#Masalah Serius

2.4K 100 10
                                    

Happy reading!📚

"Eh kak Jo! Lo kan yang aduin gue bolos ke kak Edward hah?!"

"Apasih Ray? Lu ngomong apa?"

"Ga usah pura pura bego! Lu yang biasanya di rooftop dan lu pasti denger pembicaraan gue sama Ranzie kan?!"

Tentu saja Ray berbicara seperti itu. Bahkan Jovial sudah lulus pun, ia masih bermain ke sekolahnya hanya untuk menikmati rooftop nya.

"Maksud nya, lo nyalahin gue?!"Jovial ikut emosi.

"Ya iyalah, siapa lagi yang sering di rooftop selain kak Jo?"

"Eh Ray, asal lo tau ya, gua kemarin ga ke sekolah karena kuliah gua sibuk. Sekarang, lo salahin gua?"

"Ya kan— hah? Kak Jo kemarin ga ke sekolah?" Ray mulai merasa tidak enak.

"Ya nggak lah. Emang sekolah gue ini doang? Gue kan udah lulus. Huh.. udah, sekarang tenangin diri lo dulu. Kenapa sih? Berantem lagi sama kakak lu?"

"Ish! Nyebelin ga sih kak. Masa kak Edward tau semua kegiatan Ray sih? Udah lah, Ray jadi patung aja!" Ray sambil berjalan ke kursi yang tersedia di rooftop itu.

Ia pun menegakkan tubuhnya agar terlihat seperti patung. Ia benar benar memperagakan menjadi patung. Jovial yang melihat nya pun tertawa kecil dan menghampirinya.

"Lagian sih, lu bolos mulu. Kan lu tau kakak lu paling ga suka kalo lu bolos kayak gitu"Jovial sambil duduk di samping Ray.

"Ya tapi kenapa sih? Kakak Ray itu posesif banget! Siapa tau masa kecil nya lebih parah dari Ray kan?"

"Ehm.. mungkin"

"Eh kak Jo, maaf ya Ray udah nuduh kak Jo tadi. Karena Ray kira kak Jo yang aduin. Tapi kalo bukan kak Jo siapa dong?"Ray semakin bingung.

"Kamu ga ketemu orang atau kenalan kamu kemarin?"

"Kenalan? Ehm.. oh Ray baru inget! Makasih ya kak"Ray langsung berlari meninggalkan Jovial yang kini menatanya dengan bingung.

Yah, ia teringat wanita yang menghampirinya di cafe waktu itu. Ia akan mengurusnya nanti. Akhirnya bel terakhir berbunyi. Murid murid kini sudah berhamburan ke luar kelas.

Ray dan teman temannya kini sedang berjalan menuju parkiran. Ray tau dirinya ga akan di jemput oleh kakak kakaknya. Jadi, Ray akan pulang dengan Ranzie.

"Ray, lu kenapa sih dari tadi diem aja"tegur Fanny.

"Iya, ga kayak biasanya. Cerewet!"sahut Maudy.

"Kalo ada masalah ya cerita dong Ray"Jemmy.

"Masalah gue terlalu rumit. Kalian ga akan paham. Yaudah, gue balik duluan ya. Ayo zie"dengan lemas, Ray menarik tangan Ranzie untuk segera masuk ke dalam mobil nya.

"Gua ga akan biarin hidup lo nyaman Ray!"

"Kita mulai kapan?"

"Kita ulur waktu, sampai ketemu waktu yang pas.."

Merasa mendengar sesuatu, Fanny berseru kepada teman temannya.

Possessive BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang