti mereka tiba di markas.
-S.K.I.P-
Johnny, Doyoung, Yuta Dan Jena telah sampai di markas lebih dulu. Johnny langsung menggendong Jena yang sudah lemas dan hampir tidak sadarkan diri sebentar lagi. Johnny langsung membaringkan Jena diatas sofa markas mereka. Sedangkan Yuta langsung membuatkan teh untuk Jena. Untuk pertama kalinya mereka harus menangani seorang gadis remaja yang hampir tak sadarkan diri. Mereka bingung bagaimana cara penanganannya sedangkan diantara mereka tak ada seorangpun yang merupakan mahasiswa kedokteran.
"Eh, ini gimana weh?! Abangnya mana sih ih!" gerutu Johnny.
"Nih tehnya!" ucap Yuta membawakan segelas teh hangat untuk Jena dan menyerahkannya kepada Johnny.
"Eh ini gaada yang bisa menangani apa weh?!" tanya Johnny kepada kedua temannya sambil mengambil teh yang dibuat Yuta lalu diletakkan di atas meja di belakangnya.
"Yaudah sini biar gue aja yang coba tanganin!" jawab Yuta melemparkan senyumannya.
"Hetttt!!!! Gue ga percaya elu!!! Jangan coba-coba lu!" balas Johnny mengangkat sebelah tangannya mencegah Yuta.
Johnny tidak mau menanggung resiko apabila Yuta yang menangani. Lantaran bisa terjadi sesuatu nantinya. Apa yang akan terjadi jika adek ketua geng mereka ini terjadi sesuatu bila seorang Yuta yang menangani. Johnny tidak ingin sesuatu buruk jatuh ke hadapannya.
"Eh Doy! Lu kan anak Dokter pasti lu ngerti dong nanganin yang beginian?!" tanya Johnny kepada Doyoung yang ayahnya merupakan seorang Dokter.
Johnny lebih baik menyerahkan adik ketua geng mereka kepada Doyoung dibandingkan harus menyerahkan kepada Yuta jika seperti ini. Ya, memang Doyoung merupakan anak seorang Dokter tapi, ia tak mengerti betul cara menangani Jena yang seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Super Bad Brother - Lee Taeyong
Fanfiction[ON GOING] . . . . . . . Kisah seorang gadis yang memiliki seorang kakak laki-laki yang selalu mengabaikan dirinya dan berbuat kasar dikarenakan sebuah hal yang terjadi di masa lalu. Taeyong, kakak laki-laki dari gadis bernama Jena itu adalah seoran...