🥀11. Permission is Return🥀

6.1K 594 20
                                    

VOTE=MENGHARGAI KARYA

"Ada apa?" tanya Taeyong menjawab panggilan Taeil.

      Namun Taeil langsung memutus panggilannya setelah mengaktifkan load speaker agar bisa didengar oleh Jena. Jena pun semakin percaya lantaran suara yang Taeil hubungi itu merupakan suara kakaknya.

"Udah percaya kan?" tanya Taeil sekali lagi.

"Hmmm iya kak aku percaya." jawab Jena mengangguk kecil dengan melontarkan senyuman manisnya.

"Yaudah yuk, sekarang kamu masuk mobil aku, aku anterin pulang!" ajak Taeil sambil membawa masuk Jena ke dalam mobilnya. Dan setelah itu mereka langsung pergi meninggalkan sekolah.

*Di Markas*

      Taeil yang menutup panggilannya saat Taeyong mengatakan 'Ada apa?' membuat Taeyong sedikit kesal.

"Ishhh apaan sih gajelas!!!" ucapnya membanting hapenya ke atas sofa.

"Kenapa bro?" tanya Ten yang bingung melihat perlakuan Taeyong yang ngedumel tidak jelas.

"Iya bro kenapa sih?? Kesel banget keliatannya." tanya Yuta sama bingungnya dengan Ten.

"Tau tuh si Taeil gajelas. Ngehubungin gue jam segini pas diangkat malah dimatiin." jelas Taeyong kepada Ten dan Yuta.

"Dih tetumbenan tuh orang iseng!" balas Yuta.

"Lah iya ya tetumbenan dia iseng. Biasa juga gue yang iseng hahahaha." balas Ten menyengir.

"Ah bomatlah!! Dah cuss mabar lagi!!" ucap Taeyong mengajak kedua temannya dia tidak mau memikirkan ulah Taeil tadi yang sangat jarang dilakukan oleh Taeil.

















-S.K.I.P-


















     Sesampainya di gang masuk rumah Jena, Jena meminta kepada Taeil agar turun depan gang saja, ia tidak ingin kalau kakaknya tahu bahwa dia diantar oleh seorang lelaki yang ternyata merupakan teman kakaknya. Jena tidak ingin Taeyong marah karena dia mengetahui teman kakaknya tersebut.

"Kak udah aku turun disini aja!" pinta Jena kepada Taeil. Namun, Taeil tidak mau menurunkan Jena begitu saja depan jalanan. Karena menurunkan seorang gadis di jalanan itu tidak sopan menurutnya.

"Enggak usah aku anter sampe depan gerbang kamu ya!" balas Taeil sambil menjalankan mobilnya perlahan memasuki gang rumah Jena.

"A-aku turun disini aja kak please!" pinta Jena sambil membuat simbol tangan memohon.

"Tenang Taeyong ga ada kok!" balas Taeil kembali sambil mendekati gerbang rumah Jena.

      Dan setibanya di depan gerbang rumah Jena, Taeil pun membuka pintu mobilnya kemudian turun, begitu juga dengan Jena.

"Kakak tau darimana kak Taeyong gaada di rumah?" tanya Jena bingung.

"Dia lagi di Markas sama yang lain seperti biasa." jawab Taeil.

"Markas?" tanya Jena masih bingung.

"Oh iya pasti Taeyong gak pernah cerita ke kamu ya! Jadi squad kami punya markas ga jauh dari kampus. Disana biasa tempat kami bermain, mengerjakan tugas kampus, dan melakukan aktifitas lainnya." jelas Taeil kepada Jena.

Super Bad Brother - Lee TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang