#Just miss you

469 14 0
                                    

Happy reading!📚

Siang ini, Ray dan teman teman SMA nya berencana ingin bertemu. Ray kini sedang bersiap siap sementara Ranzie sudah menunggunya di mobil.

"Sayang, masih dandan? cepet lah, temen temen udah nunggu!"

Ranzie yang sudah geram dengan tunangannya yang hampir setengah jam belum keluar, dengan telpon mereka yang terus terhubung.

"Sabar sih, sebentar lagi bawel."

Sial, malah diri nya di bilang bawel, dasar wanita. Ranzie hanya meng iya kan saja dan tak lama Ray keluar dari kandang nya. Perempuan dengan baju kuning dan rok sepaha nya berlari kecil ke arah mobil.

Ia segera naik tanpa memperdulikan tatapan Ranzie kepadanya. Iya memang cantik, tapi.. terlalu pendek!. Menghela nafas, Ranzie membuka jaket hitam nya dan di berikan kepada Ray.

Ray paham apa maksud nya, ia hanya menurut dan segera memakai jaket milik Ranzie itu. Mobil itu langsung menancapkan gas nya menuju kafe yang sudah di tetapkan oleh mereka.

Tidak perlu waktu lama, akhir nya mereka sampai di kafe itu. Ranzie memarkirkan mobil nya dan segera memasuki kafe itu dengan Ray. Terlihat jelas teman temannya sudah menunggu lama.

"Guys, apa kabar?" Tanya Ray sambil memeluk mereka satu persatu.

Tidak banyak yang datang, ya circle mereka saja. Kalian ingat? Fanny, Maudy, Jemmy, dan Raina. Melihat Ray yang baru datang, mereka hanya menghela nafas lega. Sudah satu jam mereka menunggu kehadirannya.

"Lama banget si lo? Lumutan gue nungguin lo doang." Fanny seraya membalas pelukannya.

"Sorry sorry, tadi macet." Alasan Ray membuat Ranzie membulatkan matanya lalu menghela nafas pasrah.

"Macet apanya? Jalanan lancar banget, dandannya tuh." Kesal Ranzie dalam benaknya.

"Apa kabar Ray?" Jemmy yg kemudian memeluk Ray juga.

"Baik kok. Eh by the way kalian belum pesan?"

"Kita nungguin lo kadal." Maudy kesal.

"Hehe maaf dong. Yauda pesan aja, gue yang bayar deh."

Dengan semangat mereka akhirnya mengembangkan senyum nya dan mulai memesan makanan. Ray hanya menghela nafas melihatnya. Ternyata hanya dengan traktiran mereka bisa memaafkan nya.

Setelah makanannya sampai, mereka memilih saling menceritakan pengalaman perkuliahan mereka sambil menghabiskan makanannya.

"Ray, soal pesan itu?" Jemmy yang sedang asik makan dan teringat dengan pesan Olivie saat itu.

"Hm? Oh yang itu, udah lah." Jawab Ray santai.

"Dih, sok tenang lo." Sindir Maudy.

"Ssttt, olivie sama temen temennya ga tau kalo Ray pulang." Timpal Ranzie sambil menaruh jari telunjuk nya di bibir.

"Ya, untuk saat ini kalian jangan ada yang nge post tentang gue di manapun. Gue balik nya pun sembunyi sembunyi dari mereka." Jeda Ray.

"Terutama lo ya Raina, gue sepupu lo."

"Iya kak, tenang aja. Rai ada di pihak kakak kok." Raina tersenyum manis setelahnya.

"Untuk sekarang gue belum mau urus soal masalah itu. Masih mau nikmatin liburan sebentar lagi."

Mereka tertawa mendengar kalimat terakhir nya. Membuat Ray ikut tertawa juga. Mereka menghabiskan waktu bersama seharian penuh. Dan tentu saja, Ray dan Ranzie pulang larut.

"Capek Ray?" Tanya Ranzie saat mereka sedang di perjalanan.

Ray hanya mengangguk sambil meregangkan tubuh nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Possessive BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang