READ+VOTE = MENGHARGAI KARYA
Johnny, Yuta, Taeil, Ten, dan juga Taeyong pergi ke arah depan rumah untuk mencari keempat orang yang tiba-tiba menghilang dari ruang tengah. Dan setelah mereka pergi ke depan rumah, mereka akhirnya menemukan keempat orang tersebut yang ternyata sedang menyiram tanaman di taman depan rumah.
"Oh, jadi kalian disini?! Si Dugong dipanggilin gak ada rupanya disini!!!" seru Johnny kepada keempat orang tersebut dengan mata mengarah ke Doyoung.
"Ih Jena gak ajak-ajak ih!" ujar Yuta mempoutkan bibirnya.
"Duh gemes banget nih mulut!!! Pen gue golok rasanya!!!" ucap Taeyong merauk bibir Yuta.
"Jena sekarang mainnya ga ajak-ajak yang lain ya oh gituuuuu....." ucap Taeil kepada Jena.
"Eh.... Ga begitu kak Taeil, maaf kak tapi tadi ga mau gangguin kalian aja kan tadi lagi pada asik. Kak Doyoung, Lucas, sama Hendery juga gak aku ajak tapi mereka ikutin aku." balas Jena menunjuk ketiga orang yang mengikutinya.
"Eheheheh.... Jangan salham dulu ya kalian. Tadi kita cuma ikutin Jena karena tadi dia berdiri mo keluar ruangan kita yang sadar yah nanya ke Jena, dan kita ikutin dia kesini buat nyiram tanaman, begitu Bang John, Bang Taeil!" tambah Doyoung membantu menjelaskan.
"Oh sorry yah Jen! Maaf kakak salah paham." ucap Taeil memohon maaf kepada Jena.
"Ehhhh kakak boleh bantu gak nih?" tanya Ten mendekati Jena.
"Boleh kok kak boleh banget. Itu masih ada selang di belakang kok kak." jawab Jena menunjuk selang yang masih tersisa di belakangnya.
"Kakak juga mau bantu dong dek!" ujar Johnny mendekati Jena.
"Yah selangnya udah gaada yg sisa kak. Eummm kakak bantuin Hendery aja kak disana bantuin ambilin daun-daun kering!" balas Jena menunjuk Hendery yang sedang sibuk mengambil daun kering.
"Kakak juga mau bantu Jen! Apa yang bisa kakak bantu?" ujar Taeil bertanya kepada Jena.
"Eummm apa ya? Eummm gaada lagi deh kek nya kak." balas Jena menggelengkan kepalanya.
"Yah, masa kakak gak kebagian sih!" sahut Yuta mencebik sebal.
"Eh iya masa iya gaada lagi Jen?" tanya Taeil kembali.
"Gak ada lagi kak!" jawab Jena menggeleng kepada Taeil dan Yuta.
"Ato gak sini selangnya biar aku yang siram! Kamu duduk aja ya biar gak capek!" ujar Taeil merebut selang yang dipegang Jena.
"Eeehhh kakkk...." ucap Jena meraih selang yang direbut Taeil namun Taeil berhasil menjauhkannya.
"Yaudah aku bantu Johnny, Hendery aja dang kalo gitu ya Jen!" ujar Yuta berlari ke arah Johnny dan Hendery.
Jena pun hanya berpasrah dan duduk di bangku pinggir taman rumahnya setelah diperintahkan Taeil untuk istirahat. Sedangkan Taeyong, dia hanya dapat menatap Jena yang sedang menunduk di atas bangku pinggiran taman rumahnya.
Di balik semua itu ada yang memerhatikan kesibukan mereka semua di luar tembok pagar rumah Jena dan Taeyong. Orang tersebut memakai pakaian serba hitam dengan masker hitam yang menutupi wajahnya, dan juga menutupi kepalanya dengan topi jaketnya.
-S.K.I.P-
*Keesokan harinya
KAMU SEDANG MEMBACA
Super Bad Brother - Lee Taeyong
Fanfiction[ON GOING] . . . . . . . Kisah seorang gadis yang memiliki seorang kakak laki-laki yang selalu mengabaikan dirinya dan berbuat kasar dikarenakan sebuah hal yang terjadi di masa lalu. Taeyong, kakak laki-laki dari gadis bernama Jena itu adalah seoran...