#Berantem

1.7K 78 6
                                    

Happy reading!📚

Seperti biasa, selesai kelas, Ray segera menuju ke kantor nya. Kelasnya lebih dulu selesai di banding kelas Arthur. Jadi ia meminta izin untuk pulang duluan.

Cewe dengan kaus putih polos di timpa celana ripped jeans itu sudah paham sedikit demi sedikit bagaimana cara mengurus kantor. Seperti biasa, ia kini sedang berada di ruangannya.

Saat sedang memeriksa beberapa pekerjaannya, seseorang kembali mengetuk ruangannya.

"Masuk.."

Tak lama seorang pria yang tak lain adalah pak Ferd, sekretaris pribadi nya. Dia juga sekretaris pribadi papa dulu. Lelaki berdasi hitam itu sangat dekat dengan papanya, tapi dengan dirinya susah.

"Maaf nona Ray, ada pemuda yang marah marah di luar karena ingin bertemu dengan anda"

Ucapannya barusan membuat Ray terkejut bukan main. Siapa lagi sekarang?.

"Pemuda? Marah marah? Siapa?"

"Saya tidak tau dia siapa, tapi dia ingin bertemu dengan anda"

"Di mana dia sekarang?"

"Dia masih di halang sama satpam, nona"

"Oke, antar saya ke sana"

'aku mohon, jangan masalah lagi' perkataan itu seketika terlintas di kepalanya. Tapi, ia tidak merasa memiliki masalah dengan siapa pun. Jadi mungkin kali ini bisa lebih tenang.

Saat semakin dekat dengan satpam, memang benar, terlihat pemuda yang sedang mondar-mandir dengan kesal di depan pagarnya. Wajah pria itu tampak tak asing di matanya.

"Ohh? Daniel? Kenapa di sini?"

Lelaki itu memang suka membuat jantung seorang Ray melompat. Tapi ia masih tidak tau apa alasannya ke sini.

"Ray? lo ngapain di sini?"

"G-gue.. yang megang perusahaan ini"

"Jadi elo yang udah mecat bokap gue hah?! Gue ga nyangka Ray"

"M-maksud lo pak John?"

"Ya itu bokap gua! Lo tau apa aja yang udah bokap gua lakuin untuk perusahaan ini hah?! Seenaknya lo nyuruh bokap gua angkat kaki dari perusahaan ini, gila lo!"

Cowok itu dengan kasar membentak Ray sembari mendorong dorong dirinya. Ray hanya bisa bungkam. Mana tau ternyata pak John adalah bokap nya Daniel. Sepertinya ia juga melakukan kesalahan besar.

Sekretarisnya pun sedari tadi diam, bahkan yang mengelilingi mereka pun hanya terdiam. Itu juga Ray yang meminta dengan isyarat tangannya.

Cowok itu terus meneriaki dirinya hingga Arthur yang tiba tiba datang dan memisahkan mereka.

"Daniel, Daniel udah! Lo kenapa sih?!"Arthur sambil menahan tubuh Daniel yang terus memberontak.

"Kalian kembali kerja! Biar saya urus sendiri masalah ini"teriak Ray pada karyawannya.

Tak lama, sudah tidak ada lagi yang mengerumuni mereka. "Dan, gue bisa jelasin semuanya. Kita keruangan gua sebentar".

Ray pun meminta Arthur untuk membantunya membawa Daniel pergi ke dalam ruangannya. Setelah sampai, beberapa menit suasana hening.

"Ray, ini ada apa sih?"Arthur yang sedari tadi tidak tau masalahnya pun mengeluarkan suaranya.

"Huh.. singkatnya, gue udah mecat bokap nya Daniel dari perusahaan ini"

"Lo ga jelas Ray! Bener bener ga jelas. Kehadiran lo itu bener bener buat gua kesel setengah mati"

"Elo yang gajelas, disini gue ngaku salah. Tapi ini bisa di selesai-in dengan kepala dingin. Ga seharusnya lo ngomel ngomel kayak tadi!" Ray ikut emosi.

Possessive BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang