🥀14. MISTAKE 2🥀

6.4K 631 79
                                    

VOTE = MENGHARGAI KARYA

     Taeyong menarik paksa Jena hingga ke dalam rumahnya. Kemudian ia mendorong Jena sampai Jena terjatuh di atas sofa ruang keluarganya.

"Bangun lu!!!" ucap Taeyong dengan nada kerasnya. Jena pun bangun dari tempat ia dijatuhkan tadi.

*PLAKKKK*

      Taeyong menampar Jena tanpa perasaan. Dan kini pipi kanan Jena memerah bekas tamparan keras dari sang kakak Taeyong. Jena hanya bisa menahan tangisnya dan berusaha agar air matanya tidak terjatuh.

"DAH BERANI LO YA!!!!" amarah Taeyong mulai menaik.

"Ma-ma-maaf k-kk-kakkk......." ucap Jena bergetar tidak ingin mencoba menguatkan dirinya.

"APA MAKSUD LU NGASIH TAU RUMAH INI HAHHH???!!!!" tanya Taeyong MASIH menggunakan amarahnya.

"Bu-bukan a-a-aku k-kk-kakkk....." jawab Jena masih bergetar mengungkapkan yang sebenarnya.

"GUE GA MAU DENGER ALASAN ATAU KEBOHONGAN LU!!!" ucap Taeyong MASIH menggunakan amarahnya.

"Kak.... Tolong de-dengar penjelasan a-aku ini k-kak...." pinta Jena bergetar.

"POKOKNYA KALO LO BESOK MASIH SAMA MEREKA, LU BAKALAN DAPETIN LEBIH DARI INI!!!" balas Taeyong memperingati Jena.

      Taeyong pun langsung naik ke kamarnya, sedangkan Jena masih merunduk menatap kosong lantai rumahnya menahan tangisnya dan menahan sakitnya tamparan dari sang kakak Taeyong tadi. Jena sangat ingin memiliki teman, akan tetapi keadaan kakaknya menghambatnya.





















-S.K.I.P-
















     Pagi telah tiba kembali. Pagi ini Lucas dan Hendery sudah berada di depan pagar Jena menunggu Taeyong keluar dari rumahnya untuk memberikan penjelasan mengenai pertemanan mereka dengan Jena.

      Sepuluh menit menunggu akhirnya tampaklah Taeyong keluar dari pintu rumahnya menuju mobilnya yang sudah ia parkiran di teras rumahnya. Lucas dan Hendery yang melihatnya langsung saja menghampiri pagar rumah Taeyong dan Jena.

"Bang!!!" panggil Lucas menggoyangkan pagar besar rumah Taeyong.

     Taeyong yang mendengar panggilan tersebut langsung saja menoleh ke arah panggilan tersebut. Dan Taeyong menghampiri mereka berdua dengan muka dengan tatapan seperti ingin menerkam mangsa.

"Eheheheh bang woles aja atuh mukanya!" seru Hendery setelah melihat tatapan tajam dari seorang bernama Taeyong tersebut.

"Bang kita mau jelasin bang tentang semua ini! Mohon bang buka pagarnya!" pinta Lucas menarik sebelah tangan Taeyong dari balik pagar.

"Bang please!!!" pinta Hendery menyatukan kedua telapak tangannya memohon untuk dibukakan.

     Taeyong pun membukakan pagar tersebut dan kemudian masuklah Lucas beserta Hendery ke area halaman rumah Taeyong yang besar ini.

"Bang, maaf ni sebelumnya kalo kita mengganggu. Tapi kami ingin memberikan penjelasan agar Abang, gak salah paham kepada Jena. Jadi gini bang, kemarin kita tuh ngajak Jena buat pulang bareng karena kami berdua sudah tau rumah kalian dari data Orientasi sekolah kami. O ya Saya Lucas bang, dan ini Hendery. Saya merupakan Wakil Ketua OSIS, dan Hendery merupakan Ketua OSIS, jadi kami memiliki data peserta Orientasi angkatan Jena bang. Dan kami mengenal Jena baru beberapa minggu ini itu juga karena saya melihat Jena saat di rumah sakit dua minggu lalu dan saya yang merasa familiar dengan wajah Jena di sekolah, saya kunjungi dan saya beritahu kepada saudara saya ini. Dan kami melihat Jena bukan seperti orang yang lainnya, yang memiliki kehidupan pergaulan yang baik. Jena selalu sendirian bang disekolah maka dari itu kami menemaninya bang karena kami benar-benar ingin menjadi teman Jena. Sewaktu Jena baru sembuh di minggu yang lalu, Jena kesulitan untuk menaiki tangga ke kelasnya bang jadi kami bantu karena tak ada orang lain yang mau mebantu Jena. O ya keadaan Jena yang pulang sekolah kemarin semakin parah itu karena saat dia baru sampe di sekolah dia mendapat perlakuan kasar dari salah satu geng penguasa sekolah bang. Kami juga telat membantunya saat itu, jadi kondisi kaki Jena semakin buruk kemarin. Dan kemarin saat dia pertama kali lagi sekolah, dia juga cuma di kelas aja bang gak turun ke kantin jadi kami temanin karena kami gak liat Jena di kantin. Untuk itu bang, mohon jangan salah paham lagi ya bang ke Jena! Kami benar-benar tulus kok menemani Jena!" ucap Lucas menjelaskan dengan sebenar-benarnya mengenai hubungan pertemanan mereka bertiga.

Super Bad Brother - Lee TaeyongTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang