VOTE=MENGHARGAI KARYA
Di luar kamar Jena terdapat orang yang memperhatikan pria remaja tersebut. Dan mengikuti pria remaja tersebut sampai keluar lift. Dan orang tersebut mengikuti Lucas sampe ke arah kantin rumah sakit. Dan kemudian orang tersebut terhentikan langkahnya dan kemudian berbalik ke tempat lain setelah melihat Lucas hanya membeli Jus Jambu Biji saja. Dan orang tersebut pergi ke arah lift kemudian menaikinya sampai ke lantai tempat Jena dirawat inap.
Dan orang tersebut memasuki ruang rawat Jena yang ternyata merupakan Taeil. Taeil kemudian meletakkan suatu kotak musik yang ia bawa dalam sebuah paper bag yang kemungkinan ia baru beli dari sebuah toko. Dan kemudian Taeil mengelus kembali puncak kepala Jena Seara perlahan. Dan kemudian mengucapkan beberapa kalimat.
"Aku disini untukmu Princess dan akan selalu menjagamu. Aku akan setelkan musik ya." Taeil pun memutar kunci kotak musik tersebut dan keluarlah alunan-alunan klasik dari dalam kotak musik tersebut, kemudian ia pergi dari kamar rawat Jena.
-S.K.I.P-
Satu setengah jam kemudian Taeyong pun kembali dari sarapan paginya. Dan ketika masuk ke dalam kamar Jena ia langsung terpusat arah pandangnya ke arah kotak musik yang terletak diatas nakas kamar rawat Jena.
"Kotak Musik? Dari siapa nih?" tanya Taeyong kepada dirinya sendiri.
Taeyong kemudian memeriksa sisi belakang, depan, dan dalam kotak tersebut untuk mencari tahu siapa pemilik kotak musik tersebut, barangkali yang membawanya meninggalkan sebuah pesan di kotak musik tersebut, namun yang Taeyong cari ternyata tidak ada. Lalu Taeyong memutar kunci kotak musik tersebut dan kemudian terdengar alunan musik klasik nan indah dari kotak musik tersebut dan Taeyong menikmatinya.
Taeyong sangat menikmati alunan musik tersebut namun terlintas di pikirannya akan seseorang yang menyukai gaya musik tersebut. Terlintas di pikirannya ia mengingat salah satu teman baiknya sangat menyukai jenis musik tersebut. Namun Taeyong menghentikan pemikirannya saat ia ingin berpikir jauh lagi. Taeyong sedang tidak ingin menggunakan pemikiran negatifnya saat ini. Bisa saja salah satu dokter atau perawat rumah sakit ini yang memberikan kotak musik tersebut kan begitulah pemikiran Taeyong saat ini.
-S.K.I.P-
Sudah hari ke-6 Jena tak sadarkan diri, dan sudah 6 hari juga Taeyong setia untuk bolak-balik rumah-rumah sakit-kampus-rumah sakit seperti melakukan sebuah siklus. Meskipun Taeyong sangat membenci Jena tapi dia tidak pernah meninggalkan Jena sejak Jena koma dan dokter menyuruhnya untuk tetap menjaga Jena. Memang Taeyong sudah sangat bosan berada di rumah sakit terus dan Taeyong sangat ingin sekali tidur tenang diatas kasur empuknya di rumah namun jika Taeyong melakukan hal seperti itu lalu bagaimana dengan Jena jika Jena mengalami hal-hal yang tidak diinginkan? Bagaimanapun juga tanggung jawab yang diberikan ayah Taeyong adalah untuk menjaga Jena. Taeyong sangat bersyukur karena ayahnya tidak jadi melakukan niatnya untuk video call kepada Jena. Taeyong tahu bahwa ayahnya sangat lebih sibuk kali ini sehingga rasa khawatir Taeyong mengenai vcall tidak terlalu tinggi.
Taeyong pun melepaskan rasa bosannya dengan bermain game dan melakukan Mabar online bersama teman seperkumpulannya. Namun saat Taeyong sedang bermain game tiba-tiba saja Taeyong melirik ke arah Jena dan kemudian Taeyong melihat sebuah pergerakan kecil dari salah satu jari tangan kanan Jena. Dan Taeyong pun mematikan game nya, kemudian ia menatap penuh tangan Jena dan terlihat lagi tanda-tanda melalui pergerakan tangannya dan beberapa saat kemudian Jena pun membuka kedua matanya secara perlahan, sedikit sesak yang ia rasakan kali ini. Dan kemudian Taeyong pun memencet tombol yang ada di dekat ranjang Jena untuk memanggil dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
Super Bad Brother - Lee Taeyong
Fanfiction[ON GOING] . . . . . . . Kisah seorang gadis yang memiliki seorang kakak laki-laki yang selalu mengabaikan dirinya dan berbuat kasar dikarenakan sebuah hal yang terjadi di masa lalu. Taeyong, kakak laki-laki dari gadis bernama Jena itu adalah seoran...