🥀18. Unconscious🥀

5.8K 640 71
                                    

Read+Vote = MENGHARGAI KARYA

     Hendery langsung melajukan mobilnya mengikuti mobil orang tersebut. Lucas memperhatikan jalan dan memperhatikan kemana arah mobil tersebut pergi.

"Belok kiri Hen!!!" titah Lucas kepada Hendery.

     Hendery langsung memutar setir dan menyalakan sen mobilnya ke arah kiri. Dan kembali mengebut untuk mengejar mobil tersebut agar tidak hilang.

     Sampai di lampu merah mereka masih memantau dimana mobil tersebut. Jarak tidak terlalu jauh dan tidak terlalu dekat. Mereka berada di posisi tengah sedangkan mobil tersebut berada di posisi paling depan. Lampu hijau pun menyala. Hendery siap melajukan mobilnya kembali. Namun, lampu merah kembali menyala setelah berjalan 15 detik. Malang sekali nasib Hendery dan juga Lucas yang ketinggalan mengikuti mobil tersebut karena kondisi yang sedang macet.

"Arggghhh sial!!" umpat Lucas.

"Sialan sialan sialan!!!" keluh Hendery memukul setir mobilnya.

"Lu tau kan Hen itu siapa?!" tanya Hendery serius kepada Lucas.

"Itu yang ada di layar ponsel Jena kan?!" tanya Hendery kembali.

"Iya Hen! Itu orang yang tadi gue tabrak dan pas gue mo ikutin lu malah narik gue!" balas Lucas.

"Oh jadi itu yang lu tabrak tadi kenapa ga bilang?!" tanya Hendery kembali.

"Yah gimana gue mo bilang orang gue mo ngajak lu ngikutin, lu malah narik paksa gue!" jawab Lucas kesal.

"Sorry Cas! Gue tadi pen cepet-cepet ke tempat Jena tadi!" balas Hendery memohon maaf kepada Lucas.

"Menurut lu bang Taeyong dah liat ga?" tanya Lucas kepada Hendery.

"Belom sih kata gue kan dia tadi di luar rumah sakit, orang tadi di parkiran sebelumnya nabrak elu di pintu masuk rumah sakit." jawab Hendery mengira.

*Other Side

     Masih di kamar rawat Jena, Taeyong, Taeil, dan juga Johnny masih belum berpindah posisi sejak Lucas dan Hendery meninggalkan mereka. Keheningan kembali melanda tempat ini. Taeil sedang mendengarkan musik melalui airpodsnya sambil menutup matanya menikmati alunan musik diatas sofa, kalau Johnny sedang menonton video olahraga di YouTube, sedangkan Taeyong memejamkan matanya, memegang keningnya memikirkan tentang apa yang ia lihat tadi.

     Taeyong masih bingung dengan orang yang sangat mirip dengan adik laki-lakinya tadi. Taeyong masih ingin memastikan apakah itu adiknya atau bukan. Taeyong memikirkan rencana untuk mencari orang tersebut. Tapi ia bingung bagaimana mencarinya jika orang tersebut tidak berada di sekitarnya lagi. Apa yang harus ia lakukan untuk mencarinya. Begitulah pemikiran Taeyong saat ini.


























-S.K.I.P-





















     Mentari telah terbit, burung-burung mulai berkicauan, udara mulai menghangat pertanda pagi telah datang kembali menyapa mereka. Taeyong, Taeil, dan juga Johnny terbangun ketika ada seseorang yang membuka pintu kamar rawat Jena dan ternyata merupakan seorang perawat yang sedang bertugas untuk mengganti infus Jena. Sungguh beruntungnya perawat tersebut melihat 3 pangeran yang baru bangun dari tidur lelapnya. Perawat tersebut sempat berhenti berjalan tadi ketika Taeyong, Taeil, dan juga Johnny mengucek matanya. Namun ketika Taeyong, Taeil, dan juga Johnny selesai mengucek matanya, perawat tersebut berjalan ke arah ranjang Jena.

Super Bad Brother - Lee TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang