#Tuduhan

2.5K 95 4
                                    

Happy reading!📚

"Ray, eskrim ini..?"Ranzie sambil berfikir.

"Iya. Kamu inget masa kecil ya?"

"Oh iya aku inget. Ehm.. Ray, aku mau cobain eskrim kamu dong"Ranzie memperagakan kejadian selanjutnya saat di masa kecil.

Ray tertawa mendengarnya. Merasa paham, ia pun mengikuti sebagai perannya.

"Nggak boleh! Kan eskrim kita samaan"

"Yah, masa ga boleh? Mau aku bilangin kakak?"

"Yaudah yaudah, nih.."perempuan itu mengambil sesendok eskrim nya lalu di kenakan ke ujung hidung Ranzie.

"Aduh meleset.."

Ucapan itu mengundang tawa keduanya. Mereka benar benar mengulang kejadian masa kecilnya.

Lonceng yang berada di atas pintu cafe itu berbunyi, menandakan ada orang yang masuk ke dalam cafe itu. Sontak kedua sejoli itu menoleh ke arah sumber suara.

Terlihat wanita yang juga basah kuyup sama seperti mereka. Tiba tiba, wanita itu berjalan ke arah mereka. Semakin dekat, wajahnya semakin tak asing di mata Ray.

"Rayan, kok kamu di sini?"ucap wanita itu.

"Hm? Kakak..?"

"Oh iya maaf, aku temennya kakak kamu di kampus. Tadi aku liat kamu di sini. Makanya aku ke sini"ucapnya lagi.

"Kak Diany?"tanya Ray membuat perempuan itu tersenyum dan mengangguk.

"Aku denger kamu kan ga boleh makan eskrim sama kakak kamu ya?"

Ray ingat, ia salah satu wanita yang menatapnya sinis sekali saat ia mengantarkan kakaknya ke kampus dulu. Ia pun jadi teringat cerita kakak iparnya yaitu Cindy saat menceritakan pengalamannya tentang menjadi ketua OSIS dulu.

Flashback on:

"Jadi ketua OSIS itu ga gampang Ray. Selain harus aktif dalam mengembangkan kreatifitas, kita juga aktif membela kebenaran"

"Maksudnya?"

"Nih ya Ray, dulu di SMA kak Cindy itu banyak banget pembullyan dan SMA kak Cindy juga sering di kenai kasus"

"Hah? Beneran kak?"

"Iya. Dulu ada salah satu pembully yang nekad banget orangnya. Dia pernah hampir bunuh orang"

"Hm? Terus terus?"

"Tapi polisi udah keburu dateng karena saat itu polisi juga lagi mencari si pembully itu. Dan kamu tau ga Ray? Dia sekarang jadi saingannya kak Cheryl"

"Maksudnya?"

"Iya, sekarang dia kuliah di kampus kakak juga. Denger denger, dia suka sama kak Edward dan dia bakal hancurin orang yang deket deket sama kakak kamu itu"

"Ih horor banget tuh orang. Lagian aneh juga, ngapain kak Edward di rebutin sampe segitunya?"

"Emang kenapa?"

"Ya kan kak Edward.. eh ga jadi. Oh iya ngomong ngomong namanya siapa kak?"Ray mengalihkan pembicaraan.

"Ye bandel kamu! Oh iya, namanya Diany. Pem-bully ter-nekad waktu SMA. Sekarang ga tau masih se-nekad itu apa nggak"

Possessive BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang