READ+VOTE = MENGHARGAI KARYA
Ada yang menanti??
Oke let's read!
Keesokan harinya, Jeno kembali bersekolah seperti biasanya setelah izin selama 3 hari ini. Kini Jeno tengah beristirahat di kantin sekolahnya bersama teman-temannya. Jeno nampak murung karena memikirkan kembarannya Jena dan ingin segera cepat-cepat pulang sekolah untuk menemuinya.
"Eh coeq!!" panggil salah satu temannya yang berada di sampingnya.
"Woy!" senggol salah satu teman lainnya di sebelah kiri Jeno.
"Dih nih orang dipanggilin kaga nengok-nengok?!" gerutu temannya yang lain kesal.
"WOY!!!!" teriak ketiganya dan membuat seluruh mata di kantin ini tertuju kepada mereka berempat.
Jeno pun menengok ke arah teman-temannya ketika mendengar teriakan dari teman-temannya yang bernama Jaemin, Renjun, dan Eric.
"Eh i-iya apaan??" sahut Jeno kaget dengan teriakan teman-temannya.
"Lu napa sih? Kita liat-liat kek galau gitu lu." tanya Jaemin penasaran.
"Iya lu kenapa sih? Abis diputusin cewek?? Eh tapi sejak kapan lo punya cewek? Lo kan JOMBLO!" timpal Renjun kepada Jeno.
"Lu 3 harian ini kemana ae lu?! Biasa lu kalo bolos kaga ampe berhari-hari dang perasaan." timpal Eric ikutan pemasaran kepada Jeno.
"Eh tapi 3 hari ini status lu izin cuy bukan absen. Eh lu kemana woy?! Izin ngapain?!" lanjut Eric kembali penasaran.
"Lu ada masalah apa sih? Kok ga pernah ama kita?Cerita lah biar lu ga nanggung sendiri. Berat!" bujuk Jaemin kepada Jeno.
Jeno memang terkenal sangat rajin bolos di sekolahnya, tapi meskipun ia rajin bolos bukan berarti Jeno anak nakal. Jeno anak yang introvert. Jeno jarang menceritakan sesuatu kecuali ia benar-benar ingin bercerita kepada teman-temannya. Terkadang Jeno membuat teman-temannya ini bingung karena Jeno jika diajak bercanda terkadang ia tidak tertawa seperti memiliki banyak masalah saja di hidupnya. Meskipun teman-temannya meminta ia menceritakan apa yang terjadi pada diri Jeno agar dapat membantu meringankan masalahnya, tapi tetap saja Jeno tak mau berbagi cerita tentang dirinya dan membuatnya menjadi sosok yang misterius bagi teman-temannya ini.
"Ehe bisa ae lu Dilan Pengkolan!" sahut Eric kepada Jaemin.
"Cerita No! Jangan dipendem sendiri! Lo punya kita, jangan lu anggep kita cuma butiran debu dong!" pinta Renjun kepada Jeno.
"Butiran Debuuuu......" timpal Eric sambil bernyanyi.
"Dih si Lutung malah nyanyi!" gerutu Jaemin kepada Eric yang bernyanyi.
"No... Masa lu dikatain lutung ama si Butiran Upil ini." adu Eric kepada Jeno.
"Dih siapa yang ngatain Jeno lutung?! Rang gue bilanginnya ke elu!" balas Jaemin kesal kepada Eric.
"Dih gue kan ama Jeno 11 12! Gue kan twinsnya dia! Ya gak twins?" balas Eric kepada Jaemin kemudian merangkul Jeno.
Mendengar kata 'Twins' Jeno jadi semakin memikirkan Jena yang notabenenya merupakan twinsnya yang sebenarnya bukan Eric. Jeno pun melirik dengan tatapan tajamnya kepada Eric ketika menyebut Eric merupakan twinsnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Super Bad Brother - Lee Taeyong
Fanfiction[ON GOING] . . . . . . . Kisah seorang gadis yang memiliki seorang kakak laki-laki yang selalu mengabaikan dirinya dan berbuat kasar dikarenakan sebuah hal yang terjadi di masa lalu. Taeyong, kakak laki-laki dari gadis bernama Jena itu adalah seoran...