#Sepupu?

2.4K 123 2
                                    

Happy reading!📚

Pagi hari, Ray kini sudah berada di sekolah nya. Ini hari ke 3 SMA itu ujian, dan berarti tak lama lagi tugas Ray menjadi ketua OSIS pun selesai.

Ray kini sungguh sungguh memfokuskan untuk ujian. Ia tak pikirkan tentang Jemmy ataupun Raina. Dan tentu saja ia masih marah dengan kakak kakaknya itu. Sungguh, Ray tak habis pikir dengan kakak kakaknya itu.

Kringgg~

"Yesss!" Teriak seketika sekelas setelah mendengar bel istirahat berbunyi.

Sudah biasa bagi kelas Ray. Kelas yang selalu berisik dan gaduh. Dengan begitu pun, kelas ini paling di kenal oleh semua guru.

Saat sudah mendengar bel istirahat, Ray menengok ke arah bangku milik Jemmy. Nihil, ia ga ada di kursinya. Ray tau, pasti ia bertemu dengan Raina.

"Guys, gue ke toilet ya." Ray langsung pergi tanpa memperdulikan jawaban teman temannya.

"Ngapa sih tuh anak? Buru buru banget kayak nya." Fanny.

"Ranz, mending lo kejar dah." Maudy.

Ranzie mengangguk paham dan berlari untuk membuntuti teman kecil nya itu. Wajah Ray pun tak seperti biasanya. Tadi, wajah nya seperti sedang marah. Ternyata, Ray pergi ke taman belakang sekolah. Di sana ada bangku taman yang di duduki oleh Jemmy dan Raina.

"Jem, gue mau ngomong sama lo." Ray saat sudah berhadapan dengan Jemmy.

"Ngomong apa Ray?" Jemmy.

"Kak, anter Raina ke kantin yuk." Raina.

"Ga usah halangin gue buat ngomong sama Jemmy." Ray dengan wajah sinis nya.

"Rayan, kamu apa apaan sih? Jangan kasar kasar gitu dong." Jemmy.

"Jemmy, gue mau ngomong empat mata sama lo!" Ray.

"Aku mau makan. Aku belum makan dari pagi, ayo Rain." Jemmy langsung pergi meninggalkan Ray sendirian.

"Jem.. Jemmy!" Teriak Ray saat di tinggal Jemmy.

"Gila tuh anak..!" Ray menghembuskan nafas pasrah dan duduk di bangku taman.

Ia merasa ada yang duduk di samping nya. Sontak ia menoleh ke samping.

"Astaga, Kadal! Ngagetin aja lu setan!" Ray.

"Mulut tuh di jaga! Tar gue cium biar diem." Ranzie.

Ray membulatkan matanya. Sungguh, ia baru pertama kali di bilang seperti ini. Pipi nya mulai memerah membuat ia harus memalingkan wajah nya agar tak terlihat oleh Ranzie. Apa yang dia bilang barusan?! Batin Ray.

"Nah kan pipi lo merah.." Ranzie tersenyum jahil.

"Ih! Ranzie nyebelin!" Teriak Ray.

"Ga papa kalo sama lu mah. Eh iya, gue punya solusi buat masalah Jemmy." Ranzie mengalihkan pembicaraan.

"Lu denger gue ngomong sama Jemmy tadi?" Ray.

"Ya iyalah Ray. Kan gue punya kuping." Ranzie.

"Yaudah apaan?" Ray.

"Gimana kalau kita pura pura pacaran di depan mereka." Ranzie dengan seringai licik nya.

Skip pulang~

Fanny dan Maudy hanya melotot saat mereka sedang berjalan ke arah parkiran. Karena mereka melihat Ray dan Ranzie sedang jalan bersama sambil bergandengan. Ray sangat anti dengan itu, oleh karena itu Fanny dan Maudy sangat kebingungan dengan mereka.

Possessive BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang