READ + VOTE = MENGHARGAI KARYA🤗
OKAY NEXT! ⤵️
Met Baca🤗"Dad, ini udah satu jam lebih kan Taeyong dan Jena keluar? Kok belum kembali ya mereka??"
Ibu Lee bertanya pada sang suami dengan raut wajahnya yang mulai cemas, khawatir, dan gelisah.
"Daddy lagi coba telepon Taeyong, handphonenya aktif tapi gak diangkat-angkat sama dia dari tadi.."
Ayah Lee juga sama khawatirnya kini ia sedang menggigit jarinya sambil mencoba menghubungi putra sulungnya itu.
"Jarak kesana kan hanya sebentar tapi kenapa ini lama banget ya..?? Mommy jadi takut terjadi sesuatu sama mereka berdua.."
Ibu Lee semakin khawatir dan takut tidak karuan. Ia benar-benar hampir tidak bisa mengontrol dirinya yang cemas berlebih ini.
"Mommy tenang dulu yaa.... Tenang okay...." Jeno mengelus punggung sang Ibu mencoba menenangkan sang Ibu yang sudah sangat cemas ini.
"Bang, Na kalian dimana sih...??" batin Jeno khawatir.
Di tempat lain, Taeyong sedang duduk menunggu sadarnya sang adik. Tadi Jena saat dalam perjalanan menuju ke rumah sakit tadi, ia langsung tak sadarkan diri.
Taeyong yang mengendarai tadi sempat panik, beruntung ada yang membantunya yaitu seorang Ibu yang mencoba menenangkan kepanikannya membawa Jena ke rumah sakit.
Dokter tadi sudah berupaya untuk menangani Jena dan untungnya Jena bisa diselamatkan. Beruntung juga karena Taeyong tadi langsung membawa sang adik ke rumah sakit, karena jika terlambat entahlah apa lagi hal yang kemungkinan terjadi pada adik perempuannya itu. Taeyong tak sanggup membayangkannya lagi.
Taeyong sedari tadi tak memegang ponsel, ia benar-benar belum memberitahu keluarganya mengenai hal ini. Ia lupa itu karena kekhawatirannya yang luar biasa akan Jena yang mengalami serangan tak terduga tadi di minimarket.
Taeyong sejenak berpikir, siapa lagi yang berusaha untuk menyakiti adiknya ini. Bukan hanya sekedar menyakiti akan tetapi berupaya untuk membunuh Jena.
*Drrrrrtttttt..... Drrrrrtttttt......*
Ponselnya yang ia taruh di dalam saku sedari tadi kini ia rasakan bergetar. Langsung saja Taeyong mengambil ponselnya itu.
Ia melihat layar ponselnya itu dan terdapat panggilan tak terjawab serta beberapa pesan yang langsung muncul di notifikasi layarnya.
Buru-buru saja Taeyong mengangkat panggilan yang kini bersumber dari Ayahnya itu.
Taeyong and Lee's Family Pov
"Taeyong, akhirnya kamu angkat juga... Kamu kemana kok belum pulang??"
Ayah Lee langsung saja melontarkan pertanyaannya yang ia tunggu sedari tadi, sang istri dan anak keduanya itu lantas langsung menengok ke arahnya ketika panggilannya diangkat.
"Dad...." ucap Taeyong yang terdengar bergetar.
"Taeyong, kamu kenapa suaranya seperti itu..??" tanya Ayah Lee langsung berubah ekspresi.
"Dad aktifkan loadspeaker nya." pinta Ibu Lee kepada Ayah Lee.
Ayah Lee pun mengangguk dan langsung melaksanakan perintah istrinya itu.
"Taeyong, kamu sama Jena dimana nak? Kalian udah keluar sejam lebih loh. Kalian kemana??" tanya Ibu Lee kini yang masih cemas akan anak-anaknya itu.
Kemudian munculah suara-suara berisik yang membuat ketiga orang yang berada di dalam rumah jadi mengernyit bingung bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Super Bad Brother - Lee Taeyong
Fanfiction[ON GOING] . . . . . . . Kisah seorang gadis yang memiliki seorang kakak laki-laki yang selalu mengabaikan dirinya dan berbuat kasar dikarenakan sebuah hal yang terjadi di masa lalu. Taeyong, kakak laki-laki dari gadis bernama Jena itu adalah seoran...