READ + VOTE = MENGHARGAI KARYA🤗
KUY DIBACA!
Komen-komen yaaaa
Taeyong pun kemudian melaksanakan perintah yang diminta adik perempuannya ini. Mereka langsung saja berputar balik tadi untuk mencari parkiran di sekitaran area taman tersebut.
Hening, keheningan kemudian terjadi lagi saat ini. Taeyong kini menatap adiknya itu dengan penuh tanda tanya.
"Lo sakit gak sih sebenernya?" tanya Taeyong terus terang kepada adiknya ini.
"Maaf kak.. Sebenarnya aku gak sakit. Aku harus mengatakan ini kepada Kakak.. Ada yang mengikuti kita sebenarnya Kak." jawab Jena dengan terpaksa memberitahu sang kakak akan apa yang ia berusaha simpan beberapa hari ini.
Taeyong lantas langsung menengok kaget kepada adiknya ini, lalu ia kembali fokus kepada jalan.
"HAH?!"
"Kita harus berhenti sekarang Kak disana! Kita parkiran saja disana kak." Jena langsung menunjuk ke arah sebuah tempat kosong di sekitaran parkiran taman ini.
Taeyong melihat ke arah yang ditunjukkan adiknya itu, lalu ia pun tanpa protes langsung menurut melakukannya.
Sesudah memarkirkan mobilnya, Jena pun langsung keluar dari mobil itu lalu mengajak kakaknya untuk ikut keluar dari mobil tersebut.
Taeyong pun menurut tanpa menggerutu atau mengeluh ataupun sebagainya, ia mengikuti apa pun yang dikatakan adiknya ini.
Keduanya lantas berlari ketika Jena mengajak Taeyong untuk berlari. Mereka berlari ke bagian yang benar-benar tak ada pengunjung melewatinya.
Gadis yang mengikuti mereka tadi sepertinya masih jauh mengejar mereka berdua, tapi Jena terus berusaha mencari cara agar gadis itu dapat terpancing olehnya.
"Kita kenapa harus ngumpet disini sih?" tanya Taeyong bingung karena adiknya ini malah mengajak bersembunyi di tempat ini.
"Kak... Nanti kalau orangnya datang, Kakak tetap ngumpet saja ya disini. Aku mau maju nanti mau berbicara dengan dia. Kakak tidak perlu khawatir, aku akan baik-baik saja." Jena kembali membuat instruksi kepada sang kakak tanpa menjawab sama sekali apa yang ditanyakan kakaknya ini.
Taeyong lantas semakin mengernyit bingung akan apa yang adiknya minta barusan kepadanya. Apa katanya ingin berbicara dengan orang tersebut? Jena mengenalnya? Tidak perlu khawatir?
Taeyong kebingungan bukan main. Darimana adiknya ini bisa memastikan bahwa ia akan benar-benar baik-baik saja di hadapan orang yang mengikuti dan mencoba untuk mencelakai mereka beberapa waktu lalu?
Mereka terus berdiri di balik pohon karena sedang bersembunyi sampai pada akhirnya, orang yang Jena tunggu itu muncul untuk mencari mereka dengan mengendap-endap.
Taeyong tentu saja melihat hal ini, tampak jelas sekali gelagat orang tersebut seperti benar-benar mencoba membuntuti mereka berdua.
"Kakak disini ya. Aku keluar dulu.." pinta Jena lagi kepada sang kakak.
Kemudian Jena pun keluar dari tempat persembunyiannya ini, ia langsung saja muncul di hadapan orang yang sedang mengejarnya ini secara diam-diam namun, Jena tidaklah bodoh.
"Apa yang kamu cari?" tanya Jena dengan cukup keras.
Orang yang mengejar ia dan kakaknya tadi lantas terkejut dan langsung menoleh kepadanya.
"Kamu masih kurang puas??" tanya Jena dengan sarkas.
Taeyong tentu saja melihat apa yang dilakukan adiknya ini. Ia sungguh masih tak mengerti dengan apa yang adiknya ingin lakukan itu. Ia masih menjadi penonton untuk saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Super Bad Brother - Lee Taeyong
Fanfiction[ON GOING] . . . . . . . Kisah seorang gadis yang memiliki seorang kakak laki-laki yang selalu mengabaikan dirinya dan berbuat kasar dikarenakan sebuah hal yang terjadi di masa lalu. Taeyong, kakak laki-laki dari gadis bernama Jena itu adalah seoran...